Ingin Keuangan Sehat, Yuk Bikin Perencanaan Keuangan Sendiri!

0
1630
merencanakan keuangan

Tahun sudah berganti. Apa resolusi Anda untuk tahun 2019? Jika salah satunya terkait keuangan, maka Anda perlu tahu bagaimana menyusun perencanaan keuangan pribadi. Nah, ini penting bagi Anda yang selama setahun kemarin keuangannya kocar-kacir, karena tak bisa mengalokasikannya dengan baik. Misalnya, sudah berencana akan ditabung, ternyata tergoda untuk modifikasi motor atau mobil, akhirnya keuangan Anda jadi bobol deh.

Ingat ya, perencanaan keuangan yang disusun harus visible alias realistis dan bisa tercapai. Bukan asal memasang target. Sebelum membahas tips merencanakan keuangan, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

Jangan kebiasaan menyimpan “sampah” terkait keuangan

Apakah Anda termasuk kategori “penumpuk sampah”? Misalnya, masih menyimpan bill jajan di restoran, bukti transaksi di ATM, leaflet penawaran dan promo dari bank, dan lain-lain. Jika dokumen-dokumen itu bukan sesuatu yang penting, buang. Jangan membiasakan menyimpan dan menumpuknya. Mengapa? Dikutip dari detik.com (2017), ternyata kebiasaan seperti ini bisa memengaruhi pola pikir Anda terkait keuangan: jadi lebih ribet! Jadi, mari bersih-bersih dulu.

Baca Juga: 5 Hal Penting agar Kenaikan Gaji Tidak Sia-sia

Siapkan rekening

Coba dihitung, ada berapa rekening yang Anda miliki? Jika Anda hanya memiliki satu profesi, memiliki dua rekening sudah cukup. Satu rekening gaji, satu lagi rekening untuk tabungan. Lain halnya jika Anda seorang karyawan yang juga punya usaha sampingan, maka sebaiknya rekening penghasilan bulanan dan pemasukan dari bisnis harus dipisahkan. Jangan pula terlalu banyak punya nomor rekening di berbagai bank. Pemisahan rekening bank akan memudahkan Anda memantau cashflow uang secara periodik.

Satu kartu kredit saja

Memiliki kartu kredit lebih dari satu, berpotensi membuat Anda lebih boros. Dan, tentunya bisa mengganggu perencanaan keuangan yang sudah disusun. Jadi, sebelum menyusun perencanaan keuangan, sebaiknya sortir dulu kartu kredit Anda. Cukup satu!

Paling tidak, tiga hal itu sebaiknya Anda bereskan dulu sebelum menyusun perencanaan keuangan. Langkah selanjutnya, ikuti tips berikut untuk mulai membuat perencanaan keuangan agar tahun depan tak lagi lebih besar pasak daripada tiang.

1. Tetapkan tujuan keuangan

Terdengar klise ya, tetapi penting. Setiap merancang sesuatu, kita harus punya tujuan. Misalnya, apakah Anda punya target untuk mengumpulkan tabungan umrah, ingin merenovasi rumah, menambah investasi berupa asuransi, dan lain-lain.

Menetapkan tujuan keuangan akan memudahkan Anda berhitung pemasukan dan pengeluaran rutin, serta berapa yang bisa disisihkan sebagai tabungan. Hal ini untuk melihat apakah target keuangan pada tahun ini realistis untuk dicapai atau tidak.

Baca Juga: Mudah dan Kekinian, Ini 10 Bisnis Potensial di Instagram

2. Buat daftar laporan keuangan

Buatlah daftar laporan keuangan dari catatan tahun lalu. Misalnya laporan bank, rekening investasi, asuransi, tagihan kartu kredit, dan lain-lain. Ini juga membantu Anda menyusun angka rata-rata bulanan. Menurut ahli keuangan, semakin banyak informasi yang dimiliki terkait arus uang pribadi, akan semakin baik perencanaan keuangan yang bisa Anda susun.

3. Buat rincian daftar pemasukan dan pengeluaran bulanan

Buatlah rincian pemasukan dan pengeluaran rutin bulanan. Dari sini, Anda bisa memperhitungkan berapa yang harus dialokasikan untuk pengeluaran bulanan, berapa yang bisa disisihkan untuk tabungan dan investasi. Jika memiliki lebih dari satu atau dua sumber penghasilan, buat saja angka rata-rata pemasukan selama ini.

Buat pula rincian pengeluaran rutin Anda selama ini. Pengeluaran itu, misalnya:
– Anggaran belanja bulanan
– Anggaran hiburan
– Anggaran jajan di luar
– Asuransi kesehatan, mobil, properti, dan lain-lain
– Cicilan kartu kredit
– Anggaran tabungan atau investasi
– dan lain-lain

Untuk menyusun bujet ini, ada rumus yang disarankan sejumlah ahli keuangan yaitu aturan 50:30:20. Rinciannya, alokasikan 50% pendapatan untuk kebutuhan prioritas, 30% untuk kebutuhan pribadi, dan 20% untuk tabungan.

Baca Juga: Belum Terlambat Memulai, Inilah Tips Investasi di Usia 40an

4. Kelompokkan pengeluaran tetap dan pengeluaran variabel

Setelah Anda membuat daftar pengeluaran, kelompokkan dalam dua jenis yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

  • Apa itu biaya tetap? Biaya ini relatif sama besarannya setiap bulan dan merupakan kebutuhan rutin Anda. Yang termasuk biaya ini misalnya sewa rumah, cicilan rumah atau mobil, premi asuransi, biaya pulsa, layanan internet, pembayaran cicilan kartu kredit, tabungan pensiun, dan lain-lain. Besaran untuk biaya tetap biasanya tidak banyak berubah.
  • Biaya variabel adalah pengeluaran yang biasanya angkanya berubah, tergantung kebutuhan kita. Misalnya, bahan makanan, bensin, biaya tak terduga, hiburan, pengeluaran untuk hobi, dan lain-lain. Meski angkanya tak tetap, Anda tetap harus mengalokasikannya dengan angka yang masuk akal.

5. Cek hasil perhitungan pemasukan dan pengeluaran

Ligature kembali daftar yang telah Anda buat di atas. Silakan total jumlah prediksi pemasukan dan pengeluaran. Bagaimana, apakah lebih besar pendapatan daripada pengeluaran? Jika ya, Anda bisa berlega hati. Tinggal menetapkan hati dan komitmen agar bisa disiplin sesuai perencanaan pada tahun ini.

Sebaliknya, jika pengeluaran ternyata lebih besar daripada pendapatan, maka Anda harus mengutak-atik lagi komponen pengeluaran agar lebih realistis. Pokoknya, jangan lebih besar pasak daripada tiang. Anda pasti tidak mau kan, kerja keras tapi hasilnya enggak kelihatan? Yuk, semangat wujudkan keuangan sehat tahun ini!