Punya Pekerjaan Berisiko Tinggi, Cari Tahu Apa yang Bisa Melindungi Keluargamu

0
2374
asuransi jiwa

Tentu Anda tahu bila setiap profesi memiliki risikonya masing-masing. Tapi ada juga profesi yang memiliki risiko lebih tinggi ketimbang pekerjaan lainnya. Hingga para pekerjanya membutuhkan asuransi jiwa.

Melansir dari berita Sindonews.com, 10 April 2017, setidaknya ada 10 profesi paling berbahaya di dunia. Yakni penebang pohon, pilot, nelayan laut dalam, pemasang atap, pekerja packing barang, pekerja baja, petani, teknisi kelistrikan, sopir angkutan berat, dan pekerja di daerah terkontaminasi limbah berbahaya atau penyakit. Mereka yang menggeluti profesi-profesi itu, disebut rawan mengalami kecelakaan bahkan kehilangan nyawa.

Apakah pekerjaan Anda termasuk salah satunya? Jika iya, apakah Anda sudah memikirkan bagaimana masa depan keluarga, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada diri Anda saat tengah bekerja? Bisakah buah hati Anda menyelesaikan sekolahnya dan menggapai cita-citanya?

Baca juga: Usaha Sampingan untuk Karyawan

Pakar keuangan Mark Avallone, menuliskan pengalamannya di Forbes.com, 11 Februari 2017 bila selama bertahun-tahun ia telah berbicara dengan banyak orang yang pasangannya meninggal dunia atau menjadi cacat dan tidak dapat kembali bekerja.

Keluarga-keluarga tersebut, kata dia, tidak hanya berduka atas kehilangan atau cedera orang yang mereka cintai. Mereka juga bertanya-tanya bagaimana mereka bisa bertahan secara finansial dengan pendapatan yang berkurang secara signifikan. Mereka sedih, juga dilanda kecemasan akan nasib di masa depan.

Merujuk pada ceritanya itu, Mark Avallone selalu menyarankan kepada mereka, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi, untuk melindungi keluarga melalui asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan. Begitu juga dengan Anda, yang kini tengah atau akan melakoni pekerjaan yang memiliki risiko tinggi.

Ketika mulai mempertimbangkan memiliki asuransi jiwa atau asuransi kecelakaan, Anda perlu juga mengetahui nilai uang pertanggungan yang dibutuhkan oleh keluarga. Seperti dilansir Kontan.co.id, 5 Maret 2012, salah satu cara mengetahui kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa bisa dihitung dengan pendekatan Income Replacement Based.

Income Replacement Based (IRB) adalah metode yang bisa digunakan untuk menghitung berapa pendapatan seseorang hingga pensiun. Misal, pendapatan A sebulan Rp10 juta. Usia A saat ini 35 tahun dan ingin pensiun di usia 55. Jadi, masa produktifnya 20 tahun lagi. Dengan metode ini, cara menghitung uang pertanggungan si A adalah Rp 10 juta x 12 (bulan) x 20 (tahun). Hasilnya Rp 2,4 miliar.

Jika A meninggal dan nilai konsumsi keluarga setiap bulannya sebesar Rp 10 juta, uang pertanggungan baru akan habis 20 tahun kemudian.

Baca juga: Tips Kerja Di Kantor Lebih menyenangkan 

Anda juga bisa mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini, agar memahami perlindungan yang Anda butuhkan saat akan memilih asuransi jiwa:

  • Berapa penghasilan bulanan yang akan dihasilkan oleh asuransi jiwa Anda, dan berapa lama pendapatan ini akan bertahan?

    Penghasilan bulanan ini penting untuk menopang kehidupan sehari-hari keluarga Anda. Sebisa mungkin hasil dari uang pertanggungan tidak lebih kecil dari pendapatan bulanan dan bisa menanggung sampai anak bisa menyelesaikan sekolahnya atau mandiri.

  • Akankah asuransi Anda menyediakan cukup uang untuk melunasi cicilan rumah, menghentikan utang, dan membayar uang kuliah anak-anak Anda?

    Hasil dari asuransi sebaiknya juga bisa memperhitungkan kebutuhan lain seperti cicilan rumah, membayar utang dan memayar uang kuliah anak. Dengan demikian keluarga tidak akan mengalami kesulitan keuangan.

  • Apakah keluarga Anda dapat tinggal di rumah yang ditinggali saat ini atau setidaknya di lingkungan dan sekolah yang sama?

    Ini juga penting dipertimbangkan untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga. Hasil dari uang pertanggungan sebaiknya bisa tetap menjaga kualitas hidup keluarga. Anak tak perlu pindah sekolah karena kekurangan biaya dan keluarga tidak perlu pindah rumah ke ukuran yang lebih kecil atau menjual rumah yang ditempati saat ini.

Sejatinya, apapun profesi kita, setiap aktivitas yang dilakukan mempunyai risiko kecelakan. Musibah itu sendiri tidak bisa diprediksi, bisa terjadi di rumah, di jalan, maupun dan tempat kerja. Karena itu, sebaiknya Anda mulai mempersiapkan diri dari kemungkinan risiko kecelakaan dengan asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.

Yuk, mulai melindungi keluarga tercinta untuk kebahagiaan mereka di masa depan.