Beli Sepeda, untuk Sekadar Hobi atau Bisa Jadi Investasi?

0
4316
investasi beli sepeda

Bersepeda tengah menjadi gaya hidup yang diminati saat ini. Tren bersepeda sebenarnya sudah menjadi gaya hidup dan kesenangan banyak orang. Namun, pada masa pandemi virus corona ini, mereka yang gemar bersepeda jumlahnya semakin bertambah banyak. Ada yang melakukannya sebagai refreshing setelah lama di rumah saja. Ada yang beralasan sebagai salah satu cara untuk berolahraga demi menjaga imunitas tubuh. Ada pula yang bersepeda karena menghindari naik kendaraan umum saat harus keluar rumah.

Penjualan sepeda melonjak tajam. Sepeda lipat, mountain bikeroad bike, dan berbagai jenis sepeda lainnya diburu. Harganya pun naik berkali-kali lipat, ada yang jutaan bahkan ratusan juta Rupiah. Realistiskah membeli sepeda dengan harga belasan, puluhan, bahkan ratusan juta Rupiah? Apakah sepeda bisa menjadi investasi berharga di masa depan?

Penjualan sepeda melonjak

Fenomena hobi bersepeda ini tak hanya terjadi di Indonesia. Hal yang sama terjadi di banyak negara di dunia. Dampak hobi bersepeda yang sedang ngetren, harga sepeda menjadi lebih mahal, bahkan toko sepeda banyak yang kehabisan stok. Beberapa produsen sepeda juga memberlakukan sistem inden bagi mereka yang ingin membeli produknya. BBC, Mei 2020, memberitakan, sejumlah toko sepeda di Inggris mengalami peningkatan penjualan karena adanya lockdown. Masyarakat di sana memilih untuk olahraga bersepeda saat diberlakukannya lockdown. Toko-toko sepeda pun harus berjuang untuk memenuhi permintaan pembeli yang meningkat tajam. Demikian pula di Amerika Serikat. Pemilik Menlo Velo, toko sepeda  di kawasan El Camino, menyebutkan, saat ini adalah saat yang paling sibuk sepanjang 25 tahun dia mengelola toko sepeda.

Di Indonesia, mengutip Kompas, Juni 2020, penjualan sepeda di sejumlah marketplace mengalami peningkatan. Di Tokopedia, penjualan sepeda pada Mei 2020 naik 40% dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, di Blibli, barang yang paling dicari konsumen saat ini salah satunya adalah sepeda. Trafik penjualan sepeda di marketplace ini meningkat 2,5 kali lipat medio Maret hingga Juni 2020 dibandingkan masa sebelum pandemi virus corona.

Tingginya permintaan membuat harga sepeda juga meningkat. Ambil contoh, varian sepeda yang pada bulan Maret 2020 dijual seharga Rp1,5 juta, kini harganya sudah naik lebih dari dua kali lipat menjadi di atas Rp3 juta.

Baca juga: Baca Ini Sebelum Mengoleksi Tas sebagai Investasi

Beli sepeda, hobi atau bisa untuk investasi?

Apakah sepeda bisa dijadikan investasi hingga kita layak mengeluarkan uang puluhan atau bahkan ratusan juta Rupiah untuk membelinya? Ya, harga sepeda, khususnya sepeda lipat, ada yang mencapai ratusan juta Rupiah. Untuk menjawab ini, pertama, ketahui dulu tujuan Anda memiliki sepeda. Apakah untuk berolahraga? Untuk kepentingan kemudahan transportasi? Atau memang melihat peluang besar di depan ketika membeli sepeda saat ini?

Misalnya, Anda berpikir membeli sepeda dengan harga puluhan atau ratusan juga akan mendatangkan keuntungan sekian tahun ke depan. Sebelum berasumsi soal ini, ada baiknya berdiskusi dengan mereka yang paham soal sepeda dan harga jualnya. Ada jenis-jenis sepeda yang tak terlalu mahal, tetapi sekian tahun ke depan akan dianggap sebagai rare items sehingga memiliki potensi menjadi barang mahal beberapa tahun mendatang.

Lagi-lagi, hal ini kembali pada fungsi dan kebutuhan Anda sebagai pemilik sepeda itu sendiri. Bagi Anda yang menjadikan bersepeda sebagai hobi dan pekerjaan, seperti atlet, mungkin punya cukup alasan untuk membeli yang harganya mahal. Salah satu sepeda yang saat ini menjadi perhatian dan menarik minat sebagian orang adalah sepeda lipat. Selain untuk kebutuhan bersepeda, pemiliknya ada yang menjadikannya sebagai investasi. Sepeda lawas seperti onthel misalnya, harga jualnya bisa mencapai puluhan juta Rupiah. 

Namun, tak semua jenis sepeda bisa dijadikan sebagai investasi masa depan. Menurut Ahmad Muttaqin, Ketua Brompton Monas Cycling, seperti dilansir dari CNBC, Mei 2019, sepeda yang termasuk edisi khusus dan terbatas akan memiliki nilai tinggi. Sepeda seperti ini harga jualnya bisa lebih tinggi atau stabil dalam 2-3 tahun ke depan. Namun, Muttaqin berpendapat, jarang yang menjadikan sepeda hanya sebagai investasi. Biasanya, mereka yang mengoleksi berbagai sepeda ini memang memiliki hobi bersepeda.

Perlu dipertimbangkan pula aspek keamanan ketika Anda membeli sepeda dengan harga mahal. Bagaimana memastikan sepeda ini aman dari pencurian, bagaimana penyimpanannya, dan sebagainya. Mengapa? Hingga saat ini, belum ada asuransi untuk sepeda yang bisa memberikan proteksi bagi barang ini.

Baca juga: 4 Jenis Investasi Berisiko Tinggi yang Cocok untuk Anak Muda

Tips Beli Sepeda

Bagi pemula yang baru menekuni hobi bersepeda, penting bagi Anda mengetahui berbagai hal sebelum membeli sepeda. Misalnya, apa saja jenis sepeda, menentukan tujuan membeli sepeda, dan seperti apa medan yang akan Anda lalui. Misalnya,  apakah jalan yang akan Anda lalui terjal atau rata mulus. Hal ini akan menentukan jenis sepeda yang pas dengan kondisi jalanan yang Anda hadapi. Pertimbangan lainnya, apakah Anda hanya akan bersepeda dari rumah ke stasiun dan kemudian melanjutkan naik commuter line? Jika seperti ini, tentunya Anda membutuhkan jenis sepeda yang ringkas alias mudah dibawa saat berada di dalam gerbong kereta.

Berikut beberapa tips yang bisa menjadi panduan bagi Anda saat membeli sepeda, dirangkum dari berbagai sumber, di antaranya Renegade Cycles dan MEC:

1. Cari sepeda yang cocok

Secara umum, ada tiga jenis sepeda yaitu mountain bike (sepeda gunung), road bike (sepeda balap), dan city bike. Sepeda gunung dirancang untuk off-road di medan terjal. Road bike dikenal pula dengan sepeda balap, biasanya digunakan bagi mereka yang memang menggunakannya secara khusus.

Sementara, yang banyak digunakan adalah city bike, biasanya untuk rekreasi, bepergian, dan atau berolahraga. Dengan mengetahui jenisnya, pilih jenis sepeda yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 

2. Anda tipe pesepeda seperti apa?

Kenali diri Anda sendiri, Anda tipe pesepeda seperti apa? Jika Anda seorang pemula, maka pilihlah sepeda yang sesuai bagi mereka yang baru mulai bersepeda.

Setelah Anda memutuskan untuk menggunakan sepeda, maka bisa menentukan frame ukuran yang tepat sesuai dengan proporsi Anda. Misalnya, menyesuaikan ketinggian atau sudut sadel, mengubah tinggi atau sudut stang, atau menaikkan atau menurunkan batang.

3. Sesuaikan dengan budget

Jangan tergiur dengan jenis sepeda yang tengah jadi tren sehingga Anda memilih yang tak sesuai dengan budget yang Anda miliki. Sesuaikan kebutuhan, dan sesuaikan dengan kondisi keuangan.

4. Lengkapi keamanan dalam bersepeda

Setelah memilih sepeda yang akan dibeli, penting pula untuk melengkapinya dengan berbagai perlengkapan keamanan dalam bersepeda. Misal, helm, kacamata, dan lain-lain. Hal ini penting, karena dengan semakin menjamurnya para pesepeda, risiko keamanan di jalan juga meningkat.

Baca juga: Adaptasi Finansial Saat Keuangan Pribadi Terimbas Pandemi

Aman dalam bersepeda

Paling penting, bersepedalah dengan aman. Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti saat ini. Tak hanya menyesuaikan dengan protokol pencegahan COVID-19, Anda juga harus menakar kemampuan. Bersepedalah dengan nyaman dan aman. Ada sejumlah kasus pesepeda yang memaksakan diri menempuh jarak jauh, padahal ia belum terbiasa atau lama tak bersepeda. Hal ini berisiko bagi keselamatan jiwanya. Kenali juga kondisi tubuh saat akan bersepeda. Seperti apa tips aman bersepeda di masa pandemi virus corona?

Mengutip situs UGM, Juni 2020, Pakar Kedokteran Olahraga, Dosen FKKMK Universitas Gadjah Mada, Zaenal Muttaqin Sofro mengatakan, berolahraga fisik termasuk bersepeda, bisa meningkatkan kebugaran dan imunitas tubuh. Namun, ia mengingatkan agar saat bersepeda di luar rumah harus memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah sehingga aman dari paparan virus corona. Misalnya, pastikan tetap memakai masker. Zaenal juga mengatakan, bersepedalah dengan intensitas ringan. Jika olahraga dilakukan dengan intensitas berat, maka pasokan oksigen dalam tubuh akan menurun.


Jangan lupa pula membawa minuman sendiri untuk memastikan Anda punya stok air minum yang aman selama bersepeda. Dengan membawa minum sendiri, Anda juga tak akan tergoda untuk nongkrong mampir sekadar mendapatkan minum yang bisa berisiko pada terjadinya penularan.

Lindungi diri dengan menggunakan helm saat bersepeda. Selalu jaga jarak sekitar 6 meter dengan pesepeda lainnya untuk menghindari risiko penularan dan menjaga keselamatan diri. Jangan bersepeda dengan berjajar-jajar karena berbahaya. Lalu, pilihlah jalan yang sepi atau aman dari kendaraan bermotor. Yang tak kalah penting, lindungi diri Anda dan orang tersayang dengan asuransi kesehatan terbaik.

Saat ini, Anda bisa menemukan asuransi kesehatan rawat jalan yang praktis dan premi terjangkau, yakni Avrist Simple Start. Dengan premi mulai dari Rp198.000 per bulan, Anda bisa mendapatkan proteksi kesehatan yang memberikan manfaat rawat jalan.

Avrist Simple Start memberikan perlindungan kesehatan berjangka selama satu tahun dan bisa diperbarui di akhir periode perlindungan. Selamat bersepeda dengan senang, aman, dan nyaman! #AvGotYouAtHome