Money Stories: WFH Selama Pandemi Corona, Lebih Hemat atau Boros?

0
2853

Sejak pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) merebak di Indonesia, keharusan menjaga jarak alias physical distancing telah memaksa banyak orang untuk beraktivitas di rumah saja. Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sudah menjadi norma baru yang harus dijalankan oleh pekerja di berbagai sektor industri. Bila dihitung sejak kasus COVID-19 pertama kali muncul pada awal Maret lalu, maka sudah kurang lebih satu bulan anjuran WFH berlaku. Melihat perkembangan terakhir wabah COVID-19, kebijakan WFH selama pandemi corona sepertinya masih akan berlangsung lama hingga kondisi ini mereda.

Bekerja dari rumah bukan hanya menuntut Anda beradaptasi dengan berbagai perangkat teknologi agar proses bekerja tetap berjalan lancar. Perubahan aktivitas kerja yang semula mobile menjadi diam di rumah juga mempengaruhi pola pengeluaran keuangan. Banyak yang mengaku lebih boros mengeluarkan uang selama work from home. Ada juga yang sebaliknya, bisa lebih hemat selama bekerja dari rumah. Anda termasuk yang mana? Avrist berkesempatan ngobrol dengan seorang pekerja muda di Jakarta tentang kebiasaan keuangan yang ikut berubah saat WFH selama pandemi corona. Penasaran ceritanya? Yuk, simak bersama

Baca juga: Mengenal COVID-19: Cara Efektif agar Tidak Tertular Virus Corona

WFH selama pandemi corona, lebih hemat atau lebih boros?

Fitri, kini 34 tahun, bekerja di sebuah perusahaan asing yang berkantor pusat di negeri Ginseng. Fitri masih lajang dan di Jakarta ia tinggal di sebuah rumah kos di bilangan Karet, Jakarta Pusat. Cukup dekat dengan kantornya di kawasan Bendungan Hilir. Kini, sejak kebijakan work from home, aktivitas bekerja Fitri berubah total. Berbekal jaringan internet dan laptop, Fitri bekerja dari rumah saja. Rutinitas dan beban kerja sehari-hari pun mau tidak mau harus dijalankan dengan cara daring. Meeting call rutin bersama tim. Bertemu dengan klien, para investor, secara online.

Avrist: “Sudah work from home berapa lama?”

Fitri: “Kebijakan work from home di kantor saya sudah berlaku sejak 23 Maret lalu. Seluruh kegiatan pekerjaan full dikerjakan dari rumah. Hanya tanggal 27 Maret 2020, saya sempat ke kantor sebentar untuk update sistem kantor di laptop pribadi. Sebelumnya saya work from home menggunakan laptop kantor sehingga tidak perlu download system. Tapi setelah itu memakai laptop pribadi sehingga perlu mengunduh sistemnya lebih dulu.

Avrist: “Selama work from home, apa adaptasi yang paling berat bagi kamu?”

Fitri: “Adaptasi yang paling berat WFH selama pandemi corona adalah tidak bisa lagi ngobrol, bergosip seru secara langsung bersama teman-teman kantor, hehe. Kadang sesekali becanda dengan teman dan ngobrol, berinteraksi secara langsung itu menyenangkan. Adaptasi lain, pertemuan dengan investor atau klien kini dilakukan secara online. Terkadang ada hambatan koneksi internet. Tapi itu bukan adaptasi yang paling berat.

Avrist: “Apakah ada perubahan pendapatan selama menjalankan work from home?”

Fitri: “Sejauh ini tidak ada perubahan. Masih sama dengan sebelum ada wabah corona…”

Avrist: “Selama work from home, apakah ada kenaikan pengeluaran? Atau malah lebih boros selama bekerja dari rumah?

Fitri: “Secara total belum terlalu menghitung. Sebab, beberapa tagihan tidak ada yang berubah. Hanya ada pergeseran dari pos nongkrong dengan kawan-kawan menjadi belanja Go-Food dan Grabfood. Misalnya, sehari biasanya jajan Rp100.000, sebelum ada corona. Begitu WFH, pengeluaran untuk Go-Food dan GrabFood jadi naik menjadi Rp150.000 per hari.

Lalu, acara jalan-jalan pergi ke mall dengan kawan sepulang kerja juga berkurang. Akan tetapi pengeluaran lain muncul seperti untuk pos kesehatan (healthcare), misalnya untuk membeli hand sanitizer, masker vitamin, termometer… lalu ada juga belanja ekstra untuk barang rumah tangga seperti rice cooker dan alat masak juga.”

Pengeluaran untuk hiburan juga naik karena saya berlangganan streaming drama baru, beli buku dan game. Hari-hari sebelum corona, saya tidak pernah memasak, jadi jarang groceries shopping bulanan seperti umumnya rumah tanggaPaling-paling beli buah. Nah, ini karena work from home, saya jadi belanja groceries memakai aplikasi Happy Fresh. Pos pengeluaran untuk donasi juga meningkat karena ada kawan yang perlu dibantu.”

Baca juga: Tips Perlindungan Diri dari Virus Corona saat Bekerja di Luar Rumah

Avrist: “Jadi, selama work from home, pengeluaran cenderung lebih banyak, ya?

Fitri: “Sampai saat ini belum ada perbedaan mencolok antara pengeluaran saat work from home dengan sebelumnya. Saat work from home masih boros. Mungkin nanti pada bulan kedua work from home, saat sudah mulai beradaptasi akan ada pengurangan dari pos transportasi, belanja dan nongkrong.”

Baca juga: 7 Cara Mempertahankan Bisnis di tengah Wabah Corona

Untuk mendapatkan gambaran lebih detil, mari melihat detil ragam pengeluaran Fitri sebelum dan selama work from home di setiap pos, sebagai berikut:

  • Pengeluaran tabungan dan investasi (per bulan): Rp1,05 juta (tidak ada perubahan)
  • Pengeluaran premi asuransi (per bulan): Rp550.000 (tidak ada perubahan)
  • Pengeluaran tagihan kartu kredit (per bulan): Rp3 juta-Rp5 juta (selalu bayar lunas)
  • Pengeluaran untuk kerabat/keluarga (per bulan):Rp2 juta (tidak ada perubahan)
  • Pengeluaran untuk donasi/sosial (per bulan): Rp1,5 juta (sebelum WFH sekitar Rp500.000)
  • Pengeluaran makan dan jajan (per hari): Rp150.000 (sebelum WFH hanya sekitar Rp100.000)
  • Pengeluaran sewa kos (per bulan): Rp3,25 juta (tidak ada perubahan)
  • Pengeluaran transportasi per bulan: Rp150.000 (sebelumnya bisa mencapai Rp1,5 juta untuk jasa transportasi online termasuk pesan layan antar makanan)
  • Pengeluaran pulsa internet: Rp250.000 (tidak ada perubahan. Di kos sudah ada fasilitas WiFi)
  •  Pengeluaran pulsa telepon/SMS: Rp100.000 (tidak ada perubahan)
  • Pengeluaran langganan streaming: Rp213.000 (sebelum WFH hanya Rp173.000. Fitri berlangganan Netflix, Spotify, WeTV dan yang terbaru adalah iQIYI)
  • Pengeluaran belanja fashion item (baju, tas, sepatu): Rp500.000 (sebelum WFH bisa Rp1,5 juta per bulan)
  • Pengeluaran laundry, WiFi dan listrik tidak ada (sudah termasuk fasilitas kos)

Kesimpulan

Menjalankan aktivitas hanya dari rumah saja demi memutus penularan wabah virus COVID-19 adalah kenyataan yang harus diterima. Saat WFH selama pandemi corona, tetap jalankan pengelolaan keuangan Anda secara disiplin. Supaya tidak semakin boros, Anda bisa memulai menyusun budget yang realistis dengan kondisi work from home saat ini. Pasalnya, tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan kebijakan physical distancing akan diberlakukan.

menyusun budget selama WFH

Dengan langkah-langkah tersebut, semoga masa-masa WFH selama pandemi corona ini bisa terlewati dengan baik. Supaya masa-masa #StayAtHome Anda tidak membosankan, nikmat konten-konten seru ala #AvGotYouatHome di Instagram Avrist Assurance. Dengan semangat #AvGotYouatHome, Avrist Assurance berkomitmen untuk mendukung segala aktivitas Anda di rumah, sehingga Anda bisa berkegiatan dengan tenang. Tetap semangat, ya!