Minta Naik Gaji kepada Atasan, Bagaimana Cara yang Sopan?

0
48081
minta naik gaji

Biaya kebutuhan hidup yang semakin tinggi, beban kerja semakin bertambah, tetapi gaji masih segitu-gitu juga. Lantas, harus bagaimana dong? Bagaimanapun juga, Anda harus realistis. Wajar saja jika Anda butuh pendapatan yang lebih besar yang sesuai juga dengan beban pekerjaan. Namun, apakah etis jika Anda minta naik gaji kepada atasan?

Selama Anda menyampaikan permohonan tersebut dengan baik dan punya alasan kuat, maka sah-sah saja jika Anda mengajukan kenaikan gaji pada atasan. Ingat, gaji adalah salah satu bentuk penghargaan perusahaan atas apa yang sudah Anda kerjakan secara profesional. Meskipun, bisa saja permintaan itu ditolak. Tak apa, namanya juga usaha.

Baca Juga: 5 Hal Penting agar Kenaikan Gaji Tidak Sia-sia

Beberapa tips berikut bisa membantu Anda saat ingin mengajukan minta naik gaji kepada atasan:

1. Jangan dadakan

Seorang pakar pengembangan karier Alan Kearns seperti dikutip BBC.com belum lama ini menyarankan agar pembicaraan mengenai kenaikan gaji dipersiapkan beberapa bulan sebelum Anda membicarakannya dengan atasan. Saat itu, tunjukkan performa terbaik Anda dalam bekerja. Kinerja yang baik bisa menjadi alasan kuat untuk Anda minta naik gaji kepada atasan.

2. Persiapan

Ketika Anda merasa sudah menunjukkan performa dan capaian kerja terbaik selama beberapa bulan ini, persiapkan hal-hal berikut sebelum berbicara kepada atasan:

  • Tuliskan capaian kerja selama beberapa bulan ini

    Sampaikan pencapaian Anda setidaknya dalam setahun atau enam bulan terakhir, yang mendorong kemajuan perusahaan. Hal ini akan membantu bos untuk mempertimbangkan apakah kenaikan gaji yang Anda ajukan layak dipertimbangkan.

  • Data yang menjadi bukti kinerja

    Jangan hanya bicara, persiapkan data untuk mendukung bahwa performa Anda memang baik. Misalnya, pencapaian target selama ini, dan hasil kerja yang bisa mendatangkan pemasukan bagi perusahaan, dan lain-lain.

Baca Juga: Saat Kita Tahu Gaji Semua Rekan di Kantor, Bagaimana Cara Mengatur Rasa Cemburu Sosial?

  • Alasan penguat

    Selain alasan kinerja, persiapkan alasan lain yang bisa menjadi bahan pertimbangan perusahaan mengapa gaji Anda layak dinaikkan. Misalnya, lamanya masa bekerja, kontribusi Anda saat perusahaan dalam keadaan sulit, dan sebagainya.

  • Besaran kenaikan gaji yang diinginkan

    Saat menghadap atasan, Anda sudah harus siap dengan besaran angka kenaikan yang akan diajukan. Jangan ragu untuk menyebutkan angka yang diinginkan. Jika khawatir terlalu tinggi, biasanya angka kenaikan gaji antara 3%-5%. Anda bisa mengajukan angka awal di atas 5%. Sehingga ketika ada proses negosiasi, pada akhirnya Anda bisa mendapat kenaikan 5%.

3. Pilih waktu yang tepat

Pertimbangkan kondisi keuangan perusahaan saat Anda memilih waktu untuk membicarakannya dengan atasan. Misalnya, apakah perusahaan tengah dalam kondisi keuangan yang baik, tidak sedang dalam masa transisi pergantian pimpinan, dan lain-lain.

Kira-kira kapan waktu yang tepat? Simon North, seorang ahli karier dari Inggrismengatakan, salah satu waktu yang tepat adalah saat evaluasi tahunan. Jika tidak ada momentum itu di perusahaan Anda, perhatikan kondisi pekerjaan yang Anda lakukan. Contohnya, Anda mengerjakan pekerjaan yang sedianya dilakukan oleh rekan kerja Anda yang resign. Sangat logis jika Anda minta kompensasi atas pekerjaan tambahan ini. Pada kondisi tersebut, bisa jadi si bos akan khawatir Anda menyusul rekan kerja yang hengkang. Maka, saatnya memanfaatkan momen ini untuk bernegosiasi meminta kenaikan gaji.

Baca Juga: Etiket Keuangan Menghadapi Pertanyaan: Berapa Gajimu Sekarang?

Jika sudah memutuskan waktu yang tepat, buat janji dengan atasan. Ada yang menyarankan, memilih hari di tengah minggu, hindari Senin atau Jumat. Alasannya, hari pertama dan jelang weekend biasanya tanggung jawab pekerjaan lebih berat. Jangan menambah beban si bos dengan memikirkan permintaan Anda. Selain itu, tentunya menyesuaikan dengan waktu luang atasan.

4. Siap mental jika permintaan ditolak

Namanya juga usaha, tak selalu berhasil. Ada kemungkinan permintaan kenaikan gaji yang Anda ajukan akan ditolak oleh atasan, dengan berbagai alasan. Anda harus siap dengan itu. Persiapkan respon yang baik dan apa yang harus Anda katakan menanggapi penolakan itu, apakah akan menerima atau berharap akan ada negosiasi selanjutnya.

5. Jangan putus asa

Tak ada keringat yang sia-sia. Jika permintaan gaji Anda ditolak, jangan putus asa dan tetap tunjukkan performa kerja terbaik. Itupun, kalau Anda memang memilih untuk bertahan di perusahaan itu. Kalau tidak, jangan ragu untuk mulai melirik perusahaan lain yang Anda anggap bisa menghargai lebih baik dari sisi gaji dibandingkan perusahaan tempat bekerja saat ini.

Tetap semangat dan selamat mencoba!