Apa yang Harus Dilakukan Ketika Penghasilan Istri Lebih Besar dari Suami?

    0
    5749
    Penghasilan Istri Lebih Besar dari Suami

    Begitu tahu kalau ternyata, penghasilan istri lebih besar dari suami, apa yang dapat Anda lakukan?

    Halo Avrist,

    Sejak beberapa bulan lalu, saya bercerita kepada suami saya, bahwa kantor akan memberikan promosi pada saya. Suami saya terlihat begitu bersemangat. Bahkan, ia sangat senang mendengar kabar tersebut. Namun, akhir bulan ini begitu ia tahu bahwa penghasilan yang akan saya dapatkan berkat promosi jumlahnya jauh lebih besar dari penghasilannya, ia terlihat begitu muram. Bahkan seminggu ini ia terlihat begitu pendiam dan terkadang omongannya begitu menyudutkan saya. Saya tidak tahu respon apa yang harus saya berikan kepadanya. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik agar suami saya tidak tersinggung dan minder soal penghasilannya?” – Dinda, 28 tahun.

    Hai Dinda,

    Pria dan wanita memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai keuangan. Terlebih dalam sebuah hubungan suami-istri. Joanna Syrda, seorang psikolog dari University of Bath, School of Management, Inggris, dalam jurnalnya yang berjudul “Spousal Relative Income and Male Psychological Distress” pada Oktober 2019, menemukan bahwa penghasilan wanita yang lebih banyak dari pasangannya akan memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan mental dan menyebabkan stres para pria.

    Baca Juga: Beli Rumah Tanpa Utang, Mungkinkah? Yuk, Simak Triknya di Sini

    Apa sih alasan utama para pria jadi “terganggu” dengan kondisi ini? Jawabannya adalah tekanan norma sosial yang mengharuskan pria sebagai pihak yang harus menjadi kepala keluarga dan memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga. Tapi, apakah Anda berpendapat sama dengan norma sosial ini? Jawabannya ada dalam diri Anda.

    Lalu, apa yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir permasalahan Anda ini Langkah pertama, pernikahan adalah kombinasi dari dua orang menjadi satu. Artinya, uang yang Anda miliki bukan hanya milik Anda, atau kendaraan yang ia miliki bukan hanya miliknya. Semua hal yang Anda berdua miliki adalah milik bersama. Berbagi bersama orang yang begitu kita kasihi akan terasa lebih manis.

    Baca Juga: Suami Istri Sama-sama Bekerja, Perlukah Asuransi Jiwa Dua-duanya?

    Kedua, besar kemungkinannya pasangan Anda juga memikirkan tekanan norma sosial yang mengharuskan pria sebagai pihak yang harus menjadi kepala keluarga dan memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga. Dengan posisi penghasilan Anda yang lebih besar, bisa saja ia merasa “kepemimpinannya” sebagai kepala keluarga akan tergoyahkan. Beri ia ruang lebih besar untuk mengatur keuangan keluarga. Secara tidak langsung, Anda membangun kepercayaan dirinya bahwa ia akan tetap menjadi kepala keluarga.

    Ketiga, jaga komunikasi bersama pasangan. Anda tahu bahwa akhir-akhirnya ia menjadi pendiam dan stres. Coba tanyakan apa yang sebenarnya sedang bergejolak di pikirannya. Biarkan dia mengeluarkan keluh kesah agar merasa nyaman. Ia mungkin memiliki kekhawatiran kalau ia tidak bisa berkontribusi lebih besar dalam hal keuangan. Tetapi, Anda bisa meyakinkannya bahwa kontribusi tiap anggota keluarga tidak melulu diukur dari materi. Utarakan kelebihan dan hal-hal yang membanggakan dari dirinya agar ia merasa dicintai dan dihargai.

    Baca Juga: Tips Terbuka Soal Keuangan Pada Pasangan Agar Tetap Harmonis

    Langkah terakhir, jangan pernah ragu meminta bantuan profesional. Bila semua cara sudah coba Anda sampaikan, namun komunikasi selalu jalan di tempat dan tidak menemukan kesepakatan bersama, sebaiknya mintalah bantuan. Bantuan profesional akan membantu Anda menentukan jalan bersama dan mempererat hubungan Anda.