Perencanaan Keuangan di Usia 40an, Apa yang Perlu Diprioritaskan?

0
3369
perencanaan keuangan di usia 40an

Memasuki usia 40 tahunan, Anda biasanya sudah memiliki karir atau bisnis yang mapan. Ini sedikit-banyak akan mempengaruhi kondisi keuangan Anda yang cukup matang. Tapi di saat yang sama, Anda umumnya sudah berkeluarga, punya keturunan yang belum produktif, serta orangtua yang sudah lansia. Ini akan membebani pengeluaran Anda menjadi lebih tinggi dibandingkan saat usia sebelumnya. Tak ada salahnya Anda membuat perencanaan keuangan di usia 40an. Lalu apa yang perlu diprioritaskan?

Mengatur keuangan sesuai prioritas menjadi salah satu strategi agar Anda bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, kebutuhan tabungan dan investasi, tapi sekaligus juga menikmati hidup.

Perencanaan Keuangan di Usia 40an

Tetap susun anggaran dan pertahankan untuk mengikutinya

Kas atau dana segar seumpama aliran darah dalam tubuh manusia. Tubuh akan berada pada titik yang fatal jika kekurangan darah. Begitu pula dengan kondisi keuangan Anda yang akan berada pada titik kronis jika kekurangan kas alias dana tunai. Satu-satunya cara agar kas Anda memadai ialah dengan mengelola arus kas dengan menyusun anggaran serta berusaha mengikutinya. Ini bertujuan agar arus pengeluaran tidak lebih dari arus pemasukan.

Baca juga: Jurus Mengelola Keuangan Untuk Sandwich Generation

Pertahankan dana darurat

Dana darurat atau emergency fund merupakan dana siaga yang siap digunakan kapan saja dalam kondisi darurat. Jika dianalogikan pada mobil, maka dana darurat umpama bumper yang melindungi badan mobil dari kerusakan parah jika mobil menabrak benda lain. Begitu pula dengan dana darurat yang bisa menyelamatkan Anda dan keluarga dari utang berbunga tinggi atau kondisi fatal jika terjadi hal-hal mendadak seperti anggota keluarga sakit, mobil rusak, renovasi rumah, dan sebagainya. Para perencana keuangan umumnya menyarankan seseorang untuk menyiapkan dana darurat sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Untuk keluarga dengan dua anak atau tanggungan lain, disarankan untuk menyiapkan dana darurat sebesar 12x pengeluaran bulanan.

Terapkan otodebit untuk alokasi menabung, investasi, dan asuransi

Usia 40 menandakan waktu yang tersisa bagi Anda sebelum memasuki usia pensiun semakin sedikit. Karenanya, salah satu perencanaan keuangan di usia 40an adalah memanfaatkan waktu yang terbatas ini untuk menabung dan berinvestasi lebih banyak.

Agar ini bisa terwujud, Anda bisa memakai sistem otodebit. Jadi, begitu Anda gajian, penghasilan langsung terpotong untuk tabungan, investasi, dan asuransi. Para perencana keuangan umumnya menyarankan bujet untuk ketiga pos ini sebesar 20%-30% dari penghasilan bulanan.

Umumnya, tabungan dipakai untuk alokasi dana darurat. Sementara investasi dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, dana kuliah anak, wisata religi, dan lain-lain. Adapun asuransi penting untuk melindungi Anda dari kerugian finansial yang bisa menguras tabungan dan investasi Anda akibat terjadi risiko. Pada usia 40 tahunan, pastikan Anda memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang memadai. Begitu pula jika Anda punya aset, ada baiknya pula untuk melindungi aset tersebut dengan asuransi kerugian atau asuransi umum.

Baca juga: 5 Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Saat Berusia 40an

Pintar-pintarlah berhemat

Hidup hemat bukan berarti pelit, melainkan menunjukkan tingkat kedewasaan Anda dalam mengelola anggaran. Jadi, jika anggota keluarga ingin sesuatu yang biayanya mahal, Anda bisa mempertimbangkan untuk memenuhi atau tidak. Dalam hal ini, Anda perlu mendahulukan kebutuhan (needs) ketimbang keinginan (wants). Kemudian, pilih cara untuk menekan bujet. Contoh, anak Anda merengek minta jalan-jalan ke amusement park yang harganya lebih dari Rp250.000. Kalau Anda sekeluarga pergi, bisa menghabiskan bujet Rp1 juta.

Alih-alih pergi sekeluarga, Anda bisa menyarankan anak untuk menunggu mengikuti jadwal sekolah untuk mengadakan study tour ke tempat tersebut. Sehingga, Anda hanya perlu keluar biaya untuk satu anak. Atau strategi lain, Anda bisa mencari potongan harga dari situs digital payment atau cashback.

Tutup utang besar

Di usia ini harusnya Anda bisa lebih fokus menyiapkan masa tua yang sejahtera dengan mengalokasikan uang lebih banyak penghasilan untuk dana pensiun atau kebutuhan masa depan. Di saat yang sama, hindari diri Anda dari hal-hal yang membebani keuangan keluarga, salah satunya utang besar. Karena, Anda akan memasuki usia pensiun sebentar lagi. Jangan sampai Anda masih menanggung utang saat sudah tidak produktif. Salah satu strategi untuk menutup utang besar ini ialah dengan menggunakan dana darurat. Setelah utang lunas, Anda bisa kembali membentuk dana darurat ke posisi yang ideal.

Baca juga: Berniat Pensiun Dini? Siapkan Ini agar Finansial Aman

Pikirkan penghasilan baru saat pensiun

Agar masa pensiun Anda lebih sejahtera, maka Anda bisa menyiapkan sumber penghasilan baru. Mengingat tenaga seseorang saat pensiun nanti tak lagi seprima saat usia produktif, maka sumber penghasilan yang cocok untuk para pensiun ialah yang bersifat mendatangkan passive income. Contohnya, usaha properti, dividen dari pasar modal, dan bisnis lainnya. Agar penghasilan baru ini bisa terbentuk, maka Anda dapat mulai merintisnya di usia 40 tahunan.

Usia 40 tahunan boleh dibilang puncak Anda dalam dunia karir dan keluarga. Maka, agar keuangan Anda di posisi puncak ini tetap terkendali, siapkan perencanaan keuangan di usia 40an, tetapkan prioritas Anda, sekarang.