Asuransi Penyakit Kritis, Sebenarnya Perlu atau Tidak?

0
4042
asuransi penyakit kritis

Seseorang yang didiagnosa menderita penyakit kritis, pasti membutuhkan biaya besar dalam pengobatan. Untuk melindungi diri dari beban finansial yang besar akibat terkena penyakit kritis, sebagian orang melindungi dirinya dengan membeli asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis adalah salah satu produk asuransi yang memberikan perlindungan berupa uang tunai sekaligus, alias lump sum, untuk para penderita sakit kritis.

Menilik sejarahnya, seperti dikutip dari Kompas, asuransi penyakit kritis pertama kali diperkenalkan oleh Marius Marnard di Afrika Selatan pada 1983. Kemudian, produk ini diaplikasikan dan diterima di banyak negara, termasuk di Indonesia. Asuransi ini memberikan perlindungan finansial untuk penyakit yang tergolong berat, seperti jantung, tumor, kanker, ginjal, dan penyakit lainnya yang tertuang pada polis asuransi. Bertepatan dengan breast cancer awareness yang jatuh di bulan Oktober, maka ini adalah saat yang tepat untuk mempertimbangkan mengenai asuransi penyakit kritis.

Baca Juga: Mana Yang Penting: Asuransi Jiwa Atau Asuransi Kesehatan

Mungkin Anda bertanya, apakah perlu menambahkan produk asuransi ini pada asuransi dasar? Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan Anda.

Pertama, apakah keuangan kita dan keluarga mampu membiayai pengobatan jika suatu saat Anda mengalami penyakit kritis? Apalagi, dengan biaya kesehatan yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Kedua, beberapa asuransi penyakit kritis ada yang tak hanya menanggung si pemegang polis. Jika tertanggung adalah kepala keluarga, ada produk yang menawarkan pengganti penghasilan, biaya pendidikan, dan lain-lain. Hal ini tentu akan meringankan beban keluarga.

Sebelum memutuskannya, ada hal-hal yang harus Anda ketahui dan perhatikan seputar asuransi penyakit kritis.

Pastikan besaran uang pertanggungan yang diterima

Pemegang polis asuransi penyakit kritis akan mendapatkan UP ketika mengalami penyakit seperti yang tercantum dalam polis. Ketahuilah berapa UP yang akan diterima dan pertimbangkan, apakah dana tersebut cukup untuk memenuhi biaya pengobatan penyakit kritis dewasa ini.

Kemudian, skema UP yang ditawarkan berbagai perusahaan asuransi beragam. Anda perlu memastikan apakah angka uang pertanggungan yang diberikan termasuk UP asuransi jiwa. Ada pula UP yang diberikan secara bertahap hingga mencapai angka total pertanggungan.

Baca Juga: Tips Siapkan Dana Kesehatan Untuk Keluarga

Masa polis

Anda juga perlu mengetahui beberapa hal terkait masa polis asuransi penyakit kritis berikut:

  1. Pemegang polis bisa meminta agar polis berakhir. Untuk ini, pemegang polis harus menyampaikan pemberitahuan sebelumnya. Polis akan berakhir pada saat jatuh tempo premi berikutnya.
  2. Perusahaan asuransi bisa menyatakan polis tidak diperpanjang secara sepihak.
  3. Polis berakhir otomatis jika pemegang polis meninggal dunia, pembayaran premi terhenti, atau program berakhir.​

Ketentuan pembayaran UP

Saat membeli produk asuransi ini, pastikan mengenai syarat dan pembayaran UP. Ada produk asuransi penyakit kritis yang tidak langsung memberikan santunan ketika pemegang polis divonis menderita penyakit kritis.

Berbagai penyakit kritis bisa saja disebutkan dalam polis, tetapi ada yang hanya memberikan UP untuk satu penyakit saja. Misalnya, pemegang polis menderita kanker, jantung, dan gagal ginjal. Akan tetapi, yang mendapatkan pertanggungan hanya satu penyakit.

Sebuah artikel di Thestar menuliskan, pastikan tes yang harus dijalani atas penyakit yang Anda pernah derita masuk dalam persyaratan klaim asuransi. Selain itu, pastikan pula syarat-syarat penyakit kritis yang mendapatkan pertanggungan karena ketentuan untuk masing-masing penyakit tak sama.

​Baca Juga: Punya Pekerjaan Berisiko Tinggi? Ini Perlindungannya!​

Pahami istilah dalam polis

Pada polis asuransi penyakit kritis akan banyak istilah dalam dunia kedokteran yang mungkin akan sulit dipahami. Cari tahu soal istilah-istilah ini dan pahami. Seringkali, agen tidak menjelaskan secara detil. Maka, pemegang polis harus pro-aktif untuk memastikannya.

Setelah mempertimbangkan manfaatnya dan memastikan sejumlah hal di atas, Anda bisa mengambil keputusan mengenai urgensi membeli produk asuransi ini.

Avrist juga menyediakan produk asuransi penyakit kritis Avrist Critical Guard, suatu produk asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan jika Anda terdiagnosa penyakit kritis. Produk ini menawarkan beberapa keunggulan di antaranya premi tetap hingga pemegang polis berusia 60 tahun, perlindungan asuransi terhadap 36 penyakit kritis, dan manfaat perlindungan sampai dengan Rp500 juta atau US$55.000 jika tertanggung terdiagnosis penyakit kritis, dan ada bonus pembaharuan.

Memiliki asuransi penyakit kritis ialah salah satu persiapan yang bisa dilakukan untuk menjawab kebutuhan pengobatan yang tinggi saat ini. Sebelum terlambat, milikilah dari sekarang.