Suami Istri Sama-sama Bekerja, Perlukah Asuransi Jiwa Dua-duanya?

0
4069
asuransi jiwa

Seiring perkembangan zaman, semakin banyak kaum hawa yang aktif mencari nafkah. Bahkan, tidak jarang, penghasilan kaum pekerja perempuan mampu melampaui koleganya, kaum adam. Di beberapa keluarga, ada kalanya para istri menjadi pencari nafkah utama atau breadwinner. Ini membuktikan, perbedaan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam membangun karir.

Itu sebabnya, kini semakin banyak keluarga berprofil double income, yaitu keluarga di mana suami dan istri sama-sama bekerja dan memiliki penghasilan. Ada kalanya, sang istri tetap bekerja kendati telah memiliki anak-anak karena terdorong oleh kebutuhan ekonomi. Ada pula yang beralasan agar sang istri dapat mengaktualisasikan diri.

Apakah keluarga Anda kini juga termasuk keluarga berpendapatan ganda? Bila iya, Anda perlu banyak bersyukur. Pasalnya, keluarga dengan profil penghasilan double seperti ini memiliki beberapa kelebihan.

Pertama, nilai penghasilan secara total lebih banyak dibandingkan keluarga dengan single income.Penghasilan total yang lebih banyak memungkinkan Anda dan keluarga memenuhi kebutuhan dengan lebih leluasa. Misalnya, pendapatan suami untuk kebutuhan operasional rumah tangga sedangkan penghasilan istri khusus untuk kebutuhan tabungan dan investasi.

Kedua, nilai penghasilan yang lebih banyak memungkinkan Anda dan keluarga mewujudkan tujuan keuangan lebih cepat. Ini karena ada bagian dari penghasilan yang bisa difokuskan khusus untuk pencapaian tujuan keuangan keluarga. Mulai dari dana pendidikan anak, kebutuhan proteksi keluarga atau asuransi, sampai dengan persiapan dana pensiun, dan lain sebagainya.

Ketiga, nilai penghasilan yang lebih banyak bisa mendukung gaya hidup yang sesuai. Selain kebutuhan dasar, penghasilan yang memadai karena bersumber dari dua orang memudahkan sebuah keluarga double income untuk memiliki gaya hidup sesuai keinginan. Kebutuhan tersier seperti liburan setiap tahun, makan bersama di luar bersama keluarga, bisa lebih leluasa dilakukan karena pendapatan rumah tangga memadai.

Baca Juga: 5 Pandangan yang Salah Tentang Asuransi

Walau begitu ada juga kekurangan yang harus ditanggung oleh keluarga double income. Antara lain, tingkat pengeluaran bisa lebih besar karena ada pos kebutuhan yang muncul karena posisi istri yang juga bekerja.

Misalnya, pengeluaran untuk asisten rumah tangga, pengasuh anak, dan sebagainya. Selain itu, ada juga risiko kenaikan biaya gaya hidup seiring penghasilan keluarga yang lebih besar. Hal ini bila tidak dibarengi dengan kecermatan mengelola finansial, bisa menjebak keluarga ke dalam gaya hidup nan boros.

Kebutuhan asuransi keluarga double income

Sebagai keluarga yang sadar pengelolaan finansial, Anda pasti memahami bahwa setiap keluarga membutuhkan asuransi untuk mengelola risiko-risiko keuangan. Ada banyak risiko keuangan yang bisa diantisipasi dengan kehadiran asuransi. Mulai dari risiko finansial akibat kematian pencari nafkah, risiko kesehatan keluarga sampai risiko terkait aset-aset pribadi seperti rumah atau mobil.

Nah, bagaimana dengan kebutuhan asuransi keluarga double income? Apakah nilai penghasilan yang berasal lebih dari satu sumber melahirkan pula kebutuhan asuransi lebih banyak? Mari melihat lebih detail paparannya berikut ini:

1. Asuransi jiwa

Asuransi jiwa pada dasarnya dibutuhkan oleh seseorang yang memiliki nilai finansial atau nilai ekonomi. Fungsi asuransi jiwa menjadi pengganti penghasilan yang hilang saat terjadi risiko pada seseorang yang memiliki nilai ekonomi. Misalnya, saat pencari nafkah meninggal dunia atau menderita cacat tetap.

Baca Juga: 5 Prioritas Keuangan Untuk Yang Baru Mulai Berkeluarga

Dengan berasuransi, ketika risiko tersebut terjadi, perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang pertanggungan yang bisa menjadi bekal hidup keluarga yang menjadi bergantung pada seseorang tersebut. Nah, dalam keluarga tradisional di mana pencari nafkah satu-satunya adalah si suami, maka si suamilah yang membutuhkan asuransi jiwa.

Hal yang sama juga berlaku bila si istri juga memiliki penghasilan yang berperan penting sebagai salah satu sumber nafkah keluarga. Jadi, Anda bisa mengecek sekarang langsung apakah kehadiran penghasilan istri dalam keluarga menempati posisi yang cukup signifikan? Bila iya, maka istri pun membutuhkan asuransi jiwa.

Namun, bila selama ini keuangan keluarga tidak bergantung pada kontribusi penghasilan sang istri, maka asuransi jiwa untuk istri belum perlu Anda beli. Anda bisa menghitung berapa nilai uang pertanggungan yang tepat agar risiko finansial keluarga terkait keberadaan pencari nafkah, bisa terkelola dengan baik.

2. Asuransi kesehatan

Risiko kesehatan ditanggung oleh setiap anggota keluarga tanpa melihat nilai ekonominya. Jadi, keluarga dengan kondisi suami istri sama-sama bekerja, membutuhkan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga. Dengan begitu, ketika ada anggota keluarga jatuh sakit dan membutuhkan biaya pengobatan, keuangan keluarga tidak perlu terdampak.

Dengan profil double income, Anda dan keluarga bisa lebih leluasa memilih polis asuransi kesehatan terbaik yang mampu memberikan manfaat optimal.

Keuangan keluarga terbatas, asuransi jiwa siapa yang lebih prioritas?

Ada kalanya dengan profil keuangan double income, sebuah keluarga masih menanggung keterbatasan penghasilan untuk memenuhi pos-pos pengeluaran primer. Termasuk pengeluaran untuk menutup kebutuhan asuransi. Bila saat ini Anda dan pasangan sama-sama bekerja namun memiliki bujet asuransi yang terbatas, mau tidak mau Anda perlu menetapkan prioritas siapa yang lebih diutamakan diasuransikan.

Yang paling mudah adalah dengan melihat tingkat nilai ekonomi. Apabila kontribusi penghasilan suami lebih besar daripada istri terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga, maka ada baiknya sang suami lebih dulu memiliki asuransi jiwa. Begitu juga sebaliknya. Bila penghasilan istri lebih signifikan menjadi kontributor kebutuhan keluarga, sang istrilah yang seharusnya diprioritaskan memiliki asuransi jiwa.

Dengan demikian, penghasilan keluarga bisa lebih optimal dikelola risikonya demi masa depan finansial yang lebih baik. Sudah siap mengatur kebutuhan asuransi keluarga?