Cara Menabung Supaya Bisa Berkurban Setiap Tahun

0
4357
cara menabung supaya bisa berkurban

Hari Raya Idul Adha segera tiba. Salah satu kegiatan khusus pada perayaan Hari Raya Idul Adha adalah adanya penyembelihan hewan kurban, bisa kambing atau sapi. Hewan kurban yang sudah disembelih, dibersihkan, dan dipotong-potong, kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Esensi berkurban adalah berkorban dan berbagi dengan sesama. Setiap Muslim pasti ingin menjadi bagian dari mereka yang berbagi. Untuk ini, ada dana yang harus disiapkan untuk membeli hewan kurban.

Untuk berkurban kambing tahun ini, harganya di kisaran Rp2,5 juta per ekor. Sementara untuk berkurban sapi, untuk satu orang dipatok sekitar Rp3 juta. Jika Anda berencana menabung agar bisa berkurban setiap tahun, maka Anda bisa menyisihkan dana lebih dari angka yang perlu disisihkan tahun ini, dengan asumsi ada kenaikan harga pada tahun berikutnya. Berikut simulasi cara menabung supaya bisa berkurban setiap tahun, agar sebulan sebelum Idul Adha, dana Anda kurban sudah terkumpul.

Menghitung dana yang harus ditabung untuk kurban Idul Adha

Jika tahun ini harga kambing sekitar Rp2,5 juta, maka diperkirakan harga kambing tahun depan bisa mencapai Rp2,7 juta. Maka, dana yang harus Anda sisihkan setiap bulan sekitar Rp245.000. Sementara, jika Anda ingin berkurban sapi, maka dana yang perlu Anda siapkan tahun depan ialah Rp3,2 juta. Dengan demikian, yang harus Anda sisihkan setiap bulan ialah sekitar Rp290.000.

Jika Anda punya keinginan bisa berkurban setiap tahun, mulailah berpikir strategi menyisihkan uang dana kurban ini. Agar tak terasa berat, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mengumpulkan uang kurban. Ini beberapa di antaranya.

Baca juga: Cara Menabung Rp 50 Juta dalam Setahun agar Cepat Terwujud

Cara menabung Supaya Bisa Berkurban

Beberapa lembaga amil zakat dan bank ada yang mengadakan tabungan khusus kurban. Anda bisa mengecek secara online, program tabungan khusus ini. Setoran pertamanya relatif terjangkau. Ada yang mematok setoran awal Rp50.000, kemudian menyisihkan setiap bulan Rp25.000. Sementara, ada pula yang menentukan setoran awal hingga Rp500.000. 

Mengutip Lifepal, Juli 2020, cara ini efektif bagi mereka yang selama ini sulit untuk disiplin dalam mengatur keuangan. Selain itu, bisa menumbuhkan kebiasaan konsisten menabung untuk tujuan berkurban. Dengan memiliki tabungan dan alokasi khusus kurban juga membuat arus uang Anda terjaga, serta tidak mengganggu alokasi untuk kebutuhan lainnya.

Bagi mereka yang selama ini selalu disiplin dan terbiasa tertib anggaran pribadi, tak memerlukan tabungan khusus ini. Mengapa? Biasanya, orang seperti ini sudah memiliki komitmen dan tahu alokasi anggarannya, termasuk untuk hewan kurban. Atau jika Anda ingin mendapatkan imbal hasil lebih tinggi, bisa menabung dalam bentuk lain seperti deposito, emas, atau reksa dana, meski tujuannya untuk membeli hewan kurban. 

1. Arisan kurban

Arisan kurban juga bisa jadi salah satu strategi. Pernah mencobanya? Jika belum, cobalah ajak teman-teman atau keluarga untuk mengadakan arisan ini. Besarannya tentu menyesuaikan jumlah orang yang ikut dalam arisan ini. Contoh praktiknya, misal disepakati bahwa hewan kurban yang dipilih adalah sapi. Satu ekor sapi merupakan kurban tujuh orang. Maka, bisa dicari tujuh orang yang sepakat untuk mengadakan arisan. Seperti dalam simulasi di atas, harga sapi tahun depan pilih saja di angka Rp 3,2 juta per orang. Maka, per orang setiap bulannya harus memasok uang arisan Rp290.000, dengan asumsi arisan berlangsung selama 11 bulan. Ketika Idul Adha tiba, semua orang yang ikut arisan ini akan tercatat sebagai mudahhy atau orang yang berkurban. Sama halnya jika Anda atau beberapa teman ada yang ingin berkurban kambing, perhitungannya sama seperti di atas.

Secara umum, arisan kurban ini tak jauh berbeda jika Anda memilih membuka tabungan khusus kurban di lembaga zakat atau bank. Karena sama-sama menyisihkan uang secara rutin setiap bulan. Bedanya, mungkin akan lebih bersemangat dan saling mengingatkan untuk memasok uang arisan yang  tujuannya untuk kurban ini. Anggota arisan dituntut komitmennya untuk selalu membayar setiap bulan.

Baca juga: 3 Tujuan Keuangan Ini Bisa Tercapai dengan Menabung Saham, Lho!

2. Menabung secara mandiri

Menabung secara mandiri juga bisa jadi pilihan. Namun, perlu komitmen kuat Anda untuk disiplin menyisihkan uang setiap bulan dan tak mengganggu gugat alokasi untuk berkurban ini. Jika Anda merasa bisa menjaga ini, tak ada salahnya menyisihkan di rekening yang sudah Anda miliki tanpa membuat kembali rekening baru.

3. Menyisihkan uang setiap hari

Cara konvensional dengan menabung di celengan juga bisa Anda coba, lho! Misalnya, setiap hari Anda menyisihkan Rp10.000 secara konsisten. Masukkan ke kaleng atau celengan yang tak memiliki kunci atau tidak bisa dibuka. Dalam sebulan, uang yang terkumpul Rp300.000. Dalam setahun ke depan, celengan Anda sudah terisi sekitar Rp3,6 juta. Lebih dari cukup untuk berkurban kambing maupun sapi.

Baca juga: Sudah Menabung, tapi Keuangan  Masih Berantakan, Apa yang Salah?

Cara menabung supaya bisa berkurban mana yang sebaiknya dipilih? Semua kembali kepada pribadi masing-masing, dengan mempertimbangkan sejauh mana Anda bisa disiplin dan konsisten menyisihkan uang. Jika untuk nongkrong ada budget yang bisa dikeluarkan, kenapa tak mencoba menyisihkannya untuk berkurban? Berbagi untuk kebaikan, pasti akan mendatangkan kebaikan.

Selain untuk berkurban, jangan terlewat pula memperhatikan pemenuhan proteksi kesehatan untuk Anda dan keluarga. Ada Avrist Simple Start yang menawarkan proteksi kesehatan dengan harga terjangkau, mulai dari Rp198.000 per bulan. Jika Anda tak mengajukan klaim apa pun selama lima tahun, ada jaminan uang kembali. Menarik bukan? Informasi selengkapnya bisa diakses pada laman berikut, dan Anda juga bisa melakukan simulasi perhitungan asuransi di sini.