Mengapa Bersyukur Baik untuk Isi Kantong Anda?

0
2652
bersyukur

Saat ini, ada banyak hal yang bisa mendorong kita konsumtif. Ketika buka media sosial, ada banyak foto barang, makanan, dan tempat wisata yang menggoda, baik dari iklan maupun hasil posting teman. Selain itu, kehadiran marketplace yang memudahkan belanja juga semakin menantang ketabahan seseorang dalam melawan nafsu berbelanja.

Banyak kasus di mana seseorang membeli barang serupa tapi keluaran terbaru, hanya karena yang lama sudah terlihat kuno. Atau, kejadian di mana seseorang memutuskan membeli sebuah barang hanya karena lagi diskon. Padahal, boleh jadi barang tersebut tidak benar-benar dibutuhkan. Akhirnya ada banyak barang yang menumpuk di rumah.

Familiar dengan situasi seperti itu? Berhati-hatilah bila Anda sering terjebak situasi demikian. Keinginan untuk terus mengonsumsi atau membeli sesuatu, boleh jadi mengindikasikan kurangnya rasa syukur. Jika kurang bersyukur, seseorang jadi cenderung selalu tidak puas atas kondisinya. Sehingga, ia terdorong untuk terus mencari pemenuhan atas rasa kurang tersebut.

Kondisi pikiran yang kurang bersyukur bisa membawa pengaruh fatal bila dibiarkan. Dari segi kesehatan misalnya. Pikiran yang selalu tidak puas dan terjebak dalam negativitas akan merangsang tubuh dalam kondisi asam (acid). Kondisi tubuh yang asam akan membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit.

Hasil riset profesor Universitas of California, Dr Robert Emmons, seperti dikutip oleh Viva beberapa waktu lalu, menyebutkan, ucapan terima kasih dan rasa syukur dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan kebahagiaan hingga 25%. Mereka yang banyak bersyukur, memiliki kualitas tidur lebih baik dan lebih lama. Tekanan darah lebih rendah dan ketahanan tubuh lebih kuat.

Baca juga: Belajar Hidup Sederhana dari Orang Super Kaya

Rasa syukur yang melimpah bisa membuat kualitas keuangan Anda oke, lho! Begini penjelasannya.

Terlindungi dari sifat impulsif

Rasa syukur yang cukup akan membantu Anda mengendalikan diri dari godaan belanja impulsif. Anda akan terdorong lebih fokus pada kebutuhan yang lebih penting, agar kondisi finansial tetap sehat. Sehingga, alih-alih tergoda berbelanja barang-barang yang tidak Anda perlukan, Anda dapat lebih fokus memanfaatkan penghasilan untuk membangun dana darurat dan membeli proteksi asuransi jiwa.

Bersyukur membantu gelombang otak lebih produktif

Ketika seseorang bersyukur, dia cenderung merasa bahagia. Rasa bahagia ini menjadi sumber energi baik yang mendorong seseorang lebih kreatif dan produktif. Bagi pemberi kerja, karyawan yang membawa aura positif seperti ini menjadi aset berharga karena kinerjanya biasanya juga lebih baik.

Lebih percaya diri

Orang yang banyak bersyukur memiliki kepercayaan diri yang baik dan optimisme yang memadai. Ada banyak contoh di mana mereka yang memiliki self-esteem bagus dan optimisme tinggi berhasil mencapai sukses dalam karir dan berpenghasilan lebih tinggi.

Nah, sudahkah Anda bersyukur hari ini?