Menambah Aset Pribadi dengan 5 Langkah Mudah

0
8047
evaluasi keuangan

Di ranah keuangan pribadi, refleksi keuangan biasa juga disebut dengan evaluasi finansial. Salah satu hal yang juga penting untuk ditengok ketika mengevaluasi keuangan adalah penambahan aset. Penambahan aset adalah hal yang cukup penting karena hal itu akan mempengaruhi wajah keuangan Anda secara umum. Aset yang bertambah atau berkurang, akan berpengaruh pada tingkat kekayaan pribadi. Aset juga akan mempengaruhi beberapa rasio keuangan yang biasa digunakan saat financial check up.

Nah, bila mungkin target penambahan aset yang Anda canangkan ternyata belum tercapai sesuai harapan, Anda bisa mengejar pencapaiannya di tahun ini. Berikut ini ada beberapa cara menambah aset yang bisa Anda terapkan:

1. Cari kantor baru dengan gaji lebih besar

Banyak orang berhasil lebih cepat menambah aset-aset keuangan ketika mereka memiliki kenaikan penghasilan yang signifikan. Maka itu, bila Anda ingin cepat menambah aset, salah satu cara mudah adalah dengan meningkatkan penghasilan. Rata-rata kenaikan gaji karyawan perusahaan sekitar 10% per tahun atau bahkan di bawah itu.

Namun, bila Anda berhasil melompat ke perusahaan baru, Anda berpeluang mendapatkan kenaikan gaji minimal 30%. Supaya Anda bisa mendapatkan pilihan kantor baru yang bisa menawarkan kenaikan gaji cukup besar, manfaatkan jasa head hunter atau memanfaatkan jaringan kerja yang sudah Anda miliki selama ini.

Baca juga: Strategi Investasi di Puncak Karir, Begini Langkahnya

Gaji yang lebih besar dapat membantu Anda lebih cepat menambah aset dengan syarat, selisih kenaikan gaji yang Anda dapatkan tersebut hendaknya jangan dihabiskan untuk konsumsi atau gaya hidup semata. Manfaatkan selisih kenaikan tersebut untuk menambah saldo investasi atau tabungan. Misalnya, selama ini Anda hanya mampu menyisihkan 10% dari penghasilan rutin untuk ditabung di instrumen investasi seperti saham atau reksa dana. Dengan kenaikan gaji yang cukup signifikan, Anda bisa memperbesar alokasinya menjadi 20% atau 30%.

2. Merintis bisnis sampingan

Menjajaki peruntungan sebagai wirausahawan di usia kepala empat juga dapat Anda pertimbangkan sebagai cara menambah aset. Di era digital seperti saat ini, semakin banyak peluang usaha yang dapat Anda rintis sebagai bisnis sampingan di sela-sela kesibukan bekerja. Anda juga bisa menimbang bisnis kekinian misalnya membuka kedai kopi, membuka tempat bekerja bersama alias co-working space, dan lain sebagainya.

Memang, untuk membuka bisnis, seseorang juga perlu menyiapkan modal. Namun, dengan bekal konsep yang kuat dan perencanaan yang baik, peluang keberhasilan bisnis bisa lebih besar. Bisnis yang berhasil dapat memberikan tambahan penghasilan yang menarik untuk keuangan Anda. Selain itu, bisnis yang sudah berdiri juga bisa dimasukkan dalam daftar aset berharga Anda.

3. Menjadi investor bisnis

Bila Anda gamang merintis bisnis sendiri, Anda bisa menimbang peluang menjadi penanam saham di sebuah bisnis yang sudah cukup mapan. Ini juga dapat menjadi pilihan mudah bagi Anda yang ingin menambah aset di tahun yang baru.

Perlu Anda ingat, menjadi investor di sebuah bisnis juga memiliki risiko kerugian layaknya berinvestasi di produk pasar modal. Maka itu, sebelum memutuskan berinvestasi di sebuah bisnis, pastikan Anda sudah melakukan analisis yang mendalam tentang risiko dan peluang imbalhasilnya.

Baca juga: Belum Punya Asuransi di Usia 40? Ini yang Harus Anda Lakukan

Dengan asumsi bisnis yang Anda masuki berjalan cukup menguntungkan, Anda pun berpeluang mendapatkan pendapatan lebih besar. Saham yang Anda miliki di bisnis tersebut bisa Anda masukkan dalam daftar aset. Sedangkan keuntungan bisnis yang berhasil Anda kantongi, bisa Anda masukkan ke tambahan penghasilan.

4. Berinvestasi di produk high return

Salah satu cara mudah menambah aset adalah dengan berinvestasi di instrumen yang memiliki prospek menarik dan berpeluang menghasilkan return tinggi. Jadi, berinvestasi di produk yang hanya mampu tumbuh menyamai inflasi saja tidak cukup.

Anda bisa memanfaatkan berbagai macam platform financial technology yang saat ini banyak bermunculan dan menawarkan kesempatan menjadi lender. Misalnya, sebagai pendana di platform peer to peer lending. Hanya, perlu Anda ingat, semakin tinggi peluang untung, semakin besar pula risiko kerugian. Untuk meminimalisasi risiko, pilihlah platform yang menerapkan analisis kredit cukup ketat.

Baca juga: Langkah Mudah Mempercepat Pengumpulan Dana Pensiun

Selain peer to peer lending, masih ada banyak instrumen investasi yang berpotensi memberikan keuntungan tinggi. Antara lain, saham, properti, valuta asing, produk-produk derivatif di pasar modal berjangka, dan lain sebagainya.

5. Berutang produktif

Jurus lain yang juga bisa Anda pertimbangkan bila berniat menambah aset adalah dengan memanfaatkan fasilitas kredit untuk hal yang produktif. Misalnya, Anda mengajukan kredit pemilikan apartemen atau kredit pemilikan rumah untuk membeli unit properti. Unit properti tersebut kelak dapat Anda sewakan sehingga Anda mendapatkan pendapatan sewa.

Perlu diketahui, walaupun Anda membeli unit properti tersebut dengan cara berutang, sebenarnya di laporan neraca, properti tersebut dapat Anda masukkan di kolom aset. Hanya saja, cara ini membutuhkan perhitungan yang lebih detail dan hati-hati karena berkaitan dengan keputusan berutang. Sebelum memutuskannya, Anda perlu memastikan lebih dulu bahwa kondisi finansial pribadi memang memungkinkan untuk menanggung utang dan beban cicilan.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah rasio utang atau debt service ratio Anda tidak boleh melampaui 35% dari total pendapatan rutin. Begitu juga dengan rasio utang versus aset, pastikan tidak melampaui angka 50%. Dengan begitu, langkah menambah aset dengan cara memanfaatkan kredit produktif menjadi strategi yang aman dan rendah risiko.

Nah, itulah limapilihan cara menambah aset yang bisa Anda pertimbangkan. Selamat berhitung!

Credit photos: pixabay, pexels, unsplash