Ingin Mulai Berinvestasi Tapi Takut? Bagaimana Cara Mengatasinya?

    0
    2212
    mulai berinvestasi tapi takut

    Saat semua rasa takut menghantui Anda untuk berinvestasi. Ingin mulai berinvestasi tapi takut? Bagaimana cara mengatasinya?

    Dear Avrist,

    Selama ini saya selalu berpikir ingin memulai investasi. Saya juga sudah mulai mengumpulkan sejumlah uang untuk diinvestasikan. Tapi sering kali, mendengar cerita orang-orang yang sudah berinvestasi dan gagal atau rugi, saya menjadi takut. Rasa takut seperti takut kehilangan uang, takut gagal, takut salah memilih investasi, dan takut rugi sering menghampiri saya. Padahal, saya ingin mengembangkan dana dengan cara berinvestasi. Bagaimana cara mengatasinya?” – Gia, 26 tahun.

    Halo Gia,

    Hingga saat ini, Anda mungkin sudah tahu apa sebenarnya tujuan utama berinvestasi. Sudah memiliki minat dan perhatian mengenai investasi adalah salah satu hal yang bijak untuk masa depan Anda nantinya. Karena, berinvestasi adalah cara yang tepat untuk mengembangkan dana yang Anda miliki.

    Namun, kekhawatiran Anda adalah hal yang normal mengingat Anda belum pernah memutuskan untuk benar-benar berinvestasi sebelumnya. Ketakutan berinvestasi ini muncul boleh jadi karena pengetahuan Anda seputar investasi tidak begitu banyak. Jadi, hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi ketakutan berinvestasi ialah dengan mencari info sebanyak-banyaknya. Bila Anda kurang mengerti berbagai istilah dalam investasi, jangan ragu bertanya pada orang yang sudah berpengalaman. Cari tahu juga mengenai produk-produk investasi yang tersedia hingga saat ini seperti saham, deposito, reksa dana, obligasi, emas, hingga properti. Oh ya, Anda juga harus mengenali profil risiko diri serta risiko masing-masing produk investasi. Misalkan saja,  saham punya risiko keuntungan dan kerugian yang besar karena harganya fluktuatif. Sementara risiko keuntungan dan kerugian obligasi relatif lebih kecil daripada saham. Jika Anda termasuk seseorang yang punya profil risiko agresif, maka saham cocok untuk Anda koleksi. Sebaliknya, jika Anda termasuk seseorang dengan profil risiko moderat, maka investasi yang cocok untuk Anda ialah obligasi, reksa dana, dan deposito. Selain jenis produk dan risikonya, cari tahu juga detil mengenai mekanisme atau proses yang harus Anda jalani saat berinvestasi nantinya.

    Kedua, bila Anda masih ragu, cobalah berkonsultasi dengan para profesional yang bisa Anda percayakan untuk menggali berbagai informasi mengenai produk investasi yang tepat untuk pemula seperti Anda. Kemudian, mintalah saran mengenai produk yang perlu Anda pilih untuk kebutuhan jangka waktu. Dengan bantuan profesional ini Anda bisa lebih terbuka untuk merencanakan strategi investasi ke depan.

    Ketiga, peran investasi perlu hadir untuk mengamankan keuangan dan memastikan masa depan lebih terjamin. Jadi sebaiknya, jangan terlalu dini memikirkan hasil. Perhatikan juga waktu investasi yang akan Anda lakukan. Dilihat dari waktunya, investasi terbagi menjadi tiga, yaitu: investasi jangka pendek yaitu investasi yang dilakukan dalam waktu kurang dari setahun, lalu jangka menengah yakni investasi yang dilakukan dalam rentang waktu setahun hingga lima tahun, kemudian investasi jangka panjang yakni investasi yang dilakukan untuk jangka waktu lebih dari lima tahun.

    Hal terpenting adalah Anda sudah memulai satu langkah untuk membiasakan diri berinvestasi untuk masa depan. Ingin mulai berinvestasi tapi takut? Jangan biarkan berbagai rasa takut menghalangi Anda untuk berinvestasi. Semakin dini Anda memulai, akan semakin banyak investasi yang bisa Anda kumpulkan untuk masa depan nantinya. Selamat berinvestasi!