Berkaca pada It’s Okay to Not Be Okay, Lakukan Self-Care Ini untuk Kesehatan Mental

0
1874
Self-Care Ini untuk Kesehatan Mental

Jika Anda penggemar drama Korea, alias drakor, pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan serial It’s Okay to Not Be Okay, bukan? Diproduksi di tahun 2020, It’s Okay to Not Be Okay termasuk salah satu film serial televisi yang populer di negeri asalnya Korea Selatan. Tema percintaan yang diusung drakor ini memang terbilang unik, berkisah tentang hubungan romansa antara dua insan yang sama-sama terluka secara emosi dan psikologis. Tapi banyak juga yang bisa dipelajari, termasuk soal menjaga kesehatan mental.

Sesuai dengan tema ceritanya, It’s Okay to Not Be Okay pun menampilkan berbagai karakter yang bisa dibilang memiliki kebutuhan khusus. Seperti Ko Moon-young yang antisosial, Kan Pil-wong yang post-traumatic stress disorder, atau Kang Eun Ja yang mengalami gangguan halusinasi.

Langkah self-care yang dapat menjaga kesehatan mental

Dari serial drakor yang menghibur ini, sejatinya kita bisa memetik pelajaran tentang pentingnya melakukan self-care. Kegiatan yang bisa diterjemahkan sebagai memperhatikan diri sendiri ini, perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental.

Bentuk perawatan mental yang paling sederhana adalah self-care. Lalu, seperti apa tindakan memperhatikan diri sendiri yang perlu kita lakukan? Berikut langkah-langkah self-care untuk menjaga kesehatan mental yang bisa Anda praktikan sehari-hari.

1. Melakukan pola tidur yang sehat

Yang dimaksud dengan pola tidur yang sehat adalah tidur sesuai dengan kebutuhan badan kita. Dalam ilmu kesehatan populer, seiring dengan bertambahnya usia, seorang manusia membutuhkan jam tidur yang lebih sedikit. Ketika baru lahir, seorang bayi bisa tidur hingga 20 jam dalam sehari. Jumlah jam tidur itu akan terus terpangkas hingga di usia dewasa, seorang manusia biasanya membutuhkan waktu tidur sekitar delapan jam dalam sehari.

Dalam konteks self-care, yang perlu diperhatikan tidak hanya seberapa lama Anda tidur. Tetapi juga kualitas tidur. Agar Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas, berbaringlah sesegera mungkin, setelah Anda menyelesaikan tugas harian.

Kualitas tidur Anda juga dipengaruhi oleh kondisi kamar dan kebiasaan Anda sebelum tidur. Usahakan Anda tidur di kasur yang nyaman, di dalam kamar yang tenang. Biasanya, kualitas tidur seseorang juga akan membaik jika mata Anda tidak terlalu lelah.

Baca juga: 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Anda Mengatur Keuangan Lebih Mudah

2. Cermati kondisi tubuh Anda

Sekali dalam sehari, Anda bisa melakukan pemindaian atas tubuh Anda secara sederhana. Caranya? Cukup dengan menarik nafas yang panjang. Lalu, Anda bisa menahan nafas untuk sementara waktu.

Di saat Anda melepaskan nafas, cobalah Anda merasakan kondisi tubuh Anda. Apakah Anda merasakan ada bagian tubuh yang kaku, atau mungkin malah, nyeri? Setelah itu Anda bisa menggerakkan anggota tubuh, seperti tangan, mengikuti gerekan senam yang sederhana. Saat melakukan gerakan itu, usahakan untuk memindai apa yang Anda rasakan di seluruh tubuh.

3. Melakukan gerakan fisik

Setelah merasakan hasil pemindaian, Anda tentu merasakan keinginan untuk melakukan gerakan fisik. Segeralah bergerak begitu keinginan itu muncul. Usahakan Anda melakukan kegiatan olahraga secara teratur setiap harinya.

Patut diingat, olahraga yang dimaksud di sini tak perlu olahraga yang berat. Jalan kaki selama 30 menit saja dalam sehari sudah memadai. Lakukan olahraga setidaknya lima hari dalam seminggu. Tentu, Anda boleh saja memilih bentuk olahraga lain, misal bersepeda, atau joging, atau berenang.

Di saat jadwal sedang padat, Anda juga sebaiknya tetap melakukan gerakan fisik. Bentuk gerakan fisiknya bisa jadi hanya naik turun tangga. Pendeknya, jangan biarkan tubuh Anda berdiam di satu posisi untuk waktu yang lama.

Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Bisa Bikin Bangkrut

4. Menerapkan pola makan yang sehat

Kita sudah mahfum tubuh manusia membutuhkan asupan antara dua hingga tiga kali setiap harinya. Lalu, mengapa kita kadang mengabaikan kebutuhan itu, dengan misal, tidak makan di siang hari, atau malam hari?

Salah satu bentuk memperhatikan diri sendiri adalah membiasakan pola makan yang sehat. Itu berarti makan dua-tiga kali dalam sehari, di saat yang tepat. Tentu, akan lebih ideal lagi, jika Anda terbiasa mengonsumsi asupan yang seimbang dan sehat.

5. Cari bantuan di saat membutuhkan

Ada masanya, kondisi emosional seseorang tidak stabil. Atau, sangat mungkin seseorang merasakan adanya kekhawatiran atau kecemasan, tanpa ia menyadari apa penyebabnya. Di saat kondisi mental Anda sedang tidak tenang seperti itu, jangan ragu untuk mencari bantuan. Jika gangguan yang Anda alami masih dalam tahap ringan, sekadar membaca literatur psikologi atau kesehatan mental, mungkin memadai.

Atau, Anda juga bisa berbagi perasaan Anda yang sedang resah itu dengan teman atau kerabat. Pastikan terlebih dahulu, orang yang akan Anda ajak untuk berbagi ini bisa menjaga rahasia Anda. Jadi, Anda bisa lebih leluasa dalam bercerita.

Jika masalah atau gangguan mental yang Anda hadapi lebih rumit lagi, berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog adalah jalan yang perlu dilakukan. Anda tak perlu sungkan melakukan konsultasi, karena setiap manusia pernah mengalami gangguan dan masalah. Mencari bantuan ke ahli kesehatan mental merupakan solusi yang masuk akal.

Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Bisa Bikin Bangkrut

6. Memanjakan tubuh

Memanjakan tubuh termasuk bentuk memperhatikan diri sendiri. Yang dimaksud memanjakan tubuh di sini seperti melakukan treatment kecantikan, termasuk menikmati spa. Kalau Anda belum pernah menikmati layanan semacam ini, Anda bisa mencobanya di saat Anda merasa jenuh dengan rutinitas. Siapa tahu, setelah mendapatkan layanan yang memanjakan tubuh, Anda merasa tubuh lebih bugar dan pikiran kembali fresh.

7. Memiliki proteksi

Setiap orang tentu menginginkan kehidupan yang terjamin di masa mendatang. Namun, banyak yang tidak tahu bagaimana cara mencapai impian tersebut. Jika urusan keuangan yang menjadi ukuran, impian itu bisa kita capai dengan memiliki tidak hanya instrument investasi, tetapi juga produk proteksi.

Yang terakhir ini perlu karena kita tidak pernah tahu risiko apa yang akan menghampiri. Produk proteksi yang dirilis perusahaan asuransi memastikan kita tidak akan mengalami dampak finansial yang merugikan, di saat risiko itu datang. Memiliki produk proteksi termasuk upaya memelihara diri sendiri yang bisa Anda lakukan. Karena dengan memiliki produk semacam ini, Anda akan mendapatkan peace of mind.

Salah satu proteksi yang bisa Anda pertimbangkan adalah Avrist Simple Start, asuransi kesehatan dari Avrist Assurance. Dengan premi terjangkau, yakni mulai Rp198.000 per bulan, Anda bisa memperoleh beragam manfaat termasuk manfaat rawat inap, manfaat rawat jalan, manfaat pembedahan, hingga manfaat bonus tanpa klaim. Tak hanya itu, Anda juga bisa memperoleh manfaat asuransi jiwa, manfaat perlindungan penyakit pria atau wantita, manfaat perlindungan penyakit demam berdarah, serta manfaat penggantian BPJS.

Dengan membaca ulasan di atas, semoga kini Anda bisa lebih mencintai diri dengan melakukan self-care untuk menjaga kesehatan mental. Sementara untuk ketenangan yang optimal, lindungi diri Anda dengan asuransi terbaik. #AvGotYouAtHome