Pertimbangkan 7 Hal Ini Dalam Memilih Asuransi Pendidikan Anak

0
3157
Asuransi pendidikan

Semua orang tua tentu ingin anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Begitu juga dengan Anda, bukan?

Tapi dengan kondisi biaya pendidikan yang terus menjulang, tentunya Anda memerlukan strategi untuk mewujudkan keinginan itu. Salah satu strategi yang bisa Anda ambil adalah memiliki asuransi pendidikan.

Baca juga: Solo Travelling di Usia 40 Tahun

Memilih asuransi pendidikan bagi sang buah hati, bisa dibilang gampang-gampang susah. Tidak jarang pula muncul banyak pertanyaan dalam pikiran, ketika mencari asuransi yang Anda anggap sesuai dengan kebutuhan atau rencana pendidikan anak. Berikut pertanyaan yang sering diajukan terkait asuransi pendidikan, dan jawabannya:

Mana yang lebih menguntungkan menabung atau memiliki produk asuransi pendidikan?

Menabung artinya Anda menyimpan uang untuk kebutuhan di masa mendatang. Namun ada beberapa kekurangannya. Pertama dana simpanan akan dikenai potongan biaya administrasi,yang besarnya berbeda-beda untuk setiap bank. Kedua, simpanan akan diberikan bunga, namun biasanya bunga yang diberikan tidak terlalu besar, umumnya tidak lebih dari 5% per tahun. Jika menyimpan di deposito, akan ada potongan pajak 20% dari imbal hasil yang akan kita terima.

Selain itu jika terjadi sesuatu risiko pada orang yang menyimpan dananya tidak akan ada uang pertanggungan yang diberikan. Risiko yang dimaksud misalnya sakit hingga dirawat inap, kecelakaan, bahkan meninggal.

Berbeda dengan asuransi, jika terjadi risiko, pihak asuransi akan memberikan ganti rugi berupa uang pertanggungan (UP) pada keluarga yang ditinggalkan. Prinsip asuransi adalah perlindungan dari segala kejadian yang tidak pasti, yang akan berakibat ke kondisi keuangan Anda.

Jika tidak terjadi Risiko, maka Anda akan mendapatkan dana pendidikan sesuai dengan skema atau rencana yang Anda pilih.

Ada berapa banyak produk asuransi pendidikan di pasaran?

Di pasaran umumnya ada dua jenis asuransi pendidikan yang ditawarkan yakni, asuransi dwiguna (endowment) dan unitlink.

Menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie dalam tulisannya di Kompas, 10 Desember 2016, asuransi dwiguna sering dipasarkan sebagai asuransi pendidikan dan asuransi pensiun. Polis asuransi ini umumnya memiliki jangka waktu sampai dengan 25 tahun. Ciri khususnya memberikan manfaat tunai pada waktu tertentu selama beberapa periode. Sebagai contoh, asuransi pendidikan memberikan manfaat 10% dari nilai pertanggungan saat anak lulus SD, lulus SMP, dan lulus SMU.

Salah satu produk asuransi pendidikan dwiguna adalah asuransi Avrist Primegen yang dimiliki Avrist. Program asuransi Avrist Primegen dirancang untuk mempersiapkan dana pendidikan dengan tingkat penerimaan yang pasti. Pemilik polis akan menerima dana pendidikan dan manfaat jatuh tempo sesuai dengan dana pendidikan yang telah dipilih sejak awal mengikuti program asuransi ini, untuk mempersiapkan dana pendidikan anak ketika masuk perguruan tinggi.

Program asuransi ini terdapat dua pilihan yaitu selama 5 tahun atau hingga anak berusia 15 tahun. Keuntungan dari program ini adalah jika pemilik polis mengalami suatu resiko (meninggal dunia/cacat tetap dan total/terdiagnosa kanker) maka pemegang polis akan dibebaskan dari kewajiban membayar premi.

Sedangkan asuransi unitlink adalah jenis asuransi plus investasi yang umumnya memiliki jangka waktu perlindungan hingga 20 tahun. Ciri khususnya adalah pemilik polis memiliki rekening investasi dalam polis asuransinya. Adanya unsur investasi memungkinkan Anda mendapatkan imbal hasil yang lebih besar dan juga bisa lebih kecil.

Dari kedua produk di atas mana yang sebaiknya dipilih?

Untuk menentukan pilihan ini tergantung dari pengunaannya, apakah untuk pendidikan jangka pendek, misal sekitar 5 tahun atau jangka panjang, lebih dari 5 tahun. Untuk pendidikan jangka pendek sebaiknya gunakan asuransi dwiguna karena perhitungan manfaat tunainya sudah pasti. Sedangkan untuk jangka panjang, asuransi pendidikan jenis unitlink bisa jadi pilihan karena imbal hasil dari investasi bisa lebih maksimal.

Berapa besar premi yang harus saya bayarkan?

Besarnya premi yang perlu disisihkan setiap bulannya untuk masing-masing orang tua akan berbeda-beda. Tergantung dari berapa besar kebutuhan dana pendidikan anak di masa mendatang, usia anak dan jangka waktu dalam mempersiapkan dananya. Semakin lama waktu yang dibutuhkan maka akan semakin kecil premi yang akan Anda bayarkan.

Itulah mengapa sebaiknya dana pendidikan anak dipersiapkan sejak dini. Bahkan kalau memungkinkan sejak Anda dan pasangan berencana memiliki momongan. Berikut adalah gambaran manfaat yang diterima jika kita merencanakan pendidikan anak sejak dini.

Misal, anak Anda berusia 0 tahun dan orang tuanya berusia 35 tahun. Anda bisa memilih premi per tahun Rp11.074.000. Pada program asuransi Primegen, dengan masa pembayaran premi 15 tahun, Anda akan mendapatkan Bonus tambahan tahunan yang diakumulasikan setiap tahunnya serta bonus akhir akan didapat pada ulang tahun polis saat Anak Anda berusia 18 tahun sebesar Rp107.836.567.

Selain itu Anda juga akan mendapatkan total kupon Rp200 juta yang bisa dicairkan saat anak memasuki usia 18, 19, 20 dan 21 tahun sebesar masing-masing Rp50 juta. Jadi total Anda akan menerima 185,32% dari total premi yang Anda bayarkan.

Keuntungan lainnya dari produk ini, jika pemilik polis meninggal dunia atau didiagnosa menderita kanker atau cacat total dan tetap oleh sebab apapun selama masa pembayaran premi, maka perusahaanasuransi akan menanggung seluruh premi berikutnya dan pertanggungan anak akan tetap berjalan.

Bagaimana cara menghitung kebutuhan pendidikan anak?

Ada baiknya tentukan sedari sekarang sekolah mana yang akan dituju, baik untuk jenjang SD, SMP, SMU, dan perguruan tinggi. Apakah kelak, anak Anda akan kuliah di dalam negeri atau di luar negeri? Cari tahu berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk setiap jenjangnya, begitu pula biaya penunjang lainnya seperti buku dan ekstrakurikuler di sekolah tersebut.

Dari situ Anda bisa mengetahui berapa kira-kira jumlah yang harus dipersiapkan. Menurut perencana keuangan Safir Senduk seperti yang dilansir, The Asia Parents, perhitungan tersebut juga harus mempertimbangkan kenaikan biaya masuk sekolah setiap tahunnya.

Umumnya, biaya sekolah, dari semua jenjang naik sekitar 10% per tahun, sesuai dengan laju inflasi yang berjalan di tahun tersebut.

Jika asuransi pendidikan anak dipersiapkan sebelum memiliki momongan, siapa yang harusnya menjadi tertanggung dalam asuransi?

Banyak pembeli asuransi yang mencantumkan nama anaknya sebagai tertanggung. Ini tidak tepat karena tujuan dari asuransi adalah melindungi atau memproteksi penghasilan atau aset. Pencari nafkah atau yang mencari penghasilan adalah orang tua.

Pengertian tertanggung dalam asuransi adalah pihak yang dilindungi oleh kontrak asuransi. Jadi seharusnya yang menjadi tertanggung adalah orang tua bukan anak.

Banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan produknya, sebaiknya perusahaan asuransi yang seperti apa yang dipilih?

Perusahaan asuransi adalah salah satu produk jasa keuangan karena itu pastikan perusahaan asuransi tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lalu cek apakah perusahaan asuransi tersebut telah menjadi anggota asosiasi perusahaan asuransi atau belum. Jangan lupa juga untuk cari informasi apakah perusahaan asuransi itu pernah menyelesaikan klaim besar dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit.

Baca juga: Beli atau Sewa Rumah untuk Pasangan Muda

Nah, dengan penjelasan di atas, semoga Anda tidak lagi bingung bila harus memilih asuransi pendidikan yang tepat untuk si buah hati.