Milenial, Ini Cara Menjalani Karantina Mandiri Agar Tetap Menyenangkan!

0
3761
Menjalani Karantina Mandiri milenial

Berdiam #DiRumahAja sudah diberlakukan lebih dari dua bulan sejak kasus pandemi corona meledak di Indonesia. Banyak orang mulai merasakan kebosanan akut bahkan mengalami gejala cabin fever. Itu adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai emosi negatif seperti bosan, lesu, frustrasi bahkan depresi, yang dirasakan seseorang ketika terisolasi di suatu tempat cukup lama. Bagaimana tips menjalani karantina mandiri tetap menyenangkan bagi para milenial? Simak!

Belum ada kepastian kapan wabah akibat virus COVID-19 ini berakhir sehingga kewajiban #DiRumahAja juga sulit dipastikan kapan selesai. Ini jelas menantang. Terlebih bila di tengah proses ini, Anda sempat dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Sebagai ODP, Anda wajib menjalani karantina mandiri minimal selama 14 hari untuk memastikan Anda tertular atau tidak. Nah, supaya tidak berat dijalani, tips menjalani karantina mandiri di tengah wabah corona agar tetap menyenangkan.

Tips Menjalani Karantina Mandiri Bagi Milenial

1. Tetap waspada, baik ada gejala atau tidak ada gejala

Menurut Kompas, April 2020, hampir 70% pasien positif COVID-19 tidak merasakan gejala gangguan kesehatan yang spesifik. Mereka inilah yang dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG). Karena tidak merasakan gejala yang spesifik, banyak dari OTG yang justru menjadi super spreader atau penular virus COVID-19 terbanyak.

Mengingat saat ini banyak OTG, maka kita semua sudah selayaknya waspada akan COVID-19, baik ada gejala maupun tidak ada gejala. Sebaiknya Anda menganggap diri sebagai OTG sehingga mengisolasi diri di rumah adalah langkah terbaik agar wabah tidak semakin menyebar.

Isolasi mandiri di rumah lebih wajib lagi dilakukan oleh Anda yang sempat bepergian ke tempat di mana terjadi kasus positif COVID-19, pernah bersinggungan atau kontak fisik di satu tempat dengan pasien positif COVID-19, atau Anda yang relatif kurang disiplin menerapkan protokol higienitas dalam aktivitas sehari-hari.

Jika Anda menemukan gejala pada diri Anda, maka Anda wajib melakukan karantina. Karantina diri ini bisa terasa ringan bila Anda memahami apa yang tengah terjadi pada tubuh Anda. Apakah benar gejala yang Anda alami merupakan gejala terinfeksi COVID-19 atau sebenarnya gejala sakit yang lain. Dengan mengetahui hal itu, Anda bisa menjalankan isolasi mandiri dengan lebih nyaman.

Banyak orang salah mengira infeksi COVID-19 dengan sakit flu biasa. Mengutip Alodokter, gejala utama seseorang yang terkena COVID-19 adalah tiga hal, yaitu, demam tinggi, batuk dan sesak nafas. Gejala itu biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah seseorang terpapar virus corona. Penderita COVID-19 juga diketahui mengalami sakit kepala, nyeri otot, diare, mual dan muntah, juga sakit tenggorokan. Namun, gejala itu tidak khas dirasakan mereka para OTG. Gejala-gejala itu bisa berlangsung selama seminggu lebih.

Sebaliknya, bila yang Anda rasakan adalah bersin, hidung tersumbat berair, sakit kepala ringan, batuk dan sakit tenggorokan; kemungkinan besar Anda menderita flu biasa alias common cold.

Baca juga: Mengenal COVID-19: 8 Cara Efektif agar Tidak Tertular Virus Corona

2. Disiplin menerapkan protokol

Better safe than sorry. Itulah prinsip penting yang harus selalu diterapkan di tengah ancaman penyakit berbahaya seperti COVID-19. Agar risiko terpapar virus semakin minim, terapkan protokol penting saat beraktivitas baik saat di dalam rumah maupun ketika di luar rumah. Antara lain:

  • Membiasakan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik setelah memakai kamar mandi atau ketika Anda baru saja sampai di rumah.
  • Hindari menyentuh wajah terlebih saat Anda berada di tempat umum yang ramai.
  • Lekas buang tisu bekas pakai ke tempat sampah tertutup.
  • Rajin-rajin menyemprot dengan disinfektan bagian rumah atau barang yang sering tersentuh tangan seperti handle pintu atau pagar, setir mobil atau sepeda motor, juga saklar lampu. Begitu juga tas yang Anda pakai saat berada di luar rumah.
  • Siapkan baju ganti sebelum Anda masuk rumah. Lebih baik langsung mandi setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Bila Anda sering membeli barang secara online dengan delivery order, siapkan wadah khusus untuk menaruh barang pesanan dan lekas semprot dengan disinfektan untuk membunuh virus. Hindari kontak fisik seminimal mungkin dengan kurir.

3. Percaya pada kemampuan Anda menjalani isolasi mandiri

Anda sudah berhasil menjalani masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama tiga bulan kemarin. Dengan demikian, Anda tentu sudah memahami tata cara menjalani  isolasi mandiri. Maka, agar masa menjalani karantina mandiri berhasil, Anda perlu percaya pada kemampuan Anda menjalanin isolasi mandiri dengan disiplin tidak keluar rumah dan tidak berinteraksi dengan orang di luar rumah.

Diam di rumah bukan berarti Anda tidak dapat produktif. Anda tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dari rumah, seperti bekerja, pesan bahan belanja secara online, atau bahkan berinteraksi dengan orang lain secara online. Kemudian, isolasi mandiri akan terasa ringan jika Anda tetap semangat, berpikiran positif, optimistis, makan makanan bergizi, lakukan hal yang Anda sukai, dan coba mengisi waktu dengan hal profuktif. Ingatlah, pasien COVID-19 bisa sembuh. Anda juga akan sembuh.

Baca juga: Tips Perlindungan Diri dari Virus Corona saat Bekerja di Luar Rumah

4. Siapkan obat dan makanan secukupnya 

Setiap rumah sebaiknya memang memiliki first aid kit atau kotak P3K sebagai antisipasi pertolongan pertama saat terjadi sakit atau kecelakaan. Kebutuhan itu makin besar di tengah ancaman wabah penyakit seperti saat ini. Walau penting disiapkan suplainya di rumah, Anda tidak perlu juga berlebihan membeli berbagai macam obat dan peralatan kesehatan yang penting.

Siapkan beberapa yang terpenting berikut ini:

  • Obat penghilang nyeri untuk flu seperti parasetamol
  • Obat batuk yang biasa Anda konsumsi
  • Multivitamin terutama yang mengandung vitamin C dan zinc
  • Air minum berkualitas
  • Termometer pengukur suhu tubuh
  • Hand sanitizer sebagai antisipasi saat keluar rumah
  • Semprotan disinfektan
  • Sabun cair untuk mencuci tangan

Adapun untuk stok makanan, Anda perlu mengatur supaya tidak perlu sering-sering berbelanja keluar rumah. Buatlah stok paling tidak untuk kebutuhan seminggu untuk bahan makanan tidak tahan lama seperti sayur dan buah. Untuk bahan makanan tahan lama, Anda hanya perlu menyetok untuk kebutuhan dua minggu.

5. Tetap bersosialisasi

Kewajiban isolasi diri selama minimal 14 hari demi menekan kurva penyebaran virus COVID-19 bukan hal mudah. Terlebih bila Anda termasuk pribadi yang suka bersosialisasi dan menyukai keramaian. Supaya tidak stres akibat bosan terkurung di rumah berbulan-bulan, carilah cara agar tetap bisa bersosialisasi.

Baca juga: Agar Tidak Kesepian, Ini Cara Sosialisasi Meski #diRumahAja

Misalnya, mengajak teman-teman Anda atau keluarga jauh untuk ikut video conference call sekadar melepas kangen, mengikuti IG Live para selebritis instagram yang semakin sering digelar belakangan ini, atau mengikut webinar, kuliah Whatsapp atau Zoom class.

Ada banyak seminar online yang digelar gratis atau dipasang dengan harga sangat murah. Manfaatkan momen menjalani karantina mandiri ini untuk menambah skill baru atau sekadar menikmati ilmu gratis tanpa perlu pergi kemana-mana. Kendati harus berlangsung online, pastinya Anda masih bisa merasakan sensasi kebersamaan yang mungkin cukup mengobati rasa bosan dan jenuh akibat #DiRumahAja.

Dengan 5 resep bertahan di atas, semoga Anda, para milenial bisa menjalani karantina mandiri dengan lebih nyaman. Tetap semangat dan jaga kesehatan dengan asupan gizi cukup dan mengelola stres. Supaya lebih tenang menjalani karantina mandiri, lengkapi kebutuhan proteksi Anda dengan Avrist Simple Start, asuransi kesehatan yang dilengkapi asuransi jiwa dengan premi sangat terjangkau per bulan. Avrist Simple Start bisa Anda dapatkan secara online tanpa perlu keluar rumah. Nikmati juga konten-konten seru ala #AvGotYouatHome di Instagram Avrist Assurance.

Baca artikel #AvGotYouatHome lainnya di sini