PPKM Darurat, Atur Keuangan Kamu dengan Trik Ini

0
762
keuangan ppkm darurat
Atur keuangan saat PPKM darurat

Sudah berjalan 10 hari sejak pemerintah Indonesia menerapkan peraturan PPKM darurat di berbagai daerah. Kebijakan PPKM darurat ini, bertujuan untuk meredam angka penularan covid-19 yang akhir-akhir ini melonjak sangat tajam.

Dengan adanya kebijakan PPKM, sejumlah fasilitas umum dilarang untuk beroperasi, seperti pusat perbelanjaan, pusat hiburan, dan sektor lainnya yang tidak termasuk pada sektor kritikal maupun esensial.

Beberapa dari kamu mungkin sangat merasakan dampak dari kebijakan ini, terutama jika penghasilan utama kamu berasal dari usaha harian, misalnya pemilik café atau penyedian jasa kecantikan.

Beberapa sektor harus tutup selama PPKM darurat, dan sulit untuk memanfaatkan teknologi sebagai alternatif pelayanan konsumen, karena mobilitas yang sangat terbatas.

Namun, keterbatasan tersebut bukan alasan bagi kamu untuk menolak PPKM darurat ya. Ayo kita dukung bersama program ini agar Indonesia bisa segera terbebas dari covid-19.

Lalu, bagaimana mengatur keuangan selama PPKM darurat, jika penghasilan kamu mengalami penurunan? Yuk, simak trik berikut ini, yang bisa saja membantu kamu.

Baca juga: Milenial, Ini Cara Menjalani Karantina Mandiri Agar Tetap Menyenangkan!

Buat Perencanaan Keuangan Sesuai Kebutuhan

Langkah pertama, kamu harus membuat terlebih dahulu perencanaan keuangan selama PPKM ini, yaitu mulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli mendatang. Tetapi sebaiknya, kamu menyiapkan anggaran hingga akhir bulan Juli, sebagai bentuk mempersiapkan diri jika nantinya PPKM darurat ini akan diperpanjang.

Cek dulu berapa jumlah dana darurat yang kamu miliki. Apakah kamu punya uang cadangan di tabunganmu, atau terpaksa menggunakan dana darurat?

Jika kamu terpaksa menggunakan dana darurat pada masa PPKM ini, maka kamu wajib berhemat. Susun dulu apa saja kebutuhan selama PPKM ini.

Kamu bisa mulai dari kebutuhan pangan, seperti sembako serta aneka sayur dan buah. Tulis batasan uang belanja makanan kamu untuk memenuhi kebutuhan selama PPKM. Misalnya, sekitar satu juta rupiah untuk dua minggu.

Jangan lupa untuk memasukan biaya sanitasi dan vitamin. Kalau kamu sehat, kamu perlu menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi vitamin. Misalnya, sekitar 300 ribu rupiah untuk pembelian vitamin.

Lalu hitung juga pengeluaran rutin lainnya, seperti listrik, air, internet, dan lain-lain. Jika kondisi keuanganmu belum terlalu stabil, sebaiknya hentikan sementara biaya langganan yang tidak esensial, supaya kamu tidak terlalu boros dalam menggunakan dana darurat.

Kurangi belanja online yang tidak penting. Saat survival mode, pastikan setiap uang yang keluar adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mendesak.

Jika kamu sudah menyusun kebutuhan dan anggaran, kamu boleh menggunakan dana darurat. Tapi ingatlah untuk tegas pada diri sendiri agar tidak boros selama PPKM ini.

Manfaatkan Asuransi Kesehatan

Merebaknya virus covid-19 varian delta, turut berkontribusi terhadap meningkatnya angka kasus covid-19 di Indonesia pada pertengahan tahun 2021 ini.

Bersyukur sekali jika kamu dan keluargamu bisa tetap sehat di masa kritis seperti sekarang ini. Namun, kalau kamu mengalami sakit baik yang disebabkan oleh covid-19 maupun penyakit lainnya, manfaatkanlah asuransi kesehatan kamu.

Di saat penghasilan menurun karena adanya pembatasan mobilitas, asuransi kesehatan akan sangat berguna untuk melindungi kamu dari biaya pengobatan yang tidak terduga.

Asuransi akan memenuhi kewajibannya sesuai dengan manfaat yang tertulis di polis, mulai dari rawat inap, rawat jalan, hingga biaya obat dan dokter.

Kalau kamu belum memiliki asuransi kesehatan, kamu bisa membeli polis Avrist Simple Start, yang harga preminya mulai dari 198 ribu rupiah per bulan. Sangat terjangkau dengan manfaat yang lengkap, bahkan bisa berobat via Halodoc loh.

Biaya premi asuransi juga bisa kamu masukan ke dalam perencanaan keuangan kamu.

Mencari Pekerjaan Sampingan

Survival mode berikutnya adalah dengan mencari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kalau kamu sudah berhemat dan berusaha memenuhi kebutuhan tapi masih saja kekurangan uang, maka kamu perlu mencari penghasilan tambahan, agar kebutuhanmu tetap terpenuhi tanpa perlu menyiksa diri.

Nah, kamu bisa coba berbagai cara untuk mendapatkan pekerjaan sampingan selama PPKM ini. Misalnya, kamu bisa menjadi freelancer yang menawarkan jasa desain grafis, atau video editing, atau bahkan jasa penulisan.

Pekerjaan sebagai freelancer tersebut sangat mungkin dilakukan secara online dari rumah, sehingga tidak menuntut kamu untuk bermobilisasi.

Cara lain tentu saja dengan berjualan online. Kalau kamu punya bisnis yang sifatnya offline, kamu bisa menjajal bisnis online, misalnya menjual makanan sehat, masker, vitamin, dan kebutuhan lain yang sedang dibutuhkan saat PPKM ini.

Meskipun berlangsung sementara, setidaknya kamu bisa mendapatkan uang tambahan dengan memanfaatkan momen PPKM darurat. Kamu bisa menggunakan marketplace, aplikasi transportasi, atau berjualan di media sosial untuk mempromosikan jasa/produk kamu.

PPKM darurat sebenarnya bisa dilihat sebagai peluang untuk kamu lebih mengenal diri sendiri, dan mulai mencoba berbagai hal baru.

Yang sebelumnya tidak pernah membuat perencanaan keuangan, karena PPKM kamu jadi menyusun perencanaan keuangan yang baik.

Yang sebelumnya tidak punya penghasilan sampingan, kamu jadi memaksa diri kamu untuk lebih kreatif dan inovatif lagi, agar bisa menghasilkan uang lebih.

Dan yang sebelumnya masih ragu berasuransi, sekarang jadi yakin untuk memiliki asuransi, karena manfaatnya memang dibutuhkan.

Selamat menjalankan survival mode selama PPKM darurat ya. Semoga Indonesia bisa segera pulih dari covid-19 dan semuanya kembali normal.