Tips Gaya Hidup Minimalis Supaya Anda Tetap Hemat Setiap Bulan

0
3204
gaya hidup minimalis

Memiliki hidup yang seimbang pasti dambaan setiap orang. Seimbang artinya, antara bekerja, bersenang-senang, dan punya keuangan yang aman punya porsi yang ideal. Hidup senang, pekerjaan mapan, bisa nongkrong, rutin liburan, dan punya tabungan, siapa sih yang enggak mau seperti ini? Rasanya impian sekali: bahagia di masa kini, sudah mempersiapkan kemapanan untuk masa depan. Ini bisa jadi kenyataan dengan menyusun strategi keuangan dengan lebih matang. Bagaimana tips gaya hidup minimalis supaya Anda bisa tetap hemat setiap bulan? Bikin perencanaan keuangan yang matang, jalani gaya hidup minimalis agar tak boros dan tak perlu pengeluaran lebih besar untuk hal yang tak dibutuhkan.

Tips Gaya Hidup Minimalis Supaya Tetap Hemat

Rencanakan keuangan

Dengan perencanaan keuangan, kita bisa lebih disiplin dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran. Tak akan ada rasa bersalah jika kita menerapkan “tertib keuangan”. Apa yang harus dilakukan saat membuat perencanaan keuangan untuk gaya hidup minimalis? Mengutip situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) , ada lima langkah yang bisa dilakukan:

1. Evaluasi kondisi keuangan saat ini

Analisis kondisi Anda. Beberapa kondisi yang masuk dalam daftar poin evaluasi adalah:

  • Status: masih single atau akan merencanakan pernikahan, atau sudah berkeluarga?
  • Berapa jumlah anggota keluarga atau yang menjadi tanggungan selama ini?
  • Bagaimana dengan kondisi pekerjaan, sudah mapan atau ada rencana pindah?
  • Berapa usia Anda saat ini?
  • Bagaimana kondisi kesehatan Anda?

Tambahkan poin lain yang menurut Anda perlu dievaluasi dan bisa mempengaruhi pengaturan keuangan Anda.

Baca juga: Belum Terlambat, Ini 4 Cara Mengatur Keuangan Pribadi 2020

2. Menyusun tujuan keuangan

Tetapkan tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga bisa disusun budget untuk mencapai tujuan itu. Misalnya:

  • Dalam 2 tahun ke depan, punya tabungan sebanyak Rp20 juta.
  • Punya rumah sendiri, 10 tahun ke depan,
  • Punya mobil pribadi, 3 tahun ke depan,
  • Menunaikan ibadah haji, 15 tahun ke depan.

3. Susun perencanaan keuangan dan untuk mencapai tujuan keuangan

Misalnya, mengumpulkan tabungan pendidikan, premi asuransi tabungan untuk DP rumah, dll:

  • Mengalokasikan Rp500.000 per bulan untuk membayar premi asuransi pendidikan anak. Jangka waktunya 10 tahun.
  • Tabungan naik haji Rp1 juta per bulan, target menabung selama 15 tahun.

4. Disiplin dengan perencanaan keuangan yang dibuat

Jika sudah menyusun perencanaan keuangan lengkap dengan tujuan keuangan yang hendak dicapai, maka yang tak kalah penting ialah mengeksekusinya. Meski dalam pelaksanaannya pasti ada tantangan dan kendala, namun Anda tetap bisa melakukan perencanaan keuangan dengan mengingat prioritas.

5. Mengevaluasi dan menyempurnakan perencanaan keuangan

Langkah ini dilakukan karena harus ada penyesuaian sesuai kondisi keuangan saat ini. Alasannya, kondisi keuangan seseorang bisa berubah setiap setahun atau sekian tahun berikutnya.

Harus siap melakukan perubahan perencanaan keuangan jika terjadi perubahan.

Mencoba gaya hidup minimalis

Apa hubungannya gaya hidup minimalis dengan kondisi keuangan? Erat! Gaya hidup minimalis sempat menjadi tren. Mereka yang memilih menerapkan gaya hidup minimalis biasanya bergaya hidup sederhana, tinggal di rumah/apartemen yang minimalis, mengurangi jumlah dan harta yang dimiliki.

Dengan demikian, apa yang dibeli atau diburu sesuai dengan kebutuhan, bukan karena ingin sehingga tak ada pengeluaran yang sia-sia.

Seperti dituliskan moneyunder30.com, dalam hal keuangan, gaya hidup minimalis tak punya banyak beban keuangan seperti utang dan pengeluaran yang tidak perlu. Testimoni dari mereka yang sudah menerapkan gaya hidup seperti ini, banyak keuntungannya. Apa keuntungan dari hidup minimalis? Ini beberapa di antaranya:

  • Bebas dari kekhawatiran finansial
  • Menyingkirkan kekacauan yang tidak bermanfaat bagi hidup Anda
  • Mengalokasikan lebih banyak untuk menambah pengalaman, bukan hal-hal (benda).
  • Lebih bahagia dan tidak terlalu stres

Namun, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi dari penerapan gaya hidup minimalis.

Strategi keuangan “less is more”

Tantangan itu di antaranya menumpuknya tagihan tambahan seperti untuk biaya internet, belanja online dan lain-lain.

Pikirkan saja berapa banyak yang dapat Anda hemat jika tidak membayar untuk internet, membayar lebih sedikit untuk telepon, tidak membeli mobil, dan lain-lain. Meski demikian, jangan asal minimalis, sesuaikan dengan kebutuhan dan situasi Anda sehari-hari. Terapkan jika memang tak mengganggu keseharian.

Jika Anda berpikir minimalis hanya tentang menyingkirkan barang-barang Anda, tidak sepenuhnya benar. Ada sistem anggaran minimalis yang mengandalkan teori “less is more“. Berapa pun penghasilan Anda, Anda harus menghabiskan lebih sedikit dari yang Anda terima. Jika tidak, matematika tidak bekerja, dan Anda akan berutang jika menghabiskan lebih banyak dari pemasukan.

Baca juga: Cara Menabung Rp50 Juta dalam Setahun Agar Cepat Terwujud

Beberapa hal penting terkait keuangan yang minimalis adalah:

  • Gunakan hanya satu kartu kredit
  • Memiliki satu rekening giro, dan rekening tabungan hanya untuk dana darurat. Hal ini memudahkan untuk mentransfer uang di antara keduanya jika perlu.

Setiap akan mengeluarkan rupiah untuk membeli sesuatu, ajukan pertanyaan pada diri Anda, “Apakah benda ini benar-benar dibutuhkan?”. Jika jawabannya “Tidak”, maka jangan keluarkan uang Anda untuk itu. Sebagai gantinya, uang itu bisa dialokasikan untuk menambah alokasi dana darurat atau tabungan. Bagi mereka yang biasa impulsif, hal ini mungkin sulit dilakukan. Akan tetapi, bukan sebuah hal yang mustahil.

Pengeluaran

Pengelola situs The Minimalist dan penulis Joshua Fields Millburn & Ryan Nicodemus mengatakan, dalam penganggaran, buat daftar pengeluaran absolut.

Misalnya:

  • Sewa rumah/apartemen atau cicilan rumah/apartemen
  • Premi asuransi kesehatan/kendaraan
  • Bensin
  • Makanan
  • Tabungan (termasuk tabungan pensiun, dana darurat, dana pendidikan anak)
  • Anggaran ponsel (pulsa)
  • Gaya hidup (nonton, gym, yoga, dan lain-lain)

Pengeluaran absolut setiap orang berbeda-beda. Dari daftar itu, coba untuk memangkas yang menurut Anda bisa dihilangkan atau dikurangi alokasinya. Tetapi, ia menekankan, pertimbangkan jika ingin mengurangi alokasi untuk premi asuransi atau tabungan. Kedua komponen pengeluaran ini dinilai penting, sehingga sebaiknya dipertahankan. Bahkan, jika memungkinkan ditambah dari pemotongan alokasi anggaran yang lain.

Baca juga: Asuransi Kesehatan Hospital Benefit vs Cash Plan, Pilih Mana Sebaiknya?

Kesimpulannya, jalankan dua kunci ini untuk menjalani kehidupan yang seimbang dengan kondisi keuangan yang aman:

Kunci keuangan seimbang:

  • Keluarkan lebih sedikit dari yang Anda dapatkan. Hal ini untuk menjamin kesejahteraan
  • Keluarkan lebih sedikit dari yang Anda anggarkan untuk investasi dan tabungan pensiun. Hal ini terkait bagaimana kita mempersiapkan keuangan yang mapan saat tak lagi produktif.

Dan, kunci lainnya, jalani hidup dengan bahagia!