Money Stories: Bagaimana Mengatur Budget untuk Hobi?

0
2011
Money Stories: Bagaimana Mengatur Budget untuk Hobi?

Situasi pandemi virus corona membuat banyak orang memiliki kesempatan menikmati hobinya. Perintah untuk banyak melakukan aktivitas di rumah -hanya keluar rumah untuk aktivitas yang benar-benar penting- memberikan kesempatan untuk melakoni hal yang selama ini terlewatkan karena berbagai kesibukan. Siapa yang kini mulai bisa kembali menekuni hobi lama, atau bahkan menemukan hobi baru saat pandemi? Berkutat dengan hobi terkadang menggoda kita untuk membeli segala hal yang berkaitan dengan hobi itu. Bagaimana mengatur budget untuk hobi? Kali ini, Avrist Assurance berbincang dengan tiga orang yang berbagi cerita tentang hobinya, dan bagaimana mereka berstrategi agar hobi tak hanya untuk kesenangan semata, tetapi juga investasi, bahkan mendatangkan manfaat ekonomi.

Mereka adalah A Rifan (37), seorang PNS yang punya hobi traveling dan bercocok tanam; Ina Andika (33), seorang pegawai swasta dengan hobi traveling, kuliner, dan masak; serta Dini Putri (35) yang tengah hobi bersepeda. Rifan dan Ina kini tengah menjajaki bisnis jual beli tanaman dan berbagai olahan makanan. Sebelum pandemi, Rifan yang hobi jalan-jalan, kerap membuka open trip. Ini cerita mereka.

Apakah Anda punya anggaran khusus untuk hobi?

Rifan: Ada, bahkan saya buka satu rekening khusus buat biaya hobi saya. Dan per bulan selalu diisi, sudah seperti asuransi. Hahaha.

Ina: Tidak ada sih. Kalau buat traveling biasanya lihat waktu dan promo saja. Misalnya, trip ke luar negeri, paling tidak, siap-siap setahun sebelumnya. Nah dari situ baru deh lihat-lihat negara yang promo, di sana pun pokoknya tidak boleh mahal-mahal, biar refill tabungan pasca liburan tidak kebanyakan. Kalau (untuk hobi) masak, paling biasanya masak dengan bahan yang ada di rumah saja. Untuk peralatan atau untuk properti foto, anggarannya tidak banyak.

Dini: Aku juga belum lama serius di hobi sepeda. Sampai beli sepeda lagi dan segala aksesorinya. Awalnya tidak ada budget, tapi sekarang mulai kasih batasan.

Bagaimana strategi alokasi bujet untuk hobi ini?

Rifan: Selama ini, sekitar 10% dari take home pay bulanan saya sisihkan. Saya tabung sampai nominal tertentu untuk hobi saya.

Ina: Strateginya paling tambal sulam saja. Setelah semua perjalanan sudah siap dantinggal jalan, barulah mulai irit-irit pengeluaran harian. Karena sudah kebaca kan, duit yang habis berapa. Jadi ketahuan, uang harian yang bisa diirit berapa sebelum berangkat jalan-jalan. Nanti pasca traveling kalau memang pengeluaran ternyata banyak, jadinya ya harus irit lagi.  Lalu, strategiku, ngatur dari sini sebisa mungkin tukar uangnya tidak banyak-banyak. Tergantung negara sih. Seperti saat ke Eropa tahun lalu, aku beri batasan tukar duit maksimal Rp3 juta. Pintar-pintar di sana deh untuk atur pengeluaran.  

Dini: Sekarang mulai atur strategi, karena kalau diikuti, tabungan bisa jebol juga. Jadi aku kasih batasan, misalnya tidak boleh lebih dari Rp300.000 per bulan.

Baca juga: 4 Hobi Anak Muda yang Sering Bikin Boros

Apakah pernah pengeluaran melebihi anggaran yang telah disusun? Biasanya kenapa?

Rifan: Pernah. Malah selalu. Hahaha. Biasanya banyak hal-hal yang tidakdiinginkan, tiba-tiba datang. Misal, saat traveling, salah pilih tanggal. Atau pernah ketinggalan pesawat, atau jajan tidak terkendali karena  banyak pilihan.

Ina: Tidak pernah. Walau in budget, tapi liburan tetap cihuy. Karena makan porsinya gede-gede, jadi bisa berdua dan lebih irit. Dan aku enggak beli oleh-oleh untuk banyak orang. Paling untuk keluarga saja sama diri sendiri. Kalau untuk tetangga atau saudara, paling pilih yg khas sana karena harganya lebih murah dan belinya di supermarket lokal, bukan di bandara atau toko oleh-oleh. Ini tips juga buat yang suka traveling. Setiap ke suatu negara, selalu ke supermarket lokal untuk beli makanan atau oleh-oleh.  

Dini: Pernah. Pas ada promo bersamaan, semua dibeli. Dari topi sepeda, sampe botol minum. Padahal, tidak butuh-butuh sekali juga.

Bagaimana cara Anda mengontrol bujet untuk hobi?

Rifan: Kalau traveling sebenarnya dengan bikin itinerary yang pas dan banyak baca, sangat bisa buat kontrol bujet. Kalau hobi tanaman atau hewan paling butuh orang yang mengingatkan. Karena kalo diturutin semua, tidak akan selesai.

Ina: Mengontrol bujet buat hobi dengan lihat frekuensi waktu saja. Misal tahun ini sudah ke Eropa, ya berati perginya nanti lagi taun depan. Biar kantong refill dulu. Dan yang pasti tunggu promo.

Dini: Lebih menahandiri saja, tidak emosional dan langsung impulsif.

Pernah ada penyesalan karena terlalu banyak pengeluaran untuk memuaskan hobi?

Rifan: Penyesalan selalu ada. Tapi kalau dibandingkan kepuasan dan rasa bahagia, penyesalan tadi tiba-tiba tidak ada.

Ina: Nope. Tidak pernah. Pengalaman traveling itu tidak pernah bisa digantikan dengan uang. Di situ kita punya banyak cerita, pengalaman hidup, dan bahkan momen untuk mengembangkan diri jadi lebih baik, dan membuka wawasan. Ini yang tidak bisa dibeli dengan uang. 

Dini: Pernah. Pas awal-awal hobi sepeda lagi, sekitar bulan April, aku jor-joran sekali, karena ingin ini, itu. Sekarang agak menyesal, karena sebenarnya tidak terlalu butuh.

Apakah hobi yang Anda miliki saat ini bisa jadi investasi masa depan atau sekadar untuk kesenangan?

Rifan: Hobi saya saat ini, sangat bisa untuk jadi investasi masa depan. Dan sudah saya jalankan jadi side job.

Ina: Dua-duanya. Senangnya dapat, tapi investasi juga dapat. Mungkin investasinya tidak langsung mendatangkan uang tunai ya. Tapi banyak orang yang akhirnya bisa punya bisnis dari ini. Jastip mungkin, travel blogger or vlogger, atau bikin open trip, atau jadi guide buat private trip.

Dini: Kalau sekarang, saya masih having fun saja, buat olahraga. Sepeda bisa buat investasi masa depan tidak ya? Mungkin kalau jenisnya langka, jadi bisa dijual mahal, puluhan tahun lagi.

Baca juga: Beli Sepeda, untuk Sekadar Hobi atau Bisa Jadi Investasi?

Ada rencana menjadikan hobi kamu ini sebagai bisnis?

Rifan: Sudah. Dari pengalaman traveling buka open trip. Dari suka tanaman, jadi jual beli tanaman.

Ina: Pernah terpikir untuk bikin open trip dulu dan sudah banyak yang tanya-tanya dan mau ikut. Tapi sampai sekarang belum jalan. Paling masih iseng-iseng bikin vlog atau blog saja, tetapi belum mendatangkan uang. Paling dari hobi kuliner yang sudah jalan. Sempat berjualan kue kering, katering kecil-kecilan, berjualan jus. Itu masih musiman dan lihat waktu saja. Sempat juga menjahit dan berjualan masker, ini masih coba-coba.

Dini: Ingin. Karena aku hobi sepeda, inginjual segala keperluan buat orang bersepeda. Tapi baru terpikir saja. Belum tahu mau mulai dari mana.

Punya saran bagaimana melihat peluang hobi jadi bisnis?

Rifan: Melihat peluang sebenarnya gampang. Pertama, lihat “kekurangtahuan” orang-orang. Pelajari sampai mampu. Jika sudah bisa, jual ke orang-orang tadi. Kedua, gabung ke grup-grup yang satu frekuensi. Dari situ bisa dapat sesuatu dari dua sisi. Pembelajaran dan peluang.

Ina: Melihat peluang bisnis. Aku bukan orang yang suka ikut-ikutan tren sih. Maksudnya, di saat org lagi pada heboh jualan Korean Garlic Bread, misalnya, aku prefer pilih menu yang lain. Karena di situ justru poinnya, orang-orang akan bosan dan beralih ke yang lain. Justru melihat ke menu-menu biasa yang tidak terlalu tren tapi tahan lama,jadi berjualannya pun tidakmusiman saja. 

Dini: Aku juga lagi melihat-lihat peluang sih. Cuma, kalau kita senang dan tahu seluk beluknya, mungkin nanti ide bisnisnya ketemu kalau memang serius.

Hal yang harus diperhatikan dalam mengatur budget untuk hobi

mengatur budget untuk hobi

Segala sesuatu terkait anggaran kuncinya tertib alokasi dan disiplin pengeluaran sesuai dengan yang sudah direncanakan. Demikian pula untuk hobi. Mungkin Anda berpikir, bagaimana mengontrol pengeluaran untuk hobi ini, karena bagian dari menyenangkan diri sendiri. Tetapi, Anda tetap harus bijak dalam penganggarannya. Perhatikan beberapa hal ini terkait pengeluaran untuk hobi, disarikan dari Money Crashers.

  1. Jangan sampai terjerat utang demi hobi
    Hal yang wajar jika Anda berlebihan dalam menggandrungi sesuatu terkait hobi Anda. Namun, perlu diingat, jangan terlalu royal. Jika Anda tak memiliki anggaran, maka Anda bisa terjerat utang karena mengeluarkan uang terlalu banyak untuk itu. Misalnya, jadi lepas kontrol dalam penggunaan kartu kredit. 
  2. Tertib alokasi akan sangat menguntungkan
    Saat Anda telah menganggarkan sesuatu, maka pengeluaran untuk itu akan jauh lebih berarti bagi Anda. Misalnya, seorang kolektor kartu baseball yang dapat membeli setiap kartu mungkin terdengar seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Tetapi, jika Anda menabung untuk membeli sesuatu berkaitan dengan hobi dan sudah lama diimpikan, pada akhirnya bisa membuat semuanya lebih menarik.
  3. Kurangi anggaran hobi
    Mungkin sulit untuk melakukannya. Tetapi, hal ini harus menjadi salah satu hal pertama yang harus dikurangi jika keadaan keuangan sulit.  
  4. Simpan apa yang tidak Anda belanjakan
    Misalnya, Anda menganggarkan Rp300.000 setiap bulan untuk hobi. Jika ternyata pada bulan ini Anda hanya membelanjakannya Rp200.000, simpanlah sisanya. Hanya karena Anda memiliki sisa uang yang dianggarkan, tidak berarti Anda harus membelanjakannya.
  5. Dari hobi jadi duit
    Banyak yang sudah membuktikan, melihat peluang bisnis dari hobi yang ditekuninya. Anda juga bisa melakukannya. Jeli melihat peluang bisa menghasilkan duit atau penghasilan dari hobi, lho! Jadi, anggaran hobi yang Anda keluarkan selama ini bisa kembali pada Anda dan mendatangkan keuntungan secara ekonomi.

Baca juga: Jangan Sampai Hobi Membuat Bangkrut, Intip 5 Tips Mudah Ini!

Apa pun hobinya, proteksi kesehatan yang utama

Hobi memang bisa membuat hati gembira. Hati yang gembira juga faktor utama kesehatan tubuh Anda. Jangan sampai Anda larut dalam hobi, tetapi lupa menganggarkan proteksi bagi kesehatan. Mulailah dari sekarang untuk memiliki asuransi kesehatan yang bisa melindungi. Avrist Simple Start dari Avrist Assurance bisa menjadi pilihan Anda, dengan premi mulai dari Rp198.000. Melalui Avrist Simple Start, Anda akan mendapatkan berbagai manfaat. Asuransi kesehatan terbaru ini juga praktis, cocok bagi Anda yang memiliki berbagai aktivitas. Manfaat yang bisa Anda dapatkan di antaranya manfaat kamar rawat inap harian, manfaat biaya medis, manfaat pembedahan, dan manfaat rawat jalan umum.