Tips Agar Remote Working Tidak Bikin Boros

0
1071
Tips agar remote working tidak bikin boros

Zaman sekarang semakin banyak jenis benefit atau keuntungan bekerja yang ditawarkan oleh perusahaan pada karyawan. Bila dahulu jenis benefit adalah sebatas tunjangan kesehatan, cuti, bonus kinerja, hingga dana pensiun. Kini, jenis tunjangan kian beragam. Salah satu jenis benefit yang tengah naik daun adalah fleksibilitas waktu dan tempat bekerja yaitu remote working atau work from home. Itu tidak terlepas dari langkah pemberi kerja mengakomodasi karakteristik karyawan yang didominasi oleh Gen Y dan Gen Z. Di satu sisi, benefit tersebut bisa mendongkrak produktivitas kerja. Tapi, di sisi lain bagi para pekerja, work from home kadangkala justru menjadi jebakan finansial. Bagaimana ya tips agar remote working tidak bikin boros?

Sebagai contoh, alih-alih bekerja di rumah, saat mendapat kesempatan remote working, Anda mungkin memilih bekerja di coffee shop atau cafe yang membutuhkan biaya ekstra. Bila tidak cermat, keuntungan berupa fleksibilitas bekerja justru berisiko membuat isi kantong merana. Supaya tidak sampai terjadi demikian, simak tips agar remote working tidak bikin boros.

Tips Agar Remote Working Tidak Bikin Boros

1. Pertimbangkan bekerja di rumah saja

Pilihan paling murah ketika bekerja di luar kantor tetaplah bekerja di rumah. Selain menghemat ongkos transportasi dan waktu di jalanan, bekerja di rumah juga tidak mengharuskan Anda berpenampilan formal layaknya saat bekerja di kantor. Biaya makan minum juga nyaris nol. Tanpa godaan window shopping pula.

Hanya saja, tidak semua orang mampu berkonsentrasi bekerja saat di rumah. Bisa karena suasana rumah yang memang kurang kondusif misalnya bising oleh suara kendaraan, suara orang-orang di rumah, atau bisa juga karena rumah sudah identik sebagai tempat bersantai dan beristirahat. Namun, bukan berarti hal itu tidak bisa Anda ubah. Ketimbang repot mencari tempat bekerja di luar yang memboroskan dompet, cobalah mengubah salah satu sudut rumah menjadi kantor alias home office yang cukup nyaman. Bisa di dalam kamar saja dengan menambahkan meja kerja khusus. Yang terpenting Anda tetap bisa konsentrasi dan produktif bekerja.

Baca Juga: Cara Cerdas Menyiapkan Biaya Kuliah Sambil Bekerja

2. Pilih tempat kerja yang ekonomis

Jika bekerja di rumah kurang kondusif, maka Anda bisa  menimbang untuk bekerja di tempat luar rumah yang nyaman, namun cukup ekonomis. Perusahaan umumnya memberikan kesempatan remote working secara terbatas. kantor menyediakan fasilitas remote working terbatas, misalnya 1 hari seminggu atau 4-5 hari dalam sebulan. Dengan frekuensi yang sedikit ini, Anda boleh saja kerja sambil nongkrong.

Misalnya, di coffee shop alias warung kopi kekinian yang cukup tenang dan dilengkapi dengan jaringan WiFi bagus. Atau, bisa juga Anda menimbang bekerja di kedai fastfood yang cukup lengang di jam-jam bekerja. Beberapa tempat bekerja yang juga cukup favorit di kalangan freelancer dan remote worker adalah gedung perpustakaan umum yang tersedia di tiap kota, kabupaten atau provinsi.

Baca juga: Bukan Hanya Tempat Bekerja, Ini Manfaat Lain Coworking Space

Sebaliknya, apabila kesempatan bekerja fleksibel dari kantor cukup banyak misalnya hingga 3-4 hari dalam sepekan, sementara bekerja di rumah kurang kondusif, Anda bisa menimbang bekerja di tempat nyaman lainnya yang lebih ekonomis. Misalnya, Anda bisa bekerja di taman atau area publik. Pilihlah taman yang banyak pohon rindang sehingga Anda tidak kepanasan waktu bekerja, dan tidak terlalu ramai agar Anda bisa konsentrasi. Agar remote working tidak bikin boros, bawalah bekal makanan dan minuman agar Anda tidak perlu meluangkan uang dan waktu untuk membeli makan siang.

3. Hitung beban biaya transportasi

Bekerja fleksibel dari mana saja berarti Anda tidak perlu pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan. Keuntungannya tentu banyak, Anda tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi pergi ke kantor, waktu dan energi juga bisa dihemat tanpa perlu bertemu kemacetan lalu lintas. Alhasil, energi dan konsentrasi pun bisa sepenuhnya diarahkan untuk produktif bekerja.

Baca juga: Bagaimana Cara Kelola Keuangan untuk Generasi Zaman Now?

Namun, kendati Anda tidak perlu datang ke kantor, remote working di luar kantor dan di luar rumah, tetap membutuhkan biaya transportasi. Misalnya, jika Anda memilih bekerja di warung kopi atau taman, tetap ada biaya transportasi ke sana. Supaya tidak boros, pilih lokasi bekerja yang cukup dekat dengan rumah sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi terlalu besar. Usahakan besar pengeluaran transportasi di bawah ongkos pulang-pergi sehari-hari ke kantor. Dengan demikian, keuntungan bekerja secara fleksibel tetap ramah di kantong.

4. Buatlah batasan budget

Tanpa pembatasan budget yang spesifik saat remote working, pemborosan riskan terjadi. Sebagai gambaran, Anda memutuskan bekerja di coffee shop yang lokasinya bisa ditempuh dengan ongkos Rp30.000 pulang-pergi. Lalu di warung kopi tersebut Anda kemungkinan membeli kopi dan camilan seharga Rp100.000. Belum termasuk makan siang yang bisa menghabiskan Rp50.000 sekali makan. Total pengeluaran bisa mencapai Rp180.000, per satu hari remote working.

Bila coffee shop tersebut berlokasi di tengah pusat perbelanjaan, bukan tidak mungkin Anda juga bakal tergoda window shopping yang berakhir dengan belanja impulsif. Apabila dalam satu bulan Anda berkesempatan remote working sebanyak delapan hari, maka total biaya yang keluar bisa mencapai Rp1,44 juta. Lumayan besar, bukan?

Pengeluaran remote working akan lebih terkendali bila Anda memiliki batas anggaran. Anggaplah Anda membuat batas budget maksimal Rp100.000 untuk sehari bekerja remote. Dengan mengetahui batas budget, Anda terpacu kreatif memilih tempat yang ekonomis dan tidak perlu tergoda membuat pengeluaran di luar kebutuhan bekerja.

Misalnya, alih-alih ke coffee shop, Anda memilih bekerja di kedai fastfood yang harga menunya lebih murah. Cukup memesan secangkir coklat panas dan camilan seharga Rp50.000. Bawa bekal minum sendiri dari rumah supaya tidak perlu membeli air minum dalam kemasan. Batasi biaya makan siang maksimal Rp40.000. Untuk transportasi, pilih yang lebih ramah kantong tetapi tetap nyaman misalnya naik busway ketimbang naik ojek online. Total pengeluaran bisa dijaga di kisaran Rp100.000. Dengan batasan budget maksimal Rp800.000 per bulan, keuntungan remote working tidak perlu membobol isi dompet.

5. Manfaatkan promo dan cashback

Ada banyak penawaran promo diskon harga maupun cashback untuk transaksi-transaksi food and beverages, baik di coffee shop maupun di kedai fastfood. Manfaatkan saja berbagai macam promo tersebut ketika Anda perlu remote working di luar kantor dan rumah.

Baca juga: Cara Menghemat Uang dengan Promo Diskon dan Cashback

Bila cermat memanfaatkan berbagai penawaran tersebut, Anda bisa menghemat pengeluaran makan dan minum saat bekerja. Itu juga dapat membantu Anda tetap patuh pada batas anggaran yang telah Anda tetapkan.

Itulah lima tips agar remote working tidak bikin boros, itu adalah jurus mudah yang bisa Anda tempuh agar benefit yang ada dapatkan tidak merugikan finansial. Tidak susah, bukan?