Belanja Impulsif yang Bikin Kantong Agresif, Bagaimana Mengontrolnya?

0
4113
belanja online

Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai kemudahan, godaan juga semakin besar. Apalagi untuk gaya hidup yang satu ini: belanja online! Bagi para pehobi belanja online, ini mungkin seperti “surga”. Tanpa harus ke mana-mana, seseorang tetap bisa memuaskan hasrat berbelanja. Tapi, hati-hati. Jika tak bisa mengontrol hasrat belanja tersebut, kantong bisa jebol.

Gambaran di atas dialami Shinta. Setiap hari ada saja paket belanjaan yang tiba di kantornya. Ini akibat “virus” belanja online yang membuatnya rajin mengunjungi berbagai marketplace, tidak pernah melewatkan flash sale, dan kalap setiap ada tawaran cashback.

Padahal, barang-barang yang dibeli seringkali bukan yang dibutuhkan Shinta. Suatu ketika, Shinta menyadari bahwa keuangannya berantakan. Ia ingin sekali menghentikan keinginan berbelanja tanpa kontrol, tetapi tidak tahu bagaimana caranya.

Baca juga: 6 Jebakan Gaya Hidup yang Bahayakan Kantong Para Milenial

Perilaku Shinta dalam berbelanja dikenal dengan istilah belanja impulsif.

Apa itu belanja impulsif?

Dikutip dari India Times, belanja impulsif adalah kecenderungan membeli barang tanpa perencanaan. Biasanya keinginan membeli dipicu oleh emosi yang menjadi irasional. Barang yang dibeli bisa apa saja, dari yang harganya murah, hingga mahal sekalipun.

Ternyata, kita bisa mendeteksi apakah kita berpotensi berperilaku impulsif atau tidak dengan melihat gejala-gejalanya. Coba, simak gejala perilaku impulsif berikut, apakah Anda sering mengalami salah satunya?

  • Sulit mengendalikan diri

    Cara mendeteksinya, apakah Anda sering tak bisa menahan diri dari keinginan berbelanja? Ketika sudah melakukannya, Anda seringkali tak tahu kenapa membeli barang tersebut sehingga baru sadar kemudian bahwa barang itu ternyata tak terlalu dibutuhkan.

  • Sering tidak disiplin

    Sering menunda melakukan sesuatu juga disebut salah satu gejala perilaku impulsif. Misalnya, karena menganggap pekerjaan itu tidak menarik.

Saat menyadari bahwa Anda memiliki perilaku impulsif dan keuangan sering “bobol” karena tak bisa menahan diri dari godaan berbelanja, apa yang harus dilakukan?

Melawan hasrat belanja impulsif

1. Buat panduan keuangan

Jika selama ini tak disiplin membuat perencanaan keuangan, Anda harus memulainya. Buatlah perencanaan dan panduan anggaran pengeluaran setiap bulan. Rinci segala kebutuhan secara spesifik dan realistis. Tentunya dengan menghitung berapa pemasukan yang Anda dapatkan.

Terpenting, alokasikan dulu pengeluaran wajib seperti belanja bulanan, asuransi, cicilan, dan lain-lain. Kemudian, berhitung berapa anggaran yang bisa Anda alokasikan untuk hiburan, termasuk belanja yang sifatnya memanjakan diri.

Baca: Para Orangtua Muda, Hindari 5 Kesalahan Ini agar Finansial Keluarga Sejahtera

Dengan penentuan anggaran, belanja Anda akan lebih terukur. Jika tidak, ini yang akan menimbulkan risiko impulasif, karena tak dibatasi. Sesuaikan kebutuhan dengan kondisi finansial sehingga keuangan seimbang.

2. Tertib pengeluaran berdasarkan panduan yang telah dibuat

Setelah membuat perencanaan, yang harus dilakukan adalah: disiplin! Ya, Anda harus disiplin dengan rancangan yang sudah dibuat. Sekali melanggar, pasti akan keterusan. Akhirnya, keuangan kembali berantakan.

3. Tak usah ke mal atau buka marketplace app saat musim diskon

Hmm, mungkin ini tips yang susah-susah gampangya. Tetapi, bukan tak mungkin dilakukan. Sebagai pecinta belanja, Anda pasti tahu kapan musim diskon di marketplace maupun di mal. Nah, anggap saja ini tantangan. Hindari melongok aplikasi marketplace saat musim ini, dan tahan diri untuk jalan ke mal walau hanya untuk window shopping.

Mengapa harus dihindari? Karena biasanya, melihat harga lebih murah akan timbul godaan untuk membelinya. Padahal, belum tentu Anda membutuhkannya.

Baca juga: Jangan Sampai Hobi Membuat Bangkrut, Intip 5 Tips Mudah Ini

Oh ya, perlu diketahui juga, belum tentu harga diskon yang tertera itu lebih murah. Bisa jadi, harga dinaikkan dari harga normal, kemudian baru diturunkan.

4. Tak usah langganan e-mail marketplace

Saran ini ditujukan kepada mereka yang rajin sign up di berbagai marketplace. Mengapa tak perlu langganan? Alasannya, setiap hari pasti ada saja penawaran yang bisa menggoda Anda. Tawaran diskon, flash sale, dan lain-lain. Bagi mereka yang gampang tergoda, pasti ujung-ujungnya akan belanja impulsif. Kalau memang lemah godaan, lebih baik klik unsubscribe. Gampang kan?

5. Batasi pegang uang tunai, tak usah bawa kartu kredit!

Penting, nih. Kalau lagi jalan-jalan, bawa uang tunai sesuai perkiraan yang dibutuhkan. Ingat tips paling atas: patuhi panduan pengeluaran yang sudah dibuat. Jadi, ketika jadwal jalan-jalan atau ngemal, perhitungkan kira-kira apa yang akan dilakukan, berapa uang yang harus disiapkan. Kartu kredit juga sebaiknya ditinggal di rumah saja. Daripada tergoda lihat kanan-kiri, dan akhirnya gesek juga.

6. Komitmen

Komitmen untuk mengendalikan diri penting untuk membatasi diri berbelanja impulsif. Kebiasaan belanja memang tak mudah diatasi. Kuncinya, komitmen dan niat. Lebih baik uangnya ditabung atau diinvestasikan daripada dibelanjakan untuk yang tak dibutuhkan, bukan?

7. Jangan belanja sendirian

Terakhir, kalau memang sadar bahwa Anda tipikal yang susah menahan godaan, ajak seseorang saat akan berbelanja. Tujuannya, agar ada seseorang yang mengingatkan ketika Anda lepas kendali dan mengambil ini-itu.

Semoga berhasil!