Anak Muda Juga Perlu Asuransi, Lihat Daftarnya di Sini

0
2221
asuransi kesehatan

Kebanyakan anak muda menilai, asuransi dalam berbagai bentuk seperti asuransi kesehatan atau asuransi jiwa belum menjadi kebutuhan prioritas. Mengutip hasil survei AC Nielsen yang dirilis tahun 2015 lalu, terungkap bahwa kalangan muda milenial mayoritas tidak terlalu mempedulikan pentingnya berasuransi.

Temuan riset itu tidak mengejutkan bila menilik kecenderungan generasi milenial yang kerap memilih menunda hal besar yang umum menjadi capaian milestone generasi sebelumnya. Mulai dari menunda pembelian rumah, menunda berkeluarga, dan lain sebagainya. Kebutuhan asuransi pun termasuk hal penting yang banyak diabaikan atau ditunda oleh anak muda. Pemahaman itu boleh jadi berangkat dari anggapan bahwa anak muda masih relatif rendah risiko kesehatan maupun jiwanya karena badannya masih segar bugar, sehat, dan aktif.

Bila Anda termasuk generasi muda yang masih belum menganggap berasuransi itu penting, ada baiknya mulai berpikir ulang. Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2013 silam menunjukkan terjadi peningkatan tren penyakit degeneratif di kalangan usia muda. Sebagai contoh, penderita penyakit jantung koroner di Indonesia di bawah usia 35 tahun mencapai 27%, di mana sebanyak 12% di antaranya adalah kelompok usia 25 tahun. Di sisi lain, kecenderungan anak muda yang aktif dan memiliki mobilitas tinggi, menjadikan risiko kecelakaan juga muncul.

Baca juga: Keputusan Penting Finansial yang Perlu Diambil di Usia 20-an Tahun

Melihat fakta tersebut, artinya anak muda juga tetap butuh asuransi. Nah, asuransi apa saja yang dibutuhkan oleh anak muda?

1. Asuransi kesehatan

Penyakit tidak mengenal jenjang usia. Anak muda pun rentan jatuh sakit sehingga menghadapi risiko finansial yang bisa terjadi saat kejadian sakit datang. Anda saat ini mungkin merasa sudah cukup menjaga kesehatan mulai dari rajin berolahraga hingga sering refreshing agar tidak stres. Namun, risiko sakit sulit dihilangkan sama sekali. Padahal, ketika terjatuh sakit, Anda akan menanggung beberapa konsekuensi yang berat sekaligus. Antara lain, sakit membuat Anda tidak mampu bekerja seperti biasa. Penghasilan pun bisa terancam tidak lancar. Di saat yang sama, kondisi sakit mengharuskan Anda pergi berobat yang butuh biaya tidak sedikit. Biaya-biaya yang muncul akibat kejadian sakit itu berisiko mengguncang kondisi finansial pribadi Anda bila tidak Anda antisipasi.

Di sinilah pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, Anda mengalihkan risiko finansial pada pihak ketiga yaitu perusahaan asuransi. Sehinga, ketika Anda jatuh sakit, perusahaan asuransilah yang akan membayar segala macam biaya yang timbul akibat kejadian sakit sesuai ketentuan polis asuransi yang Anda beli. Asuransi kesehatan komersial bisa melengkapi keberadaan BPJS Kesehatan yang mungkin juga sudah Anda miliki. Hal itu penting supaya Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih nyaman dan cepat sesuai kebutuhan.

2. Asuransi kecelakaan diri

Menurut data yang pernah dirilis oleh Kepolisian RI pada tahun 2015 dan 2016, kalangan usia produktif 21 tahun hingga 30 tahun, kerap mendominasi jumlah korban dan pelaku kecelakaan di Indonesia. Karena itu, Anda perlu menerapkan keamanan dalam berkendara yang dapat membantu memperkecil risiko kecelakaan. Misalnya, tidak memaksakan diri menyetir saat sudah lelah atau mengantuk, tidak ngebut di jalan, dan rajin merawat kendaraan bermotor adalah beberapa bentuk kebiasaan yang bisa memperkecil risiko kecelakaan.

Baca juga: Sudah Gajian? Beginilah Cara Tepat Mengalokasikan Anggaran

Bentuk kebiasaan lain yang juga perlu Anda timbang adalah memiliki asuransi kecelakaan. Produk asuransi kecelakaan diri termasuk salah satu produk asuransi yang penting dimiliki oleh anak muda. Produk asuransi ini akan melindungi Anda dari berbagai risiko, mulai dari risiko meninggal dunia akibat kecelakaan, risiko cacat tetap, dan risiko biaya pengobatan.

3. Asuransi kendaraan bermotor

Apabila Anda mengandalkan kendaraan bermotor untuk beraktivitas, baik mobil atau motor, ada baiknya Anda melengkapi kebutuhan asuransi kendaraan bermotor. Produk asuransi kendaraan bermotor bisa membantu Anda mengelola risiko finansial akibat kecelakaan, lecet kecil, sampai pencurian yang rentan terjadi. Bagaimanapun, kendaraan bermotor termasuk aset yang berharga. Ketika kendaraan bermotor rusak atau hilang, kerugian yang harus Anda tanggung cukup besar sehingga bisa mengancam kelancaran aktivitas dan keuangan. Dengan berasuransi, risiko finansial itu bisa Anda minimalisir bahkan dihilangkan.

4. Asuransi jiwa

Anak muda sudah butuh asuransi jiwa? Benar. Anak muda juga butuh asuransi jiwa bila saat ini sudah berperan sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Tidak jarang terjadi, walau masih terbilang muda dan belum berkeluarga, seseorang sudah menanggung kehidupan orangtua atau adik-adiknya. Bila memang profil Anda demikian, maka Anda juga butuh asuransi jiwa. Melalui asuransi jiwa, Anda mengalihkan risiko finansial yang mungkin terjadi bila Anda selaku pencari nafkah tiba-tiba meninggal dunia. Karena asuransi jiwa dapat memperkecil guncangan keuangan keluarga yang ditinggalkan saat breadwinner tiada.

Baca juga: 5 Pandangan Salah tentang Asuransi yang Membahayakan Kesehatan Keuangan

Bila keuangan pas-pasan, asuransi mana yang penting diprioritaskan?

Dalam pengelolaan keuangan pribadi, alokasi anggaran untuk pembelian polis asuransi bisa disiapkan sekitar 10%-15% dari nilai total penghasilan seseorang. Namun, bagaimana jadinya bila penghasilan kita tergolong pas-pasan dan tidak mencukupi untuk menutup semua kebutuhan asuransi di atas? Bila demikian, ada baiknya seseorang melihat lagi prioritas kebutuhan berdasarkan kondisi pribadi. Misalnya, bagi anak muda yang belum memiliki tanggungan jiwa, asuransi jiwa bisa diabaikan sementara. Sehingga anggaran yang dia miliki bisa diprioritaskan untuk asuransi kesehatan dan kendaraan bermotor. Dengan begitu, pengelolaan risiko keuangan pribadi tetap terjaga.

Credit photos: Pexels, Unsplash