4 Jenis Investasi Beresiko Tinggi yang Cocok untuk Anak Muda

0
18800
investasi beresiko tinggi

Anda baru mulai bekerja dan memiliki penghasilan sendiri? Selamat! Fase kehidupan baru yang penting telah Anda masuki. Sebagai pekerja muda, masa-masa sekarang ini bukan hanya asyik untuk dinikmati karena Anda kini sudah punya penghasilan sendiri, tapi sekaligus masa di mana tantangan finansial Anda relatif sedikit karena beban tanggungan belum banyak. Di fase ini Anda bisa juga mulai menabung dana darurat atau berinvestasi. Mulai menutup kebutuhan proteksi dengan asuransi seperti asuransi kesehatan dan asuransi kendaraan pribadi. Setelah keduanya aman, mulailah berinvestasi dan mungkin mencoba investasi beresiko tinggi.

Keuntungan berinvestasi

Ada keuntungan bila Anda berinvestasi sejak usia muda. Yaitu, Anda lebih leluasa memilih instrumen investasi hingga yang beresiko tinggi sekalipun. Ini karena target pemakaian dana kemungkinan masih lama sehingga Anda bisa mengelola risiko jangka panjang secara lebih leluasa. Penasaran apa saja jenis investasi beresiko tinggi yang dapat Anda pilih? Yuk, simak daftarnya di sini:

Jenis Investasi Beresiko Tinggi yang Cocok Untuk Anak Muda

1. Reksa dana saham

Reksa dana saham adalah salah satu jenis instrumen investasi beresiko tinggi. Sebanding dengan itu, prospek keuntungan alias return reksa dana saham juga tinggi. Produk investasi ini cocok untuk mendukung tujuan keuangan jangka panjang di atas lima tahun mengingat risikonya yang cukup tinggi. Anda bisa menimbangnya untuk membantu tujuan keuangan seperti dana pensiun, dana sekolah anak di masa mendatang, dan sebagainya.

Baca juga: Inilah Pilihan Investasi Terbaik untuk Tahun 2020

Apa itu reksa dana saham? Reksa dana pada dasarnya adalah sebuah wadah yang berisi kumpulan dana dari sejumlah investor, di mana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi dan diputar di aset-aset dasar (underlying asset) seperti saham dan obligasi. Jadi, reksa dana saham berarti, dana investor akan diputar di aset-aset berupa saham. Acuan kinerja reksa dana saham biasanya mengacu pada indeks saham misalnya Indeks Saham Gabungan (IHSG) atau indeks saham sektoral, bergantung pada karakteristik reksa dana saham yang Anda pilih.

Modal investasi reksa dana saham tidak mahal. Saat ini, Anda bisa memulai investasi di produk beresiko tinggi tersebut mulai Rp100.000 saja. Oh ya, pertumbuhan return reksa dana saham bisa di atas 20% per tahun. Namun, bila situasi pasar saham tengah buruk, kinerjanya bisa juga minus.

2. Saham

Saham merupakan surat berharga yang menjadi alat bukti kepemilikan Anda atas sebuah perusahaan atau badan usaha. Jadi, ketika Anda membeli saham PT Maju Mekar Tbk, itu berarti Anda tercatat sebagai salah satu pemilik perusahaan tersebut sebagai investor ritel. Saham sudah lama dikenal sebagai instrumen favorit para pemburu untung di seluruh dunia. Pasalnya, keuntungan berinvestasi saham bisa tak terbatas. Setara dengan itu, risiko investasi di saham juga sangat besar. Pergerakan harga saham cenderung volatile sehingga tidak tepat bila dipilih untuk mendukung tujuan keuangan jangka pendek.

keuntungan berinvestasi saham bisa tak terbatas

Saham cocok menjadi pilihan Anda untuk mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang di atas 10 tahun. Memulai investasi saham juga terjangkau. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Anda bisa membeli saham minimal 1 lot, setara 100 lembar saham. Jadi, bila saham seharga Rp1.000 per lembar, Anda cukup mengeluarkan Rp100.000 untuk mendapatkan 1 lot saham. Strategi investasi saham untuk jangka panjang yang bisa Anda terapkan adalah value investing, growth investing ataupun menabung saham.

Baca juga: 5 Strategi Investasi Saham agar Bisa Meraup Untung

3. Bitcoin 

Bitcoin menjadi fenomena yang menghebohkan dunia keuangan sejak kemunculannya pada tahun 2009. Ini merupakan salah satu mata uang digital (cryptocurrency) yang paling digandrungi hingga saat ini. Sesuai namanya, bitcoin berfungsi sebagai mata uang digital yang bisa menjadi alat tukar transaksi jual beli di berbagai merchant.

Namun, karena sedari awal ia dirancang terbatas yakni hanya tersedia 21 juta keping, nilainya semakin lama semakin melambung. Sehingga keberadaan bitcoin tidak sekadar menjadi alat tukar melainkan juga sebagai investasi layaknya valuta lain. Mengutip Luno.com pada tahun 2012, nilai 1 bitcoin (BTC) setara dengan Rp80.000. Tapi pada awal 2020 ini, 1 keping bitcoin nilainya sudah menembus Rp115.597.500! Tidak heran bila bitcoin disebut sebagai emas digital dan dipilih sebagai investasi karena nilainya terus meroket tinggi.

Namun, di balik pertumbuhan nilainya yang dramatis itu, bitcoin menyimpan risiko yang cukup besar. Pergerakan nilainya sangat fluktuatif, sulit diprediksi dan bisa mendadak anjlok dalam semalam. Bila Anda berniat menjajal investasi di bitcoin, pastikan Anda mempelajari secara matang serba serbi bitcoin sehingga bisa menakar risikonya dengan baik.

Pergerakan nilainya sangat fluktuatif, sulit diprediksi dan bisa mendadak anjlok dalam semalam.

4. Peer to peer lending (P2P lending)

Ini adalah cara baru berinvestasi yang hits sejak booming kemunculan aplikasi teknologi finansial. Berinvestasi di P2P lending artinya Anda berperan sebagai pemberi pinjaman atau lender pada institusi atau individu yang membutuhkan pinjaman. Proses pendanaan pinjaman itu difasilitasi oleh marketplace P2P lending. Imbal hasil investasi P2P lending terbilang tinggi yakni bisa mencapai 20% per tahun. Hanya saja, tenor investasi atau jangka waktu pemberian pinjaman rata-rata tersedia dalam jangka pendek, paling lama tiga bulan atau enam bulan saja.

Baca juga: Kinerja Investasi Perlu Juga Evaluasi, Begini Caranya

Risiko investasi di P2P lending terbilang tinggi setara dengan peluang untungnya yang juga tinggi. Ketika menjadi pemberi pinjaman, uang yang Anda pinjamkan bisa hilang sama sekali apabila si peminjam tidak mampu mengembalikannya alias gagal bayar. Anda bisa meminimalisir risiko investasi di P2P lending dengan cara memilih marketplace P2P lending yang menerapkan sistem scoring yang kredibel. Pilih juga pendanaan yang memiliki agunan kredibel seperti jaminan invoice ke perusahaan besar, dan sebagainya. Selain itu, diversifikasi pinjaman Anda sehingga risiko kerugian juga tersebar serta terminimalisir.

Itulah empat pilihan investasi beresiko tinggi yang cocok untuk anak muda, yang bisa Anda pertimbangkan. Supaya risiko kerugian bisa terkelola, pastikan Anda tidak menaruh investasi hanya dalam satu keranjang, sesuai dengan prinsip “don’t put all your eggs in one basket”. Sebarlah investasi di berbagai instrumen dengan berbagai tingkat risiko sehingga risiko kerugian bisa terkelola dengan baik. Tunggu apa lagi?