Ingin Keluar Baik-baik? Perhatikan Dos & Don’ts Ini Saat Hendak Resign

0
3043
resign

Dalam perjalanan karir, ada kalanya Anda memutuskan berhenti atau resign dari suatu perusahaan, baik untuk pindah ke perusahaan lain, atau untuk pindah haluan menjadi wiraswasta. Sesungguhnya, keputusan resign sepenuhnya menjadi hak Anda. Namun, Anda tetap perlu menjaga hubungan baik dengan perusahaan bukan?

Ini berguna agar rekam jejak Anda di dunia kerja tetap baik. Selain itu, bukan tidak mungkin di masa mendatang Anda akan bisa bekerjasama kembali dengan perusahaan tersebut, misalnya mereka menjadi pelanggan produk dan jasa Anda atau sebagai klien yang mempekerjakan Anda secara paruh waktu. Tak jarang pula hubungan yang baik dengan perusahaan akan membuat bos dan rekan kerja merekomendasikan Anda pada orang lain.

Baca juga: Ajaran Hidup Sederhana dari Orang Super Kaya

Agar hubungan Anda dengan perusahaan tetap baik, ada beberapa dos & don’ts ini akan perlu Anda perhatikan dengan seksama sebelum memutuskan untuk resign.

Dos:

1. Berikan notice. Kebanyakan perusahaan mewajibkan karyawan untuk memberitahukan perusahaan mengenai keputusan resign satu bulan sebelumnya atau one month notice. Memberikan notice akan memungkinkan perusahaan mencari pengganti Anda dan melakukan serah-terima tugas yang Anda kerjakan.

2. Tuntaskan pekerjaan terakhir yang dipercayakan pada Anda. Ini akan membuktikan bahwa Anda profesional dan berintegritas tinggi pada pekerjaan.

3. Dapatkan rekomendasi dari perusahaan tempat Anda bekerja untuk kepentingan di masa mendatang. Rekomendasi ini hanya bisa Anda peroleh jika Anda membawa hawa positif di kantor. Karenanya, tinggalkan kesan positif ketika Anda resign dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang baik.

4. Ikuti aturan exit dari perusahaan dengan sebaik-baiknya. Ini merupakan hal terakhir yang akan membantu perusahaan memahami mengapa Anda berhenti dan meningkatkan kualitas perusahaan.

5. Bersihkan komputer dan meja kerja Anda dari hal-hal pribadi.

6. Tinggalkan kontak pribadi pada email perpisahan. Ini akan membuat Anda tetap terhubung dengan rekan-rekan kerja di perusahaan tersebut dan membantu perusahaan bertanya seputar pekerjaan yang dulu Anda pegang.

7. Pastikan Anda memperoleh hak Anda. Anda bisa memastikan pada atasan dan bagian personalia mengenai sisa cuti, fasilitas, bonus, gaji, dan tunjangan lainnnya yang dapat Anda peroleh sebelum meninggalkan perusahaan.

Don’ts:

1. Tidak perlu mengungkapkan hal negatif di surat perpisahan. Sekalipun Anda resign karena tidak menyukai pekerjaan, atasan, atau perusahaan tempat Anda bekerja, jangan mengungkapkan hal negatif tersebut baik di surat pengunduran diri maupun di email perpisahan. Sebab, mengungkapkan hal negatif saat berpisah dengan perusahaan hanya akan mencoreng nama baik Anda sendiri.

2. Jangan terlibat dalam pertengkaran. Boleh jadi, keputusan Anda resign didasari pada konflik internal. Meskipun demikian, hindari cek-cok dengan bos dan rekan kerja atau berhenti tanpa memberikan noticekepada perusahaan. Karena hal itu hanya akan menimbulkan antipati yang lagi-lagi merugikan nama baik Anda sendiri.

3. Tidak perlu menjelaskan masalah pribadi di email perpisahan. Justru, Anda bisa memanfaatkan emailperpisahan untuk mengungkapkan terima kasih kepada atasan dan rekan kerja atas pengalaman dan pelajaran yang Anda terima selama bekerja di perusahaan tersebut dan permohonan maaf.

4. Tidak perlu membandingkan tempat kerja lama dengan tempat kerja baru. Jangan sampai Anda menyesali perjalanan karier karena melakukan sebuah tindakan ceroboh, yakni membanding-bandingkan tempat lama dengan tempat baru Anda kelak. Isu yang teramat sensitif ini dapat mengancam kredibilitas Anda sebagai pekerja di perusahaan lama, pun di kantor baru nanti.

Baca juga: Kesalahan Finansial di Usia 30-an

Berhenti bekerja adalah adalah salah satu langkah besar bagi setiap karyawan. Agar keputusan besar ini bisa berakhir sempurna, jangan lupa untuk melakukan hal positif dan menghindari hal negatif saat resign.