Jangan Sampai Hobi Membuat Bangkrut, Intip 5 Tips Mudah Ini

0
2393
Hobi membahayakan dompet

Rutinitas dan tuntutan pekerjaan yang setiap hari dihadapi sering akhirnya menjebak seorang pekerja dalam kejenuhan dan rasa penat. Bila tidak segera diatasi, seseorang bisa stres dan ujung-ujungnya produktivitas kerja menjadi terpengaruh.

Umumnya orang akan mencari penyeimbang dengan berekreasi atau sekadar menikmati hobi di sela-sela kesibukan bekerja. Akan tetapi, tidak jarang seseorang kalap membiayai hobi mereka sehingga membahayakan isi dompet. Ini biasanya terjadi pada kalangan yang memiliki hobi “mahal” seperti hobi mengoprek mobil, koleksi lego atau diecastaction figure, koleksi sepatu, dan sebagainya. Nah, bagaimana sih, supaya hobi “mahal” kita tidak menjadi boomerang bagi finansial? Yuk, perhatikan lima rambu-rambu berikut ini:

1. Buat alokasi anggaran khusus

Walau hobi penting untuk membantu menyeimbangkan kehidupan yang Anda jalani, dalam perencanaan keuangan, pengeluaran untuk hobi sebenarnya termasuk kategori kebutuhan tersier. Satu kelompok dengan kebutuhan entertainment atau hiburan. Supaya pengeluarannya terarah dan tidak berisiko membobol pos anggaran lain yang lebih penting, ada baiknya bagi kita untuk menyisihkan alokasi anggaran khusus untuk kebutuhan ini.

Baca juga: Hobi Traveling? Ini yang Harus Diketahui Soal Asuransi Perjalanan

Berapa alokasi anggaran ideal untuk mendukung pengeluaran terkait hobi? Bila dikategorikan ke dalam pos pengeluaran entertainment, Anda bisa mengalokasikan sekitar 10% dari nilai total penghasilan rutin Anda. Namun, harap diingat, pengeluaran untuk hobi termasuk dalam pengeluaran entertainment yang mencakup semua yang berkait sebagai aktivitas hiburan.

Contohnya, pengeluaran untuk nonton film di bioskop, membeli novel kesukaan dan sebagainya. Dengan memiliki alokasi anggaran khusus, Anda bisa terbantu untuk membatasi nilai pengeluaran untuk hobi sehingga keuangan tetap aman.

2. Pastikan pos kebutuhan primer sudah aman

Selain menyiapkan anggaran khusus, prinsip utama yang sebenarnya perlu diterapkan dalam mengelola pengeluaran untuk hobi adalah memastikan pos anggaran lain yang lebih primer sudah terpenuhi. Menjadi hal yang aneh apabila Anda memprioritaskan anggaran untuk mendukung hobi traveling, misalnya, ketimbang menyisihkan penghasilan untuk menabung pembelian rumah.

Caranya gampang. Ketika gajian, selalu lakukan pembagian alokasi anggaran menurut prioritas dari mulai kebutuhan primer, sekunder, sampai tersier. Anggaran kebutuhan primer di antaranya pembayaran cicilan utang, pos kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pengeluaran untuk makan, transportasi, telekomunikasi, tagihan rutin seperti listrik, air, dan lain-lain.

Baca juga: Begini Cara Alokasi Gaji yang Tepat

Lalu, beranjak pada pemenuhan kebutuhan di luar itu, antara lain kebutuhan dana darurat, pos pembayaran premi asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa. Pos primer lainnya adalah menabung untuk berbagai tujuan keuangan penting, mulai dari persiapan uang muka pembelian rumah bila Anda berniat mengkredit rumah, persiapan dana sekolah anak, persiapan dana pensiun, dan lain-lain.

Setelah itu, beranjak ke pos kebutuhan tersier seperti pos pengeluaran hobi atau entertainment, pengeluaran pribadi, rekening belanja hura-hura, dan lain-lain. Tentu saja bila kondisi keuangan Anda tergolong pas-pasan, alokasi anggaran untuk hobi tidak perlu dipaksakan. Jadi, lebih baik tetap realistis dengan mengutamakan pos anggaran lain yang lebih penting.

3. Hindari utang

Banyak terjadi ketika orang mengejar pemenuhan kebutuhan hobi, seperti traveling, sampai-sampai memakai dana utang apakah itu memanfaatkan kartu kredit ataupun kredit tanpa agunan. Tentu saja langkah ini tidak tepat dan bisa berbahaya bagi kesehatan keuangan kita.

Hobi memang penting sebagai salah satu jurus seseorang meraih keseimbangan hidup. Akan tetapi, hobi tetaplah bukan termasuk kebutuhan primer di mana saat tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup seseorang akan terancam. Maka itu, membiayai hobi sampai menempuh jalan utang tidaklah beralasan.

Pos pembiayaan kebutuhan seputar hobi hanya boleh disokong oleh penghasilan Anda sendiri hanya setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

4. Hobi menjadi bisnis, mengapa tidak?

Sudah cukup banyak cerita tentang orang yang berhasil membangun bisnis sendiri dari sebuah hobi. Dari hobi memasak makanan sehat, berlanjut dengan membuka bisnis katering makanan sehat. Hobi belanja atau window shopping berlanjut menjadi personal shopper atau membuka bisnis jasa titip barang.

Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Bisa Membuat Bangkrut

Anda hobi traveling dan punya kemampuan menulis? Mengapa tidak sekalian membesarkan blog tentang pelesir? Begitu juga bila suka memotret, Anda bisa menimbang untuk membuka jasa fotografer atau menjualnya ke situs foto di internet. Ada banyak ide bisnis ataupun penghasilan sampingan yang bisa Anda eksplorasi dari sebuah hobi.

5. Bila perlu, asuransikan hobi Anda

Ini saran yang perlu diperhatikan oleh para pehobi yang suka mengkoleksi barang berharga. Misalnya, Anda senang mengkoleksi action figure yang harganya bisa jutaan rupiah per unit. Atau, Anda senang berburu kain batik langka, senang fotografi sehingga mengoleksi beberapa tipe kamera, dan sebagainya.

Nilai koleksi barang yang menjadi kesenangan tersebut cukup mahal dan memiliki prospek kenaikan harga di masa mendatang. Ini artinya, barang yang Anda koleksi juga memiliki nilai investasi. Bila memang demikian, untuk mengelola risiko kerugian finansial apabila terjadi sesuatu pada barang koleksi tersebut, Anda bisa menimbang untuk membeli asuransi khusus.

Itulah lima hal yang perlu kita perhatikan bila ingin pengeluaran hobi sejalan dengan kesehatan keuangan. Hobi tetap berjalan, keuangan tenang. Yuk, kita terapkan!

Credit photos: Unsplash.com