Memakai THR untuk Menutup Utang, Bagaimana Sebaiknya?

0
1267
memakai THR

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah salah satu hal yang paling dinanti-nanti oleh kalangan pekerja setiap menjelang hari raya Idul Fitri. Sesuai namanya, THR termasuk pendapatan tahunan yang diberikan untuk mendukung pengeluaran seputar hari raya yang biasanya melonjak tajam. Namun, bagaimana bila kondisi keuangan seseorang sebenarnya tengah menghadapi tekanan utang yang mendesak untuk diselesaikan? Atau, ada kebutuhan pembayaran yang cukup besar dalam waktu dekat?

Pada dasarnya, memakai THR akan sangat bergantung sesuai kondisi finansial Anda. Jadi, supaya manfaat THR optimal, sebaiknya Anda perhatikan dulu hal-hal berikut ini:

Periksa kondisi finansial

Sebelum memutuskan hendak memakai THR, akan lebih baik bila Anda lebih dulu melihat secara bijak kondisi finansial Anda. Apakah rasio utang Anda sudah aman? Adakah rencana pengeluaran dalam waktu dekat yang belum disiapkan anggarannya?

Pertama, hitung rasio utang. Caranya mudah, yaitu totalkan jumlah tanggungan cicilan utang Anda setiap bulan. Lalu, bagi dengan total pendapatan rutin Anda. Contohnya, total cicilan yang harus Anda bayarkan setiap bulan adalah Rp5 juta. Adapun pendapatan rutin yang Anda dapatkan adalah Rp10 juta. Itu berarti rasio utang Anda mencapai 50%. Rasio sebesar itu menunjukkan keuangan Anda tidak sehat. Rasio utang keuangan yang sehat maksimal sebesar 30% saja. Jadi, bila rasionya terlalu tinggi, Anda sebaiknya mengurangi tanggungan utang agar keuangan kembali sehat. Caranya, dengan menutup utang berbiaya paling mahal atau paling mendesak.

Kedua, rencanakan pengeluaran tahunan. Periksa lebih dulu, adakah jadwal pengeluaran tahunan yang harus dipenuhi dalam waktu dekat. Momentum Lebaran sering kali berdekatan dengan tahun ajaran baru atau pembayaran biaya masuk sekolah. Ada juga yang berdekatan dengan tenggat pembayaran pajak kendaraan bermotor ataupun pembayaran premi asuransi tahunan. Bila memang ada rencana pengeluaran yang cukup besar dalam waktu dekat, apakah pendanaannya sudah siap?

Baca juga: Inilah 4 Rambu-Rambu Berutang agar Tidak Merusak Keuangan

Sebelum Memakai THR, Tentukan prioritas

Untuk mencapai keuangan yang sehat, hal pertama yang perlu dipastikan adalah kondisi utang yang sehat. Dari hasil pemeriksaan kondisi finansial tersebut, Anda bisa melihat apakah rasio utang Anda masih dalam batas wajar? Bila tidak, maka sebaiknya Anda memprioritaskan untuk menurunkannya. Pendapatan tahunan berupa THR bisa sangat membantu Anda untuk menyehatkan kembali rasio utang tersebut. Pilihlah utang yang paling mendesak untuk dilunasi.

Sebagai contoh, Anda menanggung beberapa jenis cicilan senilai total Rp5 juta per bulan. Terdiri atas cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) Rp3,5 juta, cicilan kredit tanpa agunan Rp1,5 juta. Di luar tanggungan cicilan rutin, Anda ternyata juga memiliki tagihan kartu kredit Rp2 juta yang selama ini hanya terbayar minimal payment.

Mana yang perlu diselesaikan segera? Dari segi biaya, utang kartu kredit adalah yang termahal bunganya mencapai 2,7% per bulan. Membayar tagihan kartu kredit dalam jumlah minimal hanya akan membuat nilai utang Anda semakin mahal. Ini karena hitungan bunga kartu kredit menggulung terus. Bila demikian, tidak ada jalan lain selain segera melunasi tagihan kartu kredit tersebut sesegera mungkin. Anda bisa menggunakan pendapatan ekstra THR untuk menutup tagihan kartu kredit lebih cepat.

Selanjutnya, bila memang THR masih tersisa, Anda bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan sesuai prioritas. Misalnya, untuk menambah kebutuhan uang masuk sekolah anak, membayar premi asuransi jiwa yang akan jatuh tempo, dan lain sebagainya.

Baca juga: 6 Ketakutan Finansial Terbesar dan Cara Mengatasinya

Bagaimana dengan kebutuhan Hari Raya?

Tunjangan hari raya, menilik sejarah kemunculannya, memang dimaksudkan untuk membantu pekerja menutup kebutuhan seputar hari raya. Maklum, menjelang hari raya, kebutuhan rumah tangga meningkat tajam. Tapi, bila THR sudah banyak terpakai untuk menyelesaikan utang mendesak atau untuk menutup kebutuhan yang lebih penting, bagaimana anggaran untuk menutup kebutuhan hari raya?

Ada beberapa sumber pendapatan lain yang bisa Anda gunakan untuk menutup kebutuhan hari raya selain THR. Pertama, gaji bulanan. Sisihkan sebagian pendapatan bulanan untuk menutup kebutuhan hari raya, terutama yang paling penting seperti keperluan biaya mudik. Kedua, dana darurat. Apabila memang porsi dari pendapatan bulanan belum mencukupi untuk menutup kebutuhan hari raya, Anda bisa menggunakan sementara dana darurat. Dengan catatan, di bulan-bulan mendatang, porsi dana darurat segera Anda kembalikan agar memadai.

Baca juga: Tips Kelola THR agar Bisa Ditabung

Hal lain yang perlu diingat adalah, pastikan pengeluaran hari raya yang sifatnya konsumtif tidak sampai membuat arus kas bulanan Anda terganggu. Pos pendapatan untuk membayar premi asuransi dan investasi rutin tetap perlu dijaga. Dengan begitu, pendapatan yang Anda miliki tidak melulu habis untuk hal konsumtif semata.

Selain itu, agar kesejahteraan finansial keluarga terlindungi, lengkapi kebutuhan proteksi Anda dengan asuransi jiwa sesuai kebutuhan. Anda bisa menimbang Avrist Term 10, asuransi jiwa berjangka murni yang memberikan perlindungan selama 10 tahun dan manfaat pembebasan premi sebelum Anda berusia 65 tahun. Pelajari lebih jauh Avrist Term 10.

Jadi, sudah siap memakai THR?