Ini yang Harus Dilakukan Saat Terlambat Menyiapkan Dana Sekolah Anak

0
1683
dana sekolah anak

Pergantian tahun biasanya diiringi dengan munculnya target keuangan yang menunggu diwujudkan. Salah satu pos yang juga harus dipenuhi ialah dana sekolah anak. Bila saat ini anak Anda masih duduk di taman kanak-kanak, itu berarti setahun atau dua tahun lagi si kecil akan masuk tingkat sekolah dasar. Sudah sejauh mana persiapan Anda untuk memenuhi kebutuhan dana sekolah anak?

Anda pasti tahu bahwa biaya sekolah saat ini tidaklah murah. Begitu pula dengan inflasi atau kenaikan biaya sekolah di Indonesia juga tidak kecil. Mengutip Kompas.com (Oktober 2018), inflasi dana pendidikan di Indonesia mencapai 15% per tahun. Maka itu, persiapan biaya sekolah anak idealnya disiapkan dari jauh-jauh hari agar kelak saat daftar sekolah tiba, dananya sudah ada. Namun, bila memang persiapan dana sekolah anak Anda belum memadai sedangkan tenggat waktu semakin dekat, Anda bisa menimbang empat hal di bawah ini:

1. Miliki rencana sekolah anak yang jelas

Berburu sekolah untuk anak sudah harus dilakukan agar ketika saatnya tiba, Anda tidak perlu kelimpungan mencari nya. Anda bisa meriset daerah sekitar tempat tinggal apakah ada sekolah yang menjadi incaran. Miliki paling tidak tiga kandidat sekolah yang bisa ditimbang. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, Anda juga bisa memanfaatkan kesempatan open house sekolah yaitu saat sekolah tersebut memberikan kesempatan bagi para orangtua untuk melihat langsung sekolah dan gambaran biaya yang dibutuhkan.

Baca juga: 5 Kesalahan Finansial yang Sering Menjebak Usia 30-an

Akan lebih baik bila Anda tidak cuma menimbang sekolah untuk satu tingkat saja. Jadi, sekalian saja kantongi rencana anak masuk ke sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan atas, hingga level pendidikan tinggi. Bila terlalu sulit mengantongi semua rencana tersebut, Anda bisa fokus pada target tingkat sekolah yang terdekat saja.

2. Hitung kebutuhan biaya sekolah

Langkah selanjutnya setelah Anda memutuskan calon sekolah yang diincar adalah menghitung kebutuhan biayanya. Anda bisa meminta informasi detail ke calon sekolah anak tentang biaya-biaya yang dibebankan untuk bersekolah di sana. Biasanya sekolah juga memberikan gambaran berapa tingkat kenaikan biaya per tahun agar para orangtua memiliki gambaran kebutuhan dana.

Dana sekolah anak terdiri atas beberapa bagian. Pertama, uang masuk sekolah atau uang pangkal. Kedua, biaya sekolah per bulan. Ketiga, biaya kegiatan sekolah mulai dari buku, pendukung aktivitas kelas, field trip atau outbond,kegiatan sekolah tahunan, dan sebagainya. Ada sekolah yang membebankan langsung ke dalam biaya uang masuk sekolah, ada juga yang terpisah. Keempat, biaya komite orangtua murid. Kelima, biaya lain-lain seperti biaya katering harian anak hingga biaya antar jemput anak. Yang terakhir ini biasanya sifatnya opsional.

Hitunglah semua biaya tersebut untuk mendapatkan gambaran berapa target dana yang perlu Anda kumpulkan. Jangan terkejut bila ternyata angkanya cukup besar. Yang penting Anda jadi tahu apa yang harus Anda siapkan dan tidak memiliki alasan untuk menunda persiapan lebih lama.

3. Strategi pengumpulan dana sekolah anak

Setelah mengetahui total kebutuhan biaya sekolah anak yang perlu disiapkan, saatnya melangkah ke strategi pengumpulan dana yang tepat. Karena tenggat waktu pemakaian dana sudah cukup dekat, Anda memiliki opsi terbatas dalam memilih instrumen pengumpulan dana. Bila ingin kebutuhan biaya sekolah anak terpenuhi, Anda perlu menyiapkan dana pendidikan anak jauh-jauh hari di instrumen investasi yang mampu bertumbuh minimal 15% per tahun. Pilihannya antara lain reksa dana saham, saham, dan properti.

Baca juga: Strategi Investasi Ketika Menginjak Puncak Karir

Hanya saja, ketika sisa waktu untuk mengumpulkan dana sekolah anak tinggal sedikit atau kurang dari 5 tahun, pilihan-pilihan instrumen investasi di atas kurang direkomendasikan. Pasalnya, tingkat risikonya tidak sebanding dengan jangka waktu target pemakaian dana. Bila target pemakaian dana tersisa cuma setahun atau dua tahun saja, pilihan Anda akan terbatas pada produk keuangan dengan risiko rendah seperti tabungan rencana di bank, reksa dana pasar uang, deposito, dan instrumen pendapatan tetap tenor maksimal dua tahun seperti obligasi jangka pendek.

Agar target dana terpenuhi meskipun diputar di instrumen berimbal hasil relatif rendah, mau tidak mau Anda harus menyisihkan dana lebih banyak. Sebagai gambaran, kebutuhan dana sekolah anak yang harus Anda siapkan adalah Rp20 juta dalam rentang dua tahun. Bila Anda menabung di instrumen yang mampu tumbuh 5% per tahun, maka Anda perlu menyisihkan sekitar Rp800.000 per bulan. Saat ini ada beberapa pilihan produk tabungan bank yang mampu memberikan imbal hasil hingga di atas 5% atau di atas rata-rata bunga tabungan bank umumnya. Bila ingin imbal hasil lebih besar, Anda bisa menimbang produk deposito.

4. Jangan lupakan asuransi jiwa

Menjadi orangtua berarti juga Anda memiliki tanggung jawab finansial pada keluarga terutama untuk kesejahteraan anak-anak. Maka itu idealnya, ketika si buah hati lahir, sebagai orangtua Anda melengkapi kebutuhan proteksi dengan membeli produk asuransi jiwa.

Baca juga: Bila Suami Istri Sama-Sama Bekerja, Bagaimana Kebutuhan Asuransinya?

Dengan memiliki asuransi jiwa, kebutuhan finansial keluarga termasuk kebutuhan dana pendidikan anak bisa tetap terpenuhi ketika terjadi halangan tetap pada pencari nafkah utama. Bila saat ini Anda sebagai orangtua belum memiliki asuransi jiwa, sedangkan anak sudah mau masuk sekolah dasar, sebaiknya Anda tidak menunda lagi untuk menutup kebutuhan proteksi tersebut.

Itulah empat hal yang perlu Anda lakukan bila terlambat mengumpulkan dana sekolah anak. Saatnya bertindak!