4 Langkah Mudah Menyiapkan Pensiun Dini

0
4984
Pensiun dini

Kejenuhan bekerja dengan jam kerja yang ketat, lelah menghadapi tantangan lalu lintas sehari-hari, karir yang mentok, kehilangan passion terhadap pekerjaan yang tengah dijalankan, ingin memiliki waktu yang lebih leluasa supaya tercipta work-life balance, acapkali menjadi faktor-faktor pemicu seseorang menimbang opsi pensiun dini. Apakah termasuk Anda?

Keinginan menempuh pensiun dini tidak menjadi masalah bila mengemuka ketika usia seseorang masih muda. Karena itu berarti, dia memiliki waktu yang memadai untuk mempersiapkan segala macam kebutuhan apabila berniat pensiun dini. Misalnya, seseorang berusia 28 tahun dan sudah 5 tahun bekerja, berniat pensiun di usia 45 tahun. Artinya, dia memiliki waktu sekitar 17 tahun untuk mempersiapkan kebutuhan hidup semasa pensiun.

Namun, bagaimana bila keinginan pensiun dini itu muncul di kala usia sudah memasuki kepala empat? Di Indonesia, usia pensiun formal adalah 55 tahun hingga 60 tahun. Bila saat ini Anda sudah berusia 40 tahun dan berniat pensiun dini di usia 45 tahun, itu berarti Anda hanya memiliki sisa waktu 5 tahun untuk mempersiapkan diri. Waktu persiapan yang terbatas akan mempengaruhi pula pada strategi persiapan dana kebutuhan pensiun kelak.

Seberapa siap pensiun dini?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “pensiun” berarti tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai. Apa definisi pensiun dini bagi Anda? Definisi pensiun dini yang Anda impikan harus jelas dan spesifik. Pasalnya, apabila pensiun dini berarti Anda sama sekali tidak bekerja lagi, kebutuhan dana yang perlu disiapkan sebagai bekal masa pensiun tentu lebih besar. Berbeda bila definisi pensiun dini berarti tidak bekerja lagi dengan ikatan jam kantor namun masih membuka diri terhadap jenis pekerjaan lain yang menghasilkan. Kebutuhan dana pensiunnya kemungkinan bisa lebih kecil.

Ada 4 hal yang perlu Anda jawab sebelum bulat memutuskan pensiun dini.

Pertama, kegiatan setelah pensiun. Usia 45 tahun sebenarnya masih relatif muda di mana seseorang biasanya tengah berada di puncak masa produktif mereka sebelum pensiun sepenuhnya di usia 55 tahun.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Bila Belum Memiliki Asuransi di Usia 40 Tahun?

Jadi, bila memang saat ini Anda baru saja menginjak kepala empat dan berniat pensiun dini 5 tahun lagi, pikirkan apakah Anda masih akan beraktivitas produktif. Misalnya, beralih mengelola usaha sendiri, menjadi konsultan freelance, menjadi trader pasar modal dan berbagai pilihan kegiatan produktif lain.

Kedua, jumlah kewajiban yang masih harus Anda bayar. Kewajiban di sini termasuk tanggungan cicilan utang, mulai utang KPR hingga utang kartu kredit.

Misalnya, Anda menargetkan pensiun dini 5 tahun lagi. Saat ini Anda masih memiliki tanggungan cicilan KPR yang masih akan berjalan sampai 8 tahun lagi. Apabila Anda tidak memiliki kesiapan dana untuk mempercepat pelunasan utang KPR tersebut, sebaiknya tunda dulu rencana pensiun dini.

Memutuskan pensiun dini dengan kondisi masih menanggung utang bisa menjadi langkah blunder yang berbahaya bagi kesehatan finansial Anda. Jadi, pastikan ketika pensiun, Anda sudah tidak lagi memiliki tanggungan utang yang harus dibayar.

Ketiga, jumlah tanggungan anak berusia sekolah atau belum mandiri. Memutuskan pensiun dini akan tetapi masih memiliki tanggungan menyekolahkan anak, tentu memiliki risiko. Bagaimana nanti Anda membayarkan uang sekolah anak di saat sudah tidak bekerja lagi dan tidak memiliki pendapatan?

Apabila dalam waktu 5 tahun ke depan Anda mampu menyiapkan dana yang memadai untuk menutup biaya sekolah anak, rencana pensiun dini bisa Anda lanjutkan. Sebaliknya, bila dananya belum siap, pastikan Anda sudah mengantongi opsi penghasilan lain yang bisa menutup kebutuhan biaya sekolah anak tersebut. Yang pasti, jangan sampai keputusan pensiun dini malah membahayakan stabilitas finansial keluarga.

Keempat, berapa biaya hidup sampai masa perkiraan hidup? Ini perlu untuk dihitung secara cermat. Ketika memutuskan pensiun dini dengan asumsi tidak ada lagi cicilan utang rutin, biaya hidup Anda bisa diturunkan minimal 30%. Jadi, bila semula Anda membutuhkan Rp10 juta tiap bulan, maka saat pensiun Anda cukup membutuhkan Rp7 juta per bulan.

Baca juga: Strategi Investasi di Usia Puncak Karir

Anda juga perlu menghitung kecukupan dana pensiun hingga kelak meninggal dunia. Gambarannya seperti ini, Anda kini berusia 40 tahun dan akan pensiun dini 5 tahun. Sedang usia perkiraan hidup di Indonesia menurut data tahun 2015 adalah 69 tahun. Ini berarti, Anda perlu menyiapkan kebutuhan hidup saat memulai pensiun di usia 45 tahun hingga 69 tahun atau sekitar 24 tahun.

Mengingat target waktu pensiun tinggal 5 tahun, maka, Anda harus siap untuk mengejar kecukupan dana kebutuhan masa pensiun ekstra cepat. Nah, agar bisa mewujudkan keinginan pensiun dini, Anda perlu melakukan 5 persiapan penting berikut ini:

1. Siapkan dana darurat

Berniat pensiun tidak cuma butuh modal keberanian. Selain memastikan sudah tidak menanggung utang di masa pensiun, pastikan juga Anda sudah menyiapkan dana darurat yang memadai. Besarnya antara tiga sampai enam kali besar penghasilan bulanan saat ini.

Manfaat dana darurat tak lain untuk membantu Anda mengantisipasi kondisi darurat yang membutuhkan dana tunai segera.

2. Kecukupan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan

Ketika menginjak usia 45 tahun ke atas, banyak orang mulai mengeluhkan masalah kesehatan. Anda bisa mengelola risiko kesehatan saat pensiun dengan memastikan telah memiliki asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, Anda bisa memperkecil dampak finansial apabila mendadak jatuh sakit. Layanan asuransi kesehatan juga relatif lebih cepat dan nyaman tanpa antri terlalu panjang.

Bagaimana dengan asuransi jiwa? Asuransi jiwa juga penting untuk dimiliki terutama bila Anda masih memiliki tanggungan anak atau istri yang harus dihidupi. Kehadiran asuransi jiwa bisa meringankan beban finansial keluarga Anda ketika mendadak meninggal dunia.

3. Hitung aset dan dana pensiun yang sudah tersedia

Pertama-tama, ketahui lebih dulu berapa nilai dana pensiun yang sudah Anda persiapkan. Hitung nilai Jaminan Hari Tua (JHT) BPSJ Ketenagakerjaan apabila ada, dana pensiun dari kantor, hitung juga dana yang sudah Anda kumpulkan melalui rencana pensiun pribadi.

Jangan lupa pula menghitung aset pribadi yang Anda miliki. Misalnya, rumah, kendaraan pribadi, tanah, saham, reksadana, emas dan lain-lain. Setelah mengetahui angkanya, Anda bisa menghitung berapa kekurangan dana kebutuhan pensiun dini yang harus Anda kumpulkan segera.

4. Kejar kebutuhan dana dengan investasi

Anda sudah mengetahui berapa nilai dana yang masih perlu Anda kumpulkan agar bisa mewujudkan pensiun dini. Nah, karena sisa waktu pensiun hanya 5 tahun, akan lebih baik bila Anda memilih berinvestasi di produk yang relatif kecil risikonya. Misalnya, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, obligasi atau surat utang ritel, dan lain-lain.

Dengan 4 langkah itu, semoga rencana pensiun dini Anda bisa terwujud, ya!