Hindari Blunder Finansial sebelum Pindah Kerja di Umur 40-an

0
4085
Dana darurat

Ketika menginjak usia kepala empat, seseorang biasanya sudah cukup mapan dalam karir. Maklum, di rentang usia tersebut, umumnya seseorang telah bekerja selama kurang lebih 15 tahun. Sehingga wajar bila di kepala empat, karir yang dijalani sudah mapan sehingga orang jarang pindah kerja di usia tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit pula kalangan usia mapan yang merasa karirnya belum sesuai keinginan sehingga mereka mencari pekerjaan baru untuk meningkatkan kesejahteraan.

Boleh jadi, Anda salah satu yang berpikir untuk pindah kerja di rentang usia ini. Jika demikian, ada baiknya keputusan pindah kerja ini sudah didahului dengan pertimbangan yang matang. Pasalnya, di usia kepala empat seseorang biasanya tengah berada di puncak tingkat kebutuhan hidup, terlebih bila sudah berkeluarga. Biaya yang biasa dihadapi di usia tersebut misalnya cicilan utang seperti KPR mungkin belum lunas, biaya sekolah anak juga semakin besar, dan lain sebagainya.

Baca juga: Jangan Asal Resign, Persiapkan Ini sebelum Menjadi Pekerja Lepas

Bila Anda tengah berada dalam situasi serupa, cobalah untuk menimbang dan mempersiapkan lima hal berikut ini:

1. Dana darurat apakah sudah aman?

Keputusan pindah kerja artinya Anda akan memasuki sebuah zona baru dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Umumnya, seseorang dipersyaratkan untuk mengikuti status probation atau percobaan selama kurun waktu tertentu sebelum akhirnya diterima sepenuhnya sebagai karyawan di tempat tersebut. Masa probation atau percobaan biasanya selama tiga bulan bagi karyawan yang levelnya sudah cukup senior.

Di masa percobaan, perusahaan pemberi kerja akan melihat apakah karyawan tersebut memang layak direkrut sepenuhnya. Bila selama kurun waktu tiga bulan percobaan ternyata si karyawan dinilai kurang memenuhi syarat, ada risiko pemutusan hubungan kerja setelah masa probation lewat. Bila lebih beruntung, sebuah perusahaan akan memperpanjang masa percobaan.

Baca juga: Inilah Ide Bisnis Mudah untuk Usaha Sampingan Para Karyawan

Selain itu, dari sisi finansial, ada kalanya selama tiga bulan masa percobaan karyawan baru belum memperoleh gaji, fasilitas, dan tunjangan yang penuh. Ini berarti, penghasilan belum optimal.

Makai itu, sebelum keputusan pindah kerja Anda ambil, pastikan dulu kecukupan dana darurat keluarga. Dana darurat tersebut menjadi sabuk pengaman keuangan keluarga bila sewaktu-waktu penghasilan seseorang berkurang signifikan atau hilang akibat berhenti kerja. Dengan keberadaan dana darurat, cicilan atau tagihan rutin bisa diamankan kendati pemasukan finansial berkurang cukup banyak.

Bila saat ini Anda sudah berkeluarga tapi belum memiliki anak, besar dana darurat yang perlu disiapkan minimal sebesar 6 kali nilai pengeluaran bulanan keluarga. Bila sudah memiliki anak, maka besarnya minimal 9-12 kali nilai pengeluaran bulanan keluarga.

2. Asuransi kesehatan jangan diabaikan

Keputusan pindah kerja bukan hanya akan mengubah tingkat penghasilan seseorang. Keberadaan tunjangan yang selama ini dinikmati dari tempat kerja lama juga akan hilang. Salah satu tunjangan penting yang banyak dinikmati oleh karyawan adalah tunjangan berupa asuransi kesehatan. Bila selama ini Anda mengandalkan asuransi dari kantor untuk menutup kebutuhan proteksi kesehatan keluarga, cobalah melihat apakah di tempat kerja baru nanti fasilitas kesehatannya akan sepadan?

Apakah tempat kerja yang baru kelak juga akan memberikan tunjangan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga? Beberapa perusahaan hanya memberikan asuransi kesehatan bagi karyawannya saja, sedang anggota keluarga tidak diberikan. Bila memang demikian, maka kita perlu mengantisipasi kebutuhan pembelian asuransi kesehatan untuk anggota keluarga apabila memutuskan pindah kerja ke tempat baru. Dengan begitu, keputusan pindah kerja tidak mengancam keamanan proteksi kesehatan keluarga.

3. Asuransi jiwa jangan lagi ditunda

Baik berganti pekerjaan di tempat baru atau banting setir menjadi wirausaha mandiri, keberadaan asuransi jiwa adalah hal penting yang harus dimiliki oleh kepala keluarga atau pencari nafkah. Asuransi jiwa bisa membantu seseorang mengelola risiko finansial yang mungkin terjadi ketika si pencari nafkah tiba-tiba berhalangan tetap.

Baca juga: Suami Istri Sama-Sama Bekerja, Perlukah Asuransi Jiwa Dua-Duanya?

Bila saat ini Anda belum memiliki asuransi jiwa, sebaiknya jangan lagi menunda pemenuhan kebutuhan penting tersebut. Pilih saja polis asuransi jiwa yang memiliki fitur sesuai kebutuhan. Misalnya, Anda bisa memilih asuransi jiwa dengan kontrak proteksi sampai anak terkecil mampu mandiri secara finansial. Pilih juga polis asuransi jiwa yang memberikan opsi pembayaran premi sesuai kemampuan, apakah itu bulanan, per triwulan, tiap semester, tiap tahun, dan sebagainya.

4. Hindari ancaman pada dana sekolah anak

Apapun latar belakang keputusan Anda pindah kerja, sebaiknya Anda sudah memahami apa saja risiko finansial yang mengikutinya. Satu hal yang pasti perlu kita ingat, jangan sampai keputusan pindah kerja atau banting setir menjadi wirausaha itu mengancam keamanan dana sekolah anak.

Misalnya, anak Anda masuk SMP tahun depan, sedangkan kebutuhan dana masuk sekolahnya masih belum aman saat ini. Keputusan pindah kerja bisa sangat berbahaya bila rencana tidak berjalan sesuai harapan. Anda bisa sedikit mengamankannya dengan memperbesar dana darurat sebelum memutuskan pindah kerja. Dengan begitu, kebutuhan dana sekolah anak bisa lebih terkelola.

5. Tabungan pensiun

Usia kepala empat adalah usia separuh jalan menuju masa pensiun. Bila mengacu pada usia pensiun umum yaitu 55 tahun, maka tersisa waktu 15 tahun bagi kalangan berumur 40 tahun untuk pensiun. Jangan sampai keputusan pindah kerja di usia mapan seperti ini justru mengancam pengamanan kebutuhan dana pensiun kelak.

Jadi, lebih baik hitunglah lebih dulu apakah keputusan pindah kerja tersebut bisa membantu pengumpulan dana pensiun Anda lebih cepat. Atau justru sebaliknya, justru berisiko menghabiskan dana persiapan pensiun yang sudah Anda rintis jauh-jauh hari.

Dengan menimbang lima hal tersebut, semoga Anda bisa mengambil keputusan yang lebih bijak terkait pilihan pindah kerja. Sukses ya!

Credit photo: Unsplash.com