Menyiasati Pengeluaran yang Meningkat saat Sekolah Online

0
2170
Menyiasati Pengeluaran yang Meningkat saat Sekolah Online

Penyebaran virus corona yang belum reda mengakibatkan kita masih harus membatasi kegiatan di luar rumah. Mengingat kebanyakan kota-kota besar di Indonesia berada di status merah, bahkan hitam, kebanyakan sekolah di kota-kota besar masih menjalankan kegiatan belajar-mengajar dari rumah atau yang disebut juga sekolah online atau pendidikan jarak jauh (PJJ) hingga akhir tahun ini.

Tentu, pembelajaran jarak jauh ini menuntut penyesuaian. Selain harus melakukan penyesuaian sikap dan gaya belajar, para murid dan orang tua juga harus menyiasati pengeluaran yang meningkat saat sekolah online. Seperti yang kita bisa bayangkan, untuk mengikuti pelajaran jarak jauh, siswa paling tidak harus menggunakan gadget dan akses internet.

Menyiasati Pengeluaran yang Meningkat saat Sekolah Online

Jelas, harus ada dana ekstra untuk mengikuti pembelajaran secara online. Dana ini misalnya mencakup perangkat sekolah online seperti laptop, atau tablet, atau smartphone; printer, perlengkapan penunjang aktivitas belajar, dan biaya internet.

Nah, agar kebutuhan dana itu tidak membengkak, orangtua perlu pintar-pintar mengelola kebutuhan pembelajaran jarak jauh. Seperti apa cara menyiasati pengeluaran yang meningkat saat sekolah online? Simak tips berikut.

1. Menyusun daftar prioritas penggunaan akses internet

Selama masa pandemi, banyak dari kita yang akan merasakan peningkatan kebutuhan akses internet. Agar dana yang kita keluarkan untuk akses internet tidak serta merta meledak, kita perlu menyusun daftar prioritas penggunaan internet.

Kebutuhan yang harus dipenuhi tentu kebutuhan yang bersifat produktif. Jika kita, atau pasangan kita masih bisa bekerja dari rumah, maka pastikan kebutuhan internet untuk kerja terpenuhi.

Setelah itu, tempatkan kebutuhan akses internet untuk pendidikan anak di tempat kedua teratas. Untuk bekerja dan sekolah saja, kita membutuhkan akses internet yang stabil selama kurang lebih empat-lima jam dalam sehari.

Untuk kebutuhan semacam itu, layanan internet melalui kabel, seperti fibre optic, lebih cocok dibandingkan layanan internet melalui seluler. Selain koneksi yang lebih stabil, harga layanan internet melalui kabel tidak dihitung berdasarkan pemakaian per byte, melainkan berdasarkan kecepatan akses. Semakin cepat, harganya semakin mahal.

Namun, jika kebutuhan internet di rumah Anda saat ini belum prima dan butuh penambahan layanan, Anda bisa mempertimbangkan bantuan kuota internet dari pemerintah untuk kegiatan PJJ. Ya, pemerintah mengalokasikan bantuan kuota sebesar 35GB per bulan untuk siswa, 42GB per bulan untuk guru, dan 50GB per bulan untuk mahasiswa dan dosen. Agar bisa mendapatkan bantuan kuota ini, Anda bisa mendaftarkan diri ke pihak sekolah si kecil.

Yang patut diingat, selama masa pandemi, layanan internet melalui kabel memiliki risiko penurunan kecepatan. Risiko ini muncul seiring dengan laju peningkatan jumlah pelanggan yang jauh lebih cepat daripada penambahan infrastruktur.

Situasi ini semakin menggarisbawahi perlunya daftar prioritas penggunaan internet. Di saat kita harus bekerja, atau anak harus mengikuti pelajaran secara online, sebaiknya akses internet tidak digunakan untuk kebutuhan lain, seperti hiburan atau bermain game.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Menimbang Kursus di Luar Sekolah Saat Pandemi Virus Corona

2. Mengoptimalkan gadget yang sudah ada

Proses pembelajaran jarak jauh memang mengharuskan siswa untuk memiliki gadget, seperti komputer, tablet atau handphone. Namun itu tidak berarti kebutuhan tersebut harus dipenuhi dengan gadget baru. Kita bisa memanfaatkan gadget yang sudah kita miliki.

Coba lihat lagi lemari tempat Anda menyimpan barang yang tidak terpakai. Sangat mungkin, Anda memiliki gadget, seperti handphone atau laptop yang sudah tidak terpakai. Laptop atau gadget itu bisa jadi masih bisa dimanfaatkan oleh si buah hati untuk mengikuti PJJ.

3. Sharing untuk kebutuhan akses internet dan mencetak

Selain gadget, peralatan lain yang dibutuhkan dalam proses belajar jarak jauh adalah printer. Siswa perlu mencetak untuk, misalnya, lembar pekerjaan, atau soal ulangan. Nah, bagi yang anggarannya sudah pas-pasan, kebutuhan ini bisa disiasati dengan melakukan patungan bersama orangtua siswa lainnya. Atau, dengan tetangga, misalnya.

Anda juga bisa mengelola biaya printer dengan memilah-milah lembar kerja mana yang perlu dicetak, dan mana yang tidak perlu. Selain menghemat biaya printer, Anda juga bisa menghemat kebutuhan kertas printer dengan memanfaatkan bagian belakang kertas yang sudah dipakai.

Baca juga: Money Stories: Bagaimana Freelancer Bertahan dari Krisis karena Pandemi

4. Manajemen gadget

Manajemen gadget ini diperlukan jika dalam satu rumah memerlukan lebih dari dua gadget untuk melakukan kegiatan belajar dan bekerja secara berbarengan. Agar proses belajar jarak jauh dan bekerja bisa berlangsung lebih lancar, Anda perlu membagikan gadget sesuai skala prioritas. Dengan melakukan manajemen gadget yang tepat, Anda tak perlu cepat-cepat membeli gadget baru untuk PJJ.

Misalnya, jika Anda hanya perlu gadget untuk melakukan conference call tanpa presentasi, maka Anda cukup menggunakan smartphone. Sehingga, laptop dan tablet dengan layar yang lebih besar dapat dimanfaatkan untuk si buah hati dalam mengikuti pelajaran sekolah. Sebaliknya, jika si kecil perlu gadget untuk les privat di mana dia adalah satu-satunya murid dalam les tersebut, maka buah hati Anda bisa menggunakan smartphone. Yang juga termasuk dalam manajemen gadget ialah menentukan gadget mana yang perlu install aplikasi penunjang belajar di rumah.

Baca juga: 5 Inspirasi Sumber Penghasilan Baru yang Masih Jarang Dilirik Orang

Sembari memenuhi kebutuhan si kecil saat belajar di rumah, jangan lupa lindungi diri Anda dengan asuransi kesehatan.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa tenang beraktivitas, sebab diri Anda terlindungi dari risiko jatuh sakit. Salah satu asuransi kesehatan yang bisa Anda pertimbangkan adalah Avrist Simple Start dari Avrist Assurance. Dengan premi terjangkau mulai dari Rp198.000 per bulan, Anda bisa memperoleh banyak manfaat, di antaranya manfaat rawat inap dan rawat jalan.

Semoga dengan tips menyiasati pengeluaran yang meningkat saat sekolah online, Anda bisa mengelola kebutuhan keuangan yang meningkat di masa belajar online dengan lebih cermat. Sementara untuk kebutuhan proteksi, percayakan pada Avrist Simple Start yang senantiasa #AvGotYouAtHome.