Sistem pembayaran dengan sistem paylater tengah menjadi primadona di berbagai layanan aplikasi. Tak hanya bagi penyedia jasa, juga menjadi primadona konsumennya. Apa itu sistem pembayaran paylater? Paylater merupakan metode pembayaran seperti kartu kredit. Pada metode ini, perusahaan aplikasi menalangi terlebih dulu pembayaran tagihan pengguna di merchant. Setelah itu, pengguna membayar tagihan tersebut kepada perusahaan aplikasi.
Jangan terlena dulu, Anda harus memastikan transaksi aman, dan pahami pula keuntungan serta risikonya menggunakan layanan ini. Dengan demikian, segala aktivitas Anda, terutama terkait dengan keuangan, bisa dilakukan dan dikelola secara bijak.
BACA JUGA: Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Menyicil Barang
Fakta yang perlu diketahui soal sistem pembayaran paylater
Program paylater hanya satu dari sekian banyak kemajuan dalam hal e-commerce yang memberikan pilihan bagi konsumen untuk memilih bagaimana cara mereka bertransaksi dalam berbelanja. Apa keuntungan dan kelemahan paylater?
Bagi penjual, penggunaan metode pembayaran ini memberikan keuntungan karena proses penyelesaian transaksi oleh konsumen menjadi lebih cepat. Peluang konsumen hit and run menjadi lebih kecil. Banyaknya langkah pembayaran memberikan peluang bagi konsumen untuk menunda pembayaran hingga tak menyelesaikan transaksinya. Melalui paylater, pembeli segera melakukan transaksi dengan pembayaran yang dilakukan terlebih dahulu oleh perusahaan aplikasi.
Sementara, bagi pembeli, metode pembayaran ini tentunya memberikan keringanan pembayaran karena tak perlu menyedot saldo yang tersimpan di rekeningnya untuk membayar barang atau jasa yang dibeli. Namun, perlu diingat, jangan melakukan pembelian tanpa mempertimbangkan secara matang. Sistem paylater bisa membuat konsumen terlena sehingga tak sadar tiba-tiba harus membayar cicilan dalam jumlah besar.
BACA JUGA: Tips Agar Bisa Keluar Dari Jebakan Pinjaman Online
Mengapa paylater menarik minat konsumen? Mengutip The Guardian (2018), sistem pembayaran paylater banyak “menggoda” milenial alias anak muda yang punya keterbatasan secara keuangan dan belum memiliki kartu kredit karena terhambat persyaratan. Selain itu, sistem pay ater juga memikat mereka yang selama ini kesulitan memiliki kartu kredit karena pernah ditolak atau terkendala catatan keuangan di perbankan.
Melalui paylater, transaksi mereka akan ditalangi lebih dulu tanpa jaminan. Konsumen bisa melakukan pembayaran atas kredit paylater sesuai termin yang ditentukan, misalnya 14 hari atai 30 hari. Dalam rentang waktu itu, mereka menerima barang yang dibelinya, mencobanya, dan punya peluang melakukan refund jika barang itu tidak cocok. Dengan demikian, konsumen diuntungkan karena hanya akan membayar barang yang benar-benar sesuai. Untuk milenial yang kekurangan uang, hal ini menjadi opsi menarik jika mereka ingin melakukan pembelanjaan online.
Paylater kini juga hadir dalam bentuk paylater card. Sejumlah bank melakukan kerjasama dengan agen perjalanan online untuk pengadaan kartu paylater yang bisa digunakan untuk berbagai transaksi. Transaksi itu di antaranya belanja, transaksi makan, pemesanan tiket pesawat dan hotel, hingga membayar premi asuransi.
Perlu diketahui, dibandingkan menggunakan kartu kredit, pembayaran melalui paylater bisa menguntungkan jika Anda melakukan pembayaran sebelum periode bunga 0% berakhir.
Dengan demikian, tak ada bunga kredit yang dibebankan kepada Anda. Biasanya, termin pembayaran tergantung pada aplikasi, ada yang 14 hari, ada yang 21 hari.
BACA JUGA: Belanja Impulsif yang Bikin Kantong Agresif, Bagaimana Mengontrolnya?
Selain itu, memberikan kemudahan jika Anda mempunyai kebutuhan mendesak. Misalnya, mesin cuci di rumah rusak, tetapi Anda masih menunggu gajian 2 minggu lagi. Pembelian mesin cuci bisa dilakukan melalui metode paylater, dan segera bayar saat tiba masa gajian sehingga Anda terhindar dari membayar bunga cicilan.
Risiko yang perlu dipertimbangkan adalah keamanan identitas yang kita bagikan melalui aplikasi. Sejumlah aplikasi meminta foto KTP jika kita hendak menggunakan metode pembayaran paylater. Sebelum memutuskan menggunakan layanan ini, pertimbangkan risikonya. Jika ingin tetap menggunakan layanan ini, pastikan Anda tahu bagaimana bertransaksi yang aman dan memastikan identitas Anda dijamin keamanannya.
Terkait produk yang dibeli, jika ada pilihan menggunakan asuransi, asuransikan pembelian Anda untuk menjamin produk yang Anda terima sesuai yang dipesan dan dalam keadaan utuh/tidak rusak.
BACA JUGA: Tips agar Bisa Keluar dari Jebakan Pinjaman Online
Tips aman menggunakan paylater
Sejumlah aplikasi yang memberikan pilihan layanan paylater biasanya memberikan panduan aman bagi konsumennya.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Jangan sembarangan membuka atau mengklik paylater, baik berupa tautan yang dikirim ke e-mail Anda maupun lainnya. Pastikan pesan itu dan link yang ditautkan resmi berasal dari aplikasi. Hal ini untuk menghindari pishing. Pishing adalah tindakan ilegal untuk mengambil alih suatu akun dengan tujuan tertentu misalnya melakukan penipuan, dan lain-lain.
- Jangan berikan data pribadi Anda melalui percakapan, atau message dengan penjual yang belum bisa Anda pastikan keamanannya. Terapkan pengamanan berlapis dengan melakukan otentifikasi jika Anda mengakses akun Anda yang terkait dengan transaksi belanja. Misalnya, mengirimkan one time password yang hanya dikirim ke nomor ponsel yang Anda pegang melalui SMS. Bisa pula mengaktifkan setting notifikasi jika ada yang mengakses akun Anda dari perangkat digital yang tidak dikenali.
- Variasikan password. Jangan gunakan kata kunci yang sama untuk akun-akun penting, termasuk akun yang digunakan untuk berbelanja atau melakukan transaksi online. Mengapa hal ini penting? Untuk melindungi dari risiko pembobolan yang mungkin terjadi. Ketika sebuah akun dibajak atau dibobol, maka mempersempit kemungkinan pembajak mengambil alih akun yang lain karena tidak menggunakan kata kunci yang sama.
Selamat bertransaksi menggunakan sistem pembayaran paylater dengan aman!
