Ini yang Perlu Kita Lakukan Saat Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara

0
1484
virus corona bisa menyebar melalui udara

Apakah virus corona bisa menyebar melalui udara? Pertanyaan yang menghantui kita sejak COVID-19 muncul di awal tahun, belakangan ini muncul lagi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menyatakan penularan virus corona bisa menyebar melalui udara, atau airborne, hanya mungkin terjadi di fasilitas kesehatan. Namun, belakangan 239 ilmuwan yang berasal dari 32 negara mendesak WHO untuk tidak terlalu cepat menutup kemungkinan virus corona bisa menyebar melalui udara di fasilitas publik, selain fasilitas kesehatan. Permintaan para ilmuwan itu merujuk ke sejumlah kasus virus corona di berbagai negara.

Hasilnya? Dalam laporan yang bertajuk “Transmission of SARS-CoV2: Implications for Infection Prevention Precautions”, WHO tidak menutup kemungkinan penularan virus corona melalui udara. Dalam laporan yang didasarkan atas penelitian terhadap sejumlah kasus penularan virus corona itu, WHO mendefinisikan airborne transmission sebagai penyebaran agen penyebab infeksi, yang diakibatkan oleh tersebarnya droplet nuclei atau aeorosol. Aerosol adalah partikel cairan berukuran kurang dari 5mm yang dapat melayang-layang di udara hingga beberapa jam. Kegiatan seperti berbicara, menyanyi, tertawa, bahkan bernafas sekalipun, bisa menghasilkan aerosol.

Tips pencegahan penularan virus corona menyebar melalui udara

Jadi, orang yang sudah terinfeksi virus corona dan melakukan kegiatan seperti di atas, bisa menghasilkan aerosol yang menjadi media penularan virus. Dengan mencermati hasil laporan terbaru WHO itu, berikut beberapa tips yang patut kita ketahui untuk membatasi risiko tertular virus corona.

1. Selalu menggunakan masker saat beraktivitas

Penggunaan masker wajib bagi siapa pun untuk membatasi peredaran virus corona. Dengan menggunakan masker, orang yang sudah terinfeksi virus corona akan memperkecil kemungkinannya untuk menularkan virus ke orang lain. Karena dengan menggunakan masker, droplet atau cairan dari tubuhnya akan tertahan oleh masker. Penggunaan masker juga penting bagi mereka yang belum terinfeksi virus corona. Dengan menggunakan masker, virus akan lebih sulit untuk masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Risiko Kian Tinggi, Berikut Alasan Perlu Punya Asuransi di Tengah Pandemi

2. Menjaga jarak dengan orang lain minimal dua meter

Untuk mencegah kemungkinan tertular oleh droplet yang melayang-layang di udara, menjaga jarak masih jitu. Memang dari hasil penelitian terbaru WHO, droplet yang melayang-layang di udara bisa bertahan hingga beberapa jam. Namun dengan menjaga jarak, kita bisa terhindar dari kemungkinan tertular oleh virus yang melayang-layang di udaran ini.

3. Manfaatkan fasilitas work from home

Bagi Anda yang berstatus pekerja ataupun pebisnis, upayakan untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah. Jika merujuk ke laporan terbaru WHO, work from home (WFH) bisa meminimalkan kemungkinan tertular virus corona. Dengan beraktivitas di rumah, Anda tidak perlu berada di kantor, yang lazimnya merupakan ruang tertutup. Selain itu, WFH juga mencegah Anda berada di tempat tertutup yang menampung banyak orang.

Baca juga: Work Hard, Play Hard: Bagaimana Bisa Bijak dan Menyeimbangkan Pengeluaran?

4. Memastikan kelancaran sirkulasi udara

Salah satu kondisi terjadinya penularan virus corona melalui udara, menurut laporan WHO adalah ventilasi yang buruk. Karena pertukaran udara terhambat, maka partikel yang membawa virus corona bisa bertahan melayang-layang hingga sekian jam. Agar situasi semacam itu tidak terjadi, kita perlu memastikan kelancaran sirkulasi udara.

5. Di ruangan tertutup, sebaiknya membuka jendela dan tidak memakai AC

Di ruangan tertutup, Anda sebaiknya tidak menggunakan AC untuk mencegah agar agen penular tidak melayang-layang hingga berjam-jam di udara. Untuk memastikan agar perputaran udara di dalam ruangan berjalan lancar, lebih baik Anda membuka jendela. Saran ini merujuk ke hasil temuan WHO yang menyatakan bahwa kemungkinan penularan virus corona melalui udara terjadi di ruangan yang memiliki ventilasi buruk.

6. Membatasi jumlah orang di berbagai fasilitas publik

Satu kondisi yang menyebabkan terjadinya penularan virus corona melalui udara adalah ruangan yang sesak. Ini artinya, kita harus tegas dalam memberlakukan aturan pembatasan jumlah orang di berbagai fasilitas publik. Contoh yang dimaksud dengan fasilitas publik di sini tidak terbatas pada angkutan umum saja, tetapi juga ruang kantor dan mal, yang kini sudah kembali beroperasi di banyak tempat. Untuk memastikan bahwa kapasitas pengunjung atau penumpang maksimal 50% dari tingkat normal, Anda seharusnya tidak memaksakan diri masuk ke mal, atau menaiki kendaraan umum yang sudah terlihat penuh.

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Punya Asuransi Sejak Muda Itu Menguntungkan

6. Tidak perlu panik dan cemas

Kita tidak perlu mendadak panik begitu mendengar virus corona bisa menular melalui udara, Jangan lupa, kemungkinan semacam itu bisa terjadi dalam beberapa situasi tertentu saja. Yang lebih penting bagi kita adalah melakukan dengan taat protokol kesehatan untuk mencegah peredaran virus corona.

Protokol yang sudah kita ketahui, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitiser, masih efektif untuk memperkecil kemungkinan kita tertular virus corona. Demikian juga dengan protokol lain, seperti wajib menggunakan masker kain yang harus diganti setiap empat jam sekali, dan menjaga jarak dengan orang lain.

Dengan memperhatikan panduan aman di atas, semoga Anda tidak perlu panik dan khawatir. Meski  virus corona bisa menular lewat udara, namun dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, Anda telah melakukan upaya terbaik mencegah diri dari infeksi. 

Untuk perlindungan yang lebih optimal, lengkapi pula diri Anda dengan Avrist Simple Start, asuransi kesehatan dengan premi terjangkau dari Avrist Assurance. Tetap aman dan sehat selalu. #AvGotYouAtHome