Terbantu dengan Teknologi, Nick Yudha Melindungi Diri dengan Asuransi Online

0
2043
nick yudha

Banyak anak muda belum memiliki asuransi karena merasa beli asuransi itu ribet. Misalnya, merasa ribet karena harus menghubungi agen dan bingung harus beli asuransi yang mana. Padahal, membeli asuransi itu tidak perlu ribet. Sebab, kini masyarakat bisa membeli asuransi online, kapan saja dan di mana saja. Dan yang terpenting, anak muda memang perlu asuransi untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Nick Yudha, pendiri dan pemilik perusahaan konsultan web developer Antikode dan clothing line Monstore, merupakan salah seorang anak muda yang sudah sadar akan pentingnya berasuransi. “Saya sebetulnya punya asuransi sejak lama, tapi tidak tahu pentingnya di mana. Baru sadar manfaat punya asuransi itu ketika sudah mengalami risiko. Enaknya, sekarang bisa beli asuransi secara online,” ujar Nick Yudha kepada Avrist, Januari 2020.

Keluarga memperkenalkan asuransi

Pria 32 tahun ini bercerita, pengetahuannya akan asuransi berasal dari orangtua dan keluarga. Orangtua Nick selalu melindungi seluruh anggota keluarga dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Selain itu, mobil keluarga juga selalu dilindungi oleh asuransi kendaraan.

Berawal dari keluarga, pengalaman pribadi juga mengajarkan Nick akan manfaat asuransi. Sebetulnya, Nick termasuk tipe orang yang jarang sakit. Itu sebabnya, ia dulu kurang memahami manfaat asuransi kesehatan, sampai akhirnya ia dirawat di rumah sakit akibat jatuh dari tangga di tahun 2018. Untungnya, karena ia punya asuransi kesehatan, maka biaya rumah sakit yang mencapai belasan juta Rupiah ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Pengalaman berharga lainnya ialah ketika Nick mengalami kecelakaan mobil di tahun 2009. “Untungnya, saat itu mobil saya punya asuransi yang memberikan perlindungan all-risk dan tanggung jawab pihak ketiga. Jadi, biaya kerusakan yang mencapai ratusan juta Rupiah terbantu dengan adanya asuransi mobil,” tutur Nick.

Orangtua Nick juga sangat terbantu dengan memiliki asuransi. Menjelang usia senja, kondisi kesehatan orangtua Nick pun menurun sehingga harus menjalani beberapa pengobatan penyakit kritis seperti pengobatan diabetes, komplikasi ginjal, dan pasang ring jantung. “Untungnya, orangtua saya punya Avrist, jadi kami semakin merasa terbantu sekali punya asuransi,” kata Nick.

BACA JUGA: 11 Aplikasi Pengatur Keuangan Terbaik untuk Menyusun Anggaran

Melindungi bisnis dengan asuransi

Berawal dari keluarga, kesadaran akan manfaat asuransi juga membuat Nick melindungi bisnisnya. Sejak duduk di bangku kuliah, jurusan akuntansi di Universitas Pelita Harapan, Nick dan temannya sudah merintis usaha clothing line atau pakaian dengan brand Monstore di tahun 2009. Kemudian, setelah lulus kuliah, ia mencari web developer untuk membangun website Monstore. Sialnya, web developer yang ia sewa, kabur sebelum pekerjaan selesai. Kejadian tersebut ia terjadi sampai dua kali.

Pengalaman tak menyenangkan ini membuat Nick tertantang membuat perusahaan sendiri di bidang web developer bernama Antikode di tahun 2012. Meski tak punya latar belakang teknologi informasi, Nick tetap percaya diri membangun Antikode dengan modal yakin dan berani bereksperimen. “Bad experience actually makes me better, not bitter,” kata Nick yang berperan sebagai CEO Antikode dan managing director Monstore.

Tak disangka, usahanya di bidang web developer berkembang. Sehingga dalam perjalanannya, Antikode melakukan ekspansi bisnis ke bidang konsultasi dan desain user interface (UI) dan user experience (UX). Melalui jasa konsultan UI/UX, Antikode menangkap kebutuhan calon pengguna, melakukan riset personal UX, membuat struktur desain website dan aplikasi berdasarkan riset UI/UX, kemudian uji coba terhadap user, dan yang terakhir mengembangkan situs web dan aplikasi mobile.

Jasa ini ditawarkan dengan harga mulai dari ratusan juta Rupiah hingga miliaran Rupiah. Klien Antikode beragam, mulai dari perusahaan startup hingga korporasi besar di bidang perbankan, payment systemfood and beverage, institusi pemerintah, dan Badan Usaha Milik Negara.

Kini, kedua bisnis Nick memiliki total 60 orang karyawan. Sebagai seorang pengusaha yang merintis usaha dari nol, Nick mengetahui bahwa bisnisnya juga memiliki risiko. Kantor Monstore dan Antikode yang terletak di Bintaro misalnya, memiliki risiko kebakaran atau kerusakan lainnya. Sementara mobil kantor, juga punya risiko kecelakaan. Menyadari risiko yang dihadapi usahanya tersebut, Nick melindungi karyawan dengan asuransi, gedung kantor dengan asuransi properti, dan kendaraan kantor dengan asuransi mobil.

BACA JUGA: Alasan Pentingnya Persiapkan Dana Darurat Pribadi Sejak Muda

Kemudahan teknologi membuat asuransi bisa dibeli secara online

Seperti lazimnya seorang pebisnis, kegiatan Nick sehari-hari termasuk padat. Rutinitasnya sehari-hari diawali dengan perjalanan dari rumah di daerah Alam Sutera, ke kantor di Bintaro. Di sela-sela itu, ia sering mengikuti rapat dengan klien. Tak jarang pula Nick melakukan traveling, baik untuk keperluan bisnis maupun untuk liburan bersama keluarga.

Di satu sisi, Nick berperan sebagai kepala keluarga yang menopang kebutuhan finansial keluarga kecilnya. Nick sadar betul bahwa mobilitas yang tinggi juga membuat dirinya menghadapi risiko. Itu sebabnya, ia selalu membeli travel insurance ketika melakukan perjalanan.

Di samping itu, Nick juga melakukan upgrade asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk melindungi keluarga tercinta.

“Dulu waktu masih lajang, mungkin pertanggungan asuransi jiwa tidak seberapa karena tidak punya tanggungan. Tapi sejak menikah, saya baru merasa asuransi jiwa itu penting,” kata Nick.

Nick menilai, rendahnya literasi keuangan masyarakat membuat tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Banyak orang enggan melindungi diri dengan asuransi karena merasa beli asuransi ribet, harus meluangkan waktu bertemu agen, melakukan tes kesehatan, serta melakukan pengisian formulir secara konvensional.

Namun, perkembangan teknologi yang begitu pesat telah berdampak positif pada industri asuransi. Salah satunya ialah dengan kehadiran asuransi online. Nick mengaku termasuk salah seorang yang sangat terbantu dengan adanya asuransi online. Buktinya, ia selalu membeli travel insurance secara online.

BACA JUGA: Bagaimana Influencer Andrea Gunawan Memilih Asuransi Kesehatan?

Selain itu, Nick juga menilai asuransi Avrist Simple Start sangat menarik. Karena, ketika calon nasabah membeli asuransi ini secara online, maka polis akan langsung masuk ke email nasabah dan ia otomatis terlindungi. “Avrist Simple Start benar-benar mudah dibeli. Produk ini menawarkan kombinasi antara perlindungan dan kemudahan membeli seperti belanja online. As easy as that,” ujar Nick. Itu sebabnya, asuransi online ini bisa menjadi jembatan bagi masyarakat yang ingin melindungi diri, tanpa harus ribet.

asuransi nick yudha

BACA JUGA: Manfaat Avrist Simple Start: Asuransi Lengkap untuk Yang Suka Kepraktisan

Bagi Anda yang masih mencari asuransi dengan proses yang mudah, maka sudah saatnya Anda melirik asuransi online. Salah satu asuransi online yang bisa Anda pertimbangkan adalah Avrist Simple Start, asuransi kesehatan dari Avrist Assurance yang dapat dilengkapi dengan asuransi jiwa. Asuransi yang menawarkan perlindungan hingga 55 tahun ini menawarkan berbagai manfaat dengan cara pembayaran premi bulanan dan tahunan. Syarat keikutsertaan Avrist Simple Start pun cukup mudah, karena asuransi ini menerapkan metode simplified underwriting. Beberapa manfaat yang ditawarkan Avrist Simple Start antara lain manfaat rawat inap, manfaat pembedahan, manfaat rawat jalan, manfaat asuransi jiwa, manfaat no claim bonus, manfaat perlindungan penyakit khusus wanita atau pria, dan manfaat perlindungan demam berdarah.

Jadi, ingin punya asuransi tapi tidak pakai ribet? Saatnya beralih ke asuransi online. Hanya dengan sekali klik, diri pun terlindungi.

Dapatkan proteksi kesehatan dengan harga terjangkau mulai dari Rp99.000 per bulan.