6 Milestone Finansial Saat Sudah Menginjak Usia 30-an

0
4457
Bisnis

Apa yang Anda pikirkan ketika usia sudah mulai memasuki kepala tiga? Bagi banyak orang, menginjak usia 30-an menjadi sebuah babak hidup baru, yaitu kehidupan yang lebih dewasa dengan segenap tuntutan, privilege, dan tanggung jawab.

Di fase ini, seseorang biasanya semakin mendekati kemapanan baik karir maupun kehidupan berkeluarga. Bila diasumsikan seseorang mulai produktif secara finansial sejak usia 24 tahun, maka ketika menginjak kepala tiga, dia sudah bekerja selama 6 tahun. Masa kerja selama itu biasanya sudah cukup untuk mengantarkan seseorang menempati posisi menengah di tangga karir.

Bahkan seiring dengan kehadiran banyak usaha-usaha rintisan teknologi (startup), banyak kalangan kepala tiga sudah menduduki level manajer. Dalam siklus kehidupan finansial manusia, usia 30-an termasuk dalam fase akumulasi kapital, yakni fase di mana penghasilan semakin menanjak, namun di saat bersamaan tingkat kebutuhan juga semakin banyak.

Mulai dari kebutuhan kepemilikan rumah, kendaraan, hingga tuntutan gaya hidup yang juga lebih tinggi. Bagi mereka yang sudah berkeluarga di usia 30-an, fase ini juga ditandai dengan banyaknya jenis kebutuhan baru khas keluarga muda. Alhasil, usia kepala tiga cukup krusial dalam tahapan finansial seseorang.

Tanpa pengelolaan yang cermat, kesalahan keputusan finansial yang terjadi di usia 30-an bisa berakibat buruk bagi masa depan keuangan seseorang. Anda yang berusia kepala tiga bisa melihat apakah pengelolaan finansial sudah tepat atau masih perlu perbaikan dengan mengecek 6 milestones berikut ini:

Memiliki tujuan keuangan yang spesifik

Pertama-tama, seseorang yang berada di usia 30-an perlu memastikan tujuan keuangan. Umur kepala tiga melahirkan banyak perubahan peran dan pertambahan tanggung jawab. Karenanya, sebaiknya Anda lebih berhati-hati mengelola keuangan dan mengantisipasi kebutuhan di masa depan.

Mulailah menyusun apa saja tujuan keuangan yang hendak Anda wujudkan mulai jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuan keuangan jangka pendek sebagai contoh, melunasi utang konsumtif seperti utang kartu kredit, menyusun dana untuk kebutuhan liburan tahunan, pengumpulan dana uang muka rumah, dan sebagainya.

Tujuan keuangan jangka menengah bisa berupa memulai pengumpulan dana pendidikan anak untuk playgroup atau taman kanak-kanak. Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang di atas 10 tahun antara lain, menabung dana pendidikan anak hingga tingkat tinggi, dana pensiun, dan lain sebagainya.

Dengan memulai tujuan keuangan yang spesifik, Anda juga bisa sekaligus memulai membangun portofolio investasi yang tepat.

Baca juga: Tips agar Kerja Lebih Menyenangkan

Memiliki dana darurat memadai

Kepemilikan dana darurat termasuk milestone keuangan penting bagi seseorang di usia 30-an. Jumlah dana darurat yang memadai adalah milestone finansial berikutnya bagi Anda yang kini berusia kepala tiga. Menurut para perencana keuangan, bila status Anda adalah lajang maka jumlah dana darurat yang disarankan minimal sebesar tiga kali nilai pengeluaran rutin Anda setiap bulan. Bila sudah menikah, nilai dana darurat itu perlu Anda tingkatkan paling tidak menjadi enam kali nilai pengeluaran bulanan.

Bila saat ini Anda sudah berusia 30-an tahun tetapi belum memiliki dana darurat, berarti ada PR besar yang harus lekas Anda kejar sehingga hal itu tidak menjadi boomerang finansial di masa mendatang. Dengan keberadaan dana darurat, Anda tidak mudah tergoda untuk berutang atau mengambil pinjaman manakala menghadapi situasi yang membutuhkan dana tunai segera.

Memiliki asuransi

Milestone selanjutnya yang perlu dimiliki oleh seseorang di usia 30-an adalah memiliki asuransi. Pasalnya dengan jumlah tanggungan yang semakin banyak, otomatis risiko keuangan yang ditanggung juga kian besar. Membeli produk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan adalah strategi paling efektif untuk membantu Anda mengelola risiko finansial di masa mendatang.

Usia 30-an juga saat yang tepat untuk memiliki asuransi karena biaya premi asuransi masih lebih terjangkau ketimbang jika Anda membelinya di usia kepala empat. Sedangkan dibandingkan kalangan usia kepala dua, Anda yang sudah berusia 30-an menanggung risiko lebih besar baik dari sisi kesehatan atau kematian.

Bila posisi Anda saat ini adalah sebagai pencari nafkah yang menanggung kebutuhan finansial keluarga, memiliki asuransi jiwa adalah suatu keharusan untuk mengelola risiko finansial keluarga Anda. Sisihkan setidaknya 10% dari penghasilan Anda untuk biaya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Memiliki rumah sendiri

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk mendukung kelangsungan hidup. Maka itu, salah satu milestone keuangan yang perlu diwujudkan seseorang di usia 30-an adalah memiliki rumah sendiri. Terlebih bila Anda sudah menikah dan membangun keluarga.

Bila memang belum memiliki rumah, ada baiknya Anda menempatkan rencana pembelian rumah sebagai target utama yang harus Anda wujudkan dalam jangka pendek. Harga rumah memang mahal, namun Anda masih bisa mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri dengan memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) di bank.

Mempersiapkan dana pensiun

Usia kepala tiga merupakan masa di mana Anda menapaki puncak produktivitas dan penghasilan. Itulah sebabnya, di masa ini Anda bisa mulai mengumpulkan dana pensiun dan menyisihkan sebagian penghasilan secara optimal untuk tujuan tersebut. Bagaimana menyusun dana pensiun yang tepat? Anda bisa memulainya dengan memperkirakan rencana usia pensiun, lalu tentukan juga asumsi usia harapan hidup. Dari sana Anda bisa menghitung berapa kebutuhan dana pensiun kelak dan berapa yang harus Anda investasikan mulai saat ini.

Tidak ada lagi masalah kartu kredit

Bila di awal-awal masa bekerja saat usia masih 20-an, Anda mungkin masih sering terpeleset memakai kartu kredit, maka di usia kepala tiga, seharusnya hal seperti itu tidak perlu lagi terjadi. Masalah kartu kredit biasanya berawal dari pemakaian yang tidak disiplin sekadar mengikuti dorongan impulsif untuk berbelanja. Ketidakdisiplinan memakai kartu kredit biasanya juga melahirkan malapetaka finansial ketika seseorang mulai kewalahan membayar tagihan secara penuh dan tepat waktu.

Nah, kini saat usia Anda sudah kepala tiga, jangan biarkan hal itu terjadi lagi. Biasakan memakai kartu kredit hanya sebagai alat transaksi nontunai, alih-alih menganggapnya sebagai sarana berutang. Pastikan juga untuk selalu membayar penuh tagihan kartu kredit sehingga Anda terhindar dari beban bunga dan denda yang tinggi.

Nah, milestone finansial mana yang sudah Anda wujudkan? Yuk, wujudkan keenam jejak langkah di atas, sekarang.

Baca juga: Cara Bahagiakan Orang Tua