3 Tujuan Keuangan Ini Bisa Tercapai dengan Menabung Saham, Lho

0
1774
menabung saham

Saham saat ini sudah semakin dipilih banyak anak muda sebagai salah satu instrumen keuangan untuk membiakkan pendapatan. Kemunculan banyaknya aplikasi investasi yang memudahkan transaksi saham, ditambah kian terjangkaunya modal berinvestasi saham, menjadi pendorongnya. Tidak heran bila menabung saham jadi tren investasi yang banyak diminati terutama oleh anak muda atau investor pemula.

Namun, tidak sedikit juga kalangan yang masih gamang menjajaki saham sebagai pilihan investasi. Saham banyak disalahpahami sebatas instrumen trading untuk mencari keuntungan jangka pendek semata. Padahal, dengan tingkat risiko yang tinggi seiring dengan peluang pertumbuhan harganya, saham sebenarnya lebih tepat diperlakukan sebagai instrumen investasi jangka panjang. Ada banyak tujuan keuangan yang terwujud dengan menabung saham. Apa saja tujuan keuangan tersebut? Yuk, simak di bawah ini.

Tujuan Keuangan Ini Bisa Tercapai dengan Menabung Saham

1. Persiapan dana pendidikan anak

Inflasi atau tingkat kenaikan biaya sekolah anak di Indonesia cukup tinggi. Mengutip Kompas (Oktober 2018), inflasi biaya pendidikan di Indonesia bisa mencapai 10%-15% per tahun. Akibat tingginya biaya sekolah, setiap orangtua mau tidak mau harus mempersiapkan kebutuhan dana sekolah anak jauh-jauh hari supaya bisa mengejarnya di masa depan.

Sebagai gambaran, biaya kuliah di perguruan tinggi favorit seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2019 mencapai Rp12,5 juta per semester. Apabila Anda berencana menyekolahkan anak Anda 18 tahun lagi, atau sekitar tahun 2037, biaya tersebut meningkat menjadi Rp69,5 juta per semester. Untuk mengimbangi kenaikan biaya sekolah, akan sulit bila Anda hanya mengandalkan tabungan atau deposito biasa di bank yang imbal hasilnya cuma 1%-5% per tahun.

Baca juga: 5 Strategi Investasi Saham agar Bisa Meraup Untung

Menabung saham bisa menjadi pilihan karena pertumbuhan harga saham bisa di atas 15% per tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menjadi acuan pertumbuhan harga saham di Bursa Efek Indonesia, baru berada ada di level 401,71 pada tahun 1997 silam. Tahun ini, IHSG sudah bertengger di posisi 6.252,34 (26/10). Artinya, IHSG sudah naik 1.456,4% atau 14 kali lipat dalam rentang waktu 22 tahun. Dengan asumsi pertumbuhan harga saham sebesar 15% per tahun, apabila Anda menabung saham Rp1 juta per bulan selama 20 tahun, dana Anda memiliki peluang berkembang menjadi Rp1,51 miliar.

2. Persiapan dana pensiun

Tujuan keuangan jangka panjang selanjutnya yang bisa Anda upayakan pencapaiannya dengan menabung saham adalah persiapan dana pensiun. Lagi-lagi ini terkait dengan risiko inflasi jangka panjang. Mengutip data Bank Indonesia (BI), selama 10 tahun terakhir, inflasi di Indonesia rata-rata sebesar 5,8% per tahun, atau dibulatkan menjadi 6% per tahun. Supaya tetap sejahtera di kala pensiun tiba, Anda perlu menyiapkan kebutuhan biaya hidup pensiun dari jauh-jauh hari agar bisa melawan inflasi. Sebagai gambaran, anggap saja kebutuhan dana pensiun Anda 30 tahun lagi mencapai Rp20 miliar. Anda bisa mengumpulkan tambahan kebutuhan dana pensiun tersebut dengan menabung saham berimbal hasil 15% per tahun sebesar Rp2,8 juta selama 30 tahun.

Baca juga: Strategi Mudah Bila Anda Berniat Pensiun Dini

3. Persiapan dana ibadah

Pergi menunaikan ibadah haji ke Mekkah adalah salah satu tujuan penting yang ingin dicapai seorang muslim, minimal sekali seumur hidup. Akan tetapi, karena kuota jamaah haji yang bisa berangkat ke tanah suci terbatas, antrian calon jamaah haji dari Indonesia menjadi sangat panjang. Rata-rata seseorang harus antri hingga belasan tahun bahkan di beberapa daerah menembus waktu antri sampai 20 tahun.

Waktu antri yang panjang akan mempengaruhi besar biaya yang harus dipersiapkan calon jamaah haji. Bila Anda berniat menunaikan ibadah haji, akan lebih baik bila menyiapkan dana dari jauh-jauh hari supaya bisa mengantisipasi kenaikan biayanya. Sebagai gambaran, tahun 2019 ini ongkos naik haji (ONH) reguler adalah Rp35,23 juta per orang dengan tingkat inflasi per tahun antara 5%-6%. Kenaikan biaya bisa lebih tinggi lagi apabila kurs Rupiah terhadap Dollar AS melemah.

Baca juga: Menyiapkan Dana Haji dengan 4 Langkah Mudah

Di sisi lain, kebutuhan biaya haji bukan hanya ONH saja, tapi juga perlu memperhitungkan biaya-biaya lain mulai dari biaya keluarga yang ditinggalkan selama berhaji, biaya pemeriksaan kesehatan, biaya pengurusan dokumen paspor dan visa, biaya syukuran berangkat dan pulang haji, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, Anda berniat menunaikan ibadah haji dan sudah menyetorkan Rp25 juta ke rekening tabungan haji untuk mendapatkan nomor antrian. Asumsikan saja Anda baru akan berangkat 15 tahun lagi. Dengan inflasi 6% per tahun, total ONH mencapai Rp84,43 juta. Sehingga, kekurangan ONH yang harus Anda lunasi kelak jelang tahun keberangkatan diperkirakan sebesar Rp59,43 juta. Ditambah biaya lain-lain, anggap saja total kebutuhan dana berhaji 15 tahun lagi yang harus Anda persiapkan mencapai Rp100 juta.

Anda bisa menyicil persiapan dana melalui langkah menabung saham yang diharapkan tumbuh 15% per tahun. Berapa yang harus Anda tabung ke dalam bentuk saham setiap bulan? Anda cukup membeli saham secara rutin sebesar Rp149.587 per bulan selama 15 tahun. Ringan, bukan?