Cara Mudah Melakukan Diet Finansial Agar Keuangan Tetap Sehat

0
1356
melakukan diet finansial

Melakukan diet finansial agar keuangan tetap sehat ternyata tidak berbeda jauh dengan diet kesehatan. Diet kesehatan dipercaya bisa membantu tubuh kembali pada fungsi-fungsinya yang optimal. Begitu juga dengan melakukan diet finansial. Dengan mengontrol keuangan, Anda bisa mewujudkan keuangan yang sehat.

Ada kalanya kondisi kesehatan keuangan memburuk sehingga perlu dilakukan tindakan-tindakan khusus supaya keuangan kembali sehat. Agar lebih jelas, yuk, simak langkah-langkahnya berikut.

Sebelum melakukan diet finansial, cek dulu kondisi keuangan

Sebelum melakukan diet finansial yang efektif, sebaiknya cek lebih dulu kondisi keuangan terakhir. Apa masalah keuangan yang paling mendesak untuk Anda benahi. Apakah Anda selama ini menanggung beban cicilan utang yang terlalu menguras penghasilan? Atau, Anda sering merasa kehabisan uang sebelum tanggal gajian berikutnya karena sering tergoda jajan-jajan kurang penting?

Permasalahan keuangan lain yang juga sering dialami seseorang adalah arus kas defisit akibat isi dompet kerap terjangkit “bocor halus”, saldo tabungan dan investasi yang terlalu minim, tidak memiliki asuransi yang memadai, dan lain sebagainya. Dari sana, identifikasilah mana masalah kesehatan keuangan yang paling mendesak untuk dibenahi. Selanjutnya, akan lebih mudah bagi Anda untuk menentukan langkah yang efektif untuk melakukan diet finansial.

Baca juga: 5 Jurus Mudah Menghindari Financial Shock saat Memiliki Anak

Tetapkan tujuan dan jangka waktu

Dari hasil pemeriksaan, Anda mengetahui bahwa masalah utama yang mengganggu kesehatan keuangan Anda adalah tanggungan cicilan utang yang terlalu besar. Pendapatan rutin Anda dan pasangan mencapai Rp23 juta, tapi cicilan utang yang harus Anda bayar setiap bulan bisa mencapai Rp10 juta, terdiri atas cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) dan cicilan kartu kredit. Dengan tanggungan cicilan yang memakan 43% pendapatan, Anda jadi kesulitan menabung dana darurat dan berinvestasi dana pendidikan anak karena pendapatan rutin juga sudah tersedot biaya hidup sehari-hari. Ini tentu tidak sehat bila dibiarkan terus menerus.

Anda perlu melakukan diet finansial agar “lemak jahat” berupa utang yang terlalu besar itu bisa Anda turunkan. Jadi, target diet finansial Anda yang paling mendesak adalah menurunkan rasio utang hingga ke level normal supaya bisa menabung dan berinvestasi lebih leluasa. Caranya ialah dengan melunasi utang dengan bunga besar.

Berikutnya, jangan lupa menentukan jangka waktu diet finansial supaya rencana diet lebih realistis. Pasalnya, melakukan diet finansial akan membuat Anda agak kurang nyaman karena dipaksa berhenti melakukan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini mungkin Anda gemari.

Baca juga: Menambah Aset Pribadi dengan 5 Cara Mudah 

Pilih cara diet finansial paling realistis

Seperti disebut di atas, anggaplah masalah keuangan utama yang perlu Anda benahi dengan diet finansial adalah tanggungan utang yang terlalu besar. Ada beberapa cara diet yang bisa Anda tempuh supaya rasio utang kembali sehat. Pertama, selesaikan utang konsumtif yang paling mungkin dilunasi. Dari kasus di atas, terungkap bahwa beban cicilan utang Rp10 juta terdiri atas Rp7 juta cicilan KPR dan Rp3 juta cicilan kartu kredit. Bila hendak melunasi utang KPR, Anda membutuhkan dana tunai segar minimal sebesar Rp600 juta. Adapun cicilan kartu kredit tinggal 5 bulan. Sehingga, dana yang dibutuhkan untuk menutup cicilan kartu kredit adalah Rp15 juta. Bila demikian, yang paling realistis Anda selesaikan adalah utang kartu kredit.

diet finansial

Kedua, agar utang kartu kredit bisa segera dilunasi, Anda bisa memperbesar jumlah cicilan yang Anda bayarkan agar utang itu selesai lebih cepat. Misalnya, membayarkan cicilan Rp5 juta sehingga dalam  tiga bulan, Anda tidak lagi menanggung utang kartu kredit.

Ketiga, Anda perlu tambahan dana agar bisa memperbesar nominal pembayaran utang kartu kredit. Lakukan penghematan di pos-pos tersier sehingga Anda bisa menyisihkan uang lebih banyak untuk menambah nominal pembayaran cicilan.

Pos yang bisa Anda hemat, misalnya, pos jajan kopi di jam kantor. Bila setiap hari Anda bisa membeli kopi kekinian sampai dua kali atau Rp60.000 setiap hari selama weekdays, cobalah menguranginya hanya sekali sehari saja. Sehingga dalam 20 hari kerja, Anda hanya jajan kopi Rp30.000 saja. Dalam sebulan, Anda bisa menghemat Rp600.000 hanya dengan mengurangi frekuensi jajan kopi. Lumayan, kan?

Pos tersier lain yang bisa Anda pangkas dalam rangka diet finansial adalah mengurangi atau menghentikan langganan layanan. Seperti langganan layanan media streaming digital, langganan koran digital, beralih ke pilihan paket TV berbayar yang lebih murah, dan lain sebagainya. Jangan lupa pula untuk berhenti sementara memakai kartu kredit hingga tanggungan utang Anda selesai. Ini supaya Anda bisa fokus menyelesaikan cicilannya dan tidak dibebani dengan tagihan lain yang berisiko membengkakkan rasio utang.

Baca juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Mempercepat Kemerdekaan Finansial

Ingat tujuan utama diet finansial

Pada banyak kasus diet, baik diet kesehatan maupun diet finansial, seseorang “tergelincir” melakukan lagi kebiasaan-kebiasaan buruk setelah tujuan diet tercapai. Misalnya, saat Anda berhasil mencapai berat badan tertentu setelah menjalankan diet berbulan-bulan, Anda merasa cukup puas dan mulai kehilangan disiplin melanjutkan kebiasaan baik diet.

Begitu juga dalam kasus diet finansial. Jangan sampai terjadi, ketika tujuan diet tercapai, kelonggaran finansial yang sudah berhasil Anda wujudkan setelah rasio utang sehat membuat Anda lupa tujuan utama. Gambarannya seperti ini. Anggaplah Anda berhasil mengurangi beban utang rutin menjadi Rp7 juta per bulan sehingga rasio utang menurun menjadi 30,4% saja. Anda kini memiliki alokasi “menganggur” sebesar Rp3 juta. Jangan sampai Anda malah tergoda memakai Rp3 juta tersebut untuk hal-hal konsumtif seperti membuka cicilan baru atau membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu Anda butuhkan.

Pendapatan sebesar Rp3 juta yang tadinya Anda gunakan untuk membayar cicilan utang kartu kredit, bisa Anda alihkan untuk keperluan yang produktif. Misalnya, menambah saldo dana darurat, membeli asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, ataupun menambah saldo dana investasi untuk kebutuhan dana pendidikan anak. Untuk berinvestasi dana pendidikan anak, Anda bisa menimbang reksa dana dari Avrist Asset Management yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Dengan tetap berdisiplin melakukan diet finansial saat tujuan tercapai, Anda dapat mempertahankan kesehatan keuangan lebih lama. Kesejahteraan finansial pun selangkah lebih dekat bisa diwujudkan. Yuk, semangat jalankan diet finansial!