Bagaimana Etika Berbisnis dengan Teman?

    0
    3588
    etika berbisnis dengan teman

    Berbisnis dengan teman menjadi pilihan di kala seseorang belum berani mulai berani mulai usaha sendiri. Namun, bagaimana etika berbisnis dengan teman?

    Dear Avrist,

    “Resolusi tahun ini, saya ingin sekali membangun bisnis pribadi. Saya telah lama punya impian ini. Namun, saya tahu memulai bisnis sendiri tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak risiko dan hal yang harus saya siapkan. Terlebih perihal modal. Bila berbisnis sendirian, saya merasa belum sanggup dari segi permodalan dan kemampuan manajerial. Belum lagi, waktu yang harus saya luangkan untuk mengurus bisnis sendiri juga tidak sedikit. Nah, saya mulai berpikir untuk mengajak teman untuk memulai bisnis. Apa saran dari Avrist jika saya ingin membuka bisnis dengan teman?” Bimo, 29 tahun.

    Halo Bimo,

    Avrist tahu membuka bisnis itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi bukan berarti Anda tak bisa ikut memulai bisnis sendiri. Memiliki usaha atau bisnis sendiri itu baik. Tapi jika Anda merasa berat melakukannya sendiri, baik dari segi permodalan maupun kemampuan manajerial, akan lebih baik bila Anda menggandeng mitra bisnis.

    Jika Anda sadar bahwa diri Anda sendiri tak mampu menanggung risiko sendirian, tak ada salahnya mengajak teman atau sahabat lama Anda menjadi mitra bisnis. Ada banyak tokoh inspiratif yang bisnis dengan sahabat atau orang terdekat, contoh Mark Zuckerberg yang membangun Facebook dengan teman kuliahnya.

    Berbisnis dengan teman itu susah-susah gampang. Selain itu, meskipun teman sendiri ada juga etika berbisnis dengan teman. Anda harus memahami diri sendiri dan teman yang ingin diajak berbisnis. Selain itu, ada beberapa pertimbangan yang harus Anda pikirkan sebelum mengambil keputusan berbisnis dengan teman.

    Loyalitas

    Ada perbedaan yang jelas antara berbisnis dengan rekan biasa atau dengan teman Anda sendiri. Pertama, bila Anda berbisnis dengan partner biasa, mungkin ia tidak akan segan-segan meninggalkan usaha bersama bila terjadi konflik di masa mendatang. Sedangkan bila berbisnis dengan teman atau sahabat, biasanya mereka akan lebih loyal dan merasa mempunyai kepemilikan dan kepentingan bersama. Jadi, aspek loyalitas ini amat penting dan Anda harus bisa mempertimbangkan hal ini dalam sosok rekan bisnis Anda nantinya.

    Baca juga: Jangan Sampai Hobi Membuat Bangkrut, Intip 5 Tips Mudah Ini

    Komitmen

    Anda juga perlu menakar komitmen dari teman yang hendak Anda ajak berbisnis. Cara yang paling sederhana ialah dengan mencari teman yang memiliki passion di bidang usaha yang ingin Anda jalani. Kesamaan ini nantinya akan membantu Anda berdua untuk menuangkan seluruh keahlian untuk menciptakan produk dan menjalankan bisnis. Dari tahap ini, Anda berdua nantinya akan mampu melihat potensi pasar. Jangan tekuni usaha yang tak menjanjikan alias minim potensi. Coba pertimbangkan kembali dan cari ide yang lebih segar.

    Pembagian tugas dan wewenang

    Batasan antara bisnis dan pertemanan memang sering kali kabur. Tapi, kalau semua tugas dan wewenang setiap orang yang terlibat sudah jelas, risiko batasan ini bisa diatasi. Bicarakan dengan kerabat Anda soal pembagian jabatan, kewenangan, dan tugas masing-masing. Pembagian ini akan membuat setiap individu mampu berperilaku adil kepada rekannya. Jangan sampai ada perlakuan khusus pada rekan kerja hanya karena memiliki hubungan kedekatan dengan Anda.

    Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Bisa Membuat Bangkrut

    Keuangan dan pembagian keuntungan

    Anda tentunya membangun bisnis dengan tujuan ingin meraup keuntungan, bukan? Jadi, hal penting lainnnya yang harus dibahas adalah perihal keuangan, pembagian keuntungan, serta pembagian kerugian yang bisa dihadapi di masa depan. Sebaiknya, antara Anda dan teman bisnis  memisahkan antara keuangan keluarga atau pribadi dengan keuangan usaha bersama yang akan dijalani.

    Baca Juga: Cara Adil Bagi Tagihan Saat Makan Dengan Teman

    Kontrak bersama

    Tahap terakhir, bila semua pertimbangan di atas sudah dibahas bersama dan Anda menemukan orang yang sesuai dengan visi dan misi Anda, buatlah kontrak bersama. Biarpun teman sendiri, perjanjian secara tertulis dapat membantu Anda berbisnis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan. Sebaiknya buatlah kontrak resmi di hadapan saksi dan notaris. Ini agar kontrak yang dibuat bisa dianggap sah di mata hukum.

    Tetap semangat ya mengejar mimpi Anda untuk membangun bisnis pribadi. Semoga tips etika berbisnis dengan teman ini bisa membantu Anda mengambil keputusan yang baik untuk bisnis Anda.