Money Stories: Strategi Mempersiapkan Investasi Hari Tua

0
3023
Strategi Mempersiapkan Investasi Hari Tua

Muda hura-hura, tua bahagia dan sejahtera. Ini pasti jadi impian semua orang, bukan? Tetapi, untuk mewujudkan impian ini perlu strategi. Selagi masih muda, yuk persiapkan dari sekarang. Kira-kira, apa yang bisa Anda lakukan dalam strategi mempersiapkan investasi hari tua? 

Simak perbincangan dengan tiga sahabat Avrist Assurance yang sudah merancang dan punya angan-angan soal hari tua impiannya. Apa saja strategi investasi hari tua yang mereka anggap penting dipersiapkan dari sekarang? Ketiga orang itu adalah Arya SE (39), seorang dosen perguruan tinggi swasta dan ayah dua anak; Maya Sari (36), seorang pegawai swasta dan ibu dua anak; dan Anitara (37), seorang freelancer yang kini bermukim di Malaysia dan ibu seorang anak.

Seperti apa hari tua dalam bayangan Anda?

Arya: Hidup bahagia, sehat, dan menikmati hasil investasi tanpa harus bekerja lebih berat seperti pada masa produktif. Pikiran tenang di mana anak-anak juga telah mendapatkan penghasilan sendiri.

Maya: Sehat lahir dan batin. Mapan secara finansial, dalam arti tidak bergantung kepada anak-anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat sudah pensiun.

Anitara: Pulang ke kampung, menghabiskan waktu sambil lihat sawah, baca buku. Maunya hari tua rileks saja. 

Investasi apa yang menurut Anda penting untuk hari tua?

Arya: Membeli aset yang nilainya akan terus meningkat menjelang hari tua, tabungan pensiun, reksa dana, deposito, dan saham. Asuransi kesehatan menurut saya juga investasi yang penting untuk hari tua.

Maya: Tanah, properti, logam mulia.

Anitara: Tanah atau emas.

Bagaimana strategi mempersiapkan investasi hari tua bagi Anda? 

Arya: Mengalokasikan pendapatan 20% lebih untuk hal ini dan dibagi ke masing-masing investasi. Jika ada pendapatan lebih dialokasikan untuk menambah investasi. Jika ada aset yang bisa dibeli, seperti tanah, tabungan akan dialokasikan untuk membeli itu. Dana darurat tetap terus dipertahankan.

Maya: Di awal setelah menerima gaji langsung mengalokasikan anggaran untuk ditabung. Jadi bukan sisa gaji yang ditabung.

Anitara: Menyisihkan penghasilan untuk tabungan. Kami, saya dan pasangan, berusaha meningkatkan jumlah tabungan. Sejauh ini cuma dalam bentuk uang, tapi ini lagi cari-cari dalam bentuk emas. Kemarin-kemarinsantai sekali. Begitu ada anak baru mau serius nabung.

Baca juga: Beli Sepeda, untuk Sekadar Hobi atau Bisa Jadi Investasi?

Dalam strategi mempersiapkan investasi hari tua, apa yang masih dalam target dan tengah Anda realisasikan?

Arya: Semua sudah berjalan saat ini. Saya hanya menjaga pendapatan saja, agar bisa memenuhi target untuk investasi itu.

Maya: Sampai saat ini belum punya target khusus, idealnya investasi berapa banyak setiap bulan supaya bisa mapan secara finansial di hari tua. Jadi, strateginya adalah mencoba disiplin untuk menabung setiap bulan. Jika sudah cukup, sebagian dari tabungan tersebut dibelikan emas Logam Mulia, sebagian lainnya dibiarkan likuid untuk dana darurat.

Anitara: Lagi mau cari menabung emas yang aman dan terjamin. Kita sedang cari yang pas.

Apa tantangan mempersiapkan tabungan atau investasi hari tua?

Arya: Sejauh ini tidak ada, ya. Paling kalau ada kebutuhan mendadak, tapi saya juga punya dana darurat. Jadi relatif aman. Kuncinya disiplin saja menyisihkan uang untuk itu.

Maya: Tantangan dari diri sendiri untuk selalu disiplin menabung setiap bulan.

Anitara: Disiplin. Ini yang mulai kami bangun. Jadisudah harus bikin pos-pos pengeluaran, bikin akun buat anak sendiri. Harus disiplin tiap bulan memasukkan jatah ke pos-pos tesebut. Ini yang kadang susah. Plus, kita itu malas mencatat. Padahal penting sekali mencatat pengeluaran untuk tahu tabungan kita sudah maksimal belum.

Bagaimana dengan asuransi, asuransi apa yang Anda miliki?

Arya: Dari tempat bekerja dan BPJS Kesehatan. Jika pensiun datang, mungkin andalannya adalah BPJS Kesehatan, sama asuransi pribadi.

Maya: Asuransi kesehatan dari kantor dan BPJS.

Anitara: Sejauh ini hanya yang disediakan oleh kantor suami. Sudah mencakup semua yang dibutuhkan keluarga. Belum punya private insurance. 

Asuransi apa yang menurut Anda penting di hari tua?  

Arya: Asuransi penyakit khusus atau kritis untuk berjaga-jaga jika BPJS Kesehatan tidak melindungi penyakit khusus tersebut. Asuransi penyakit kritis ini sudah harus ada sejak usia produktif.  

Maya: Asuransi jiwa sebenarnya. Tapi saya dengar, asuransi ini bagusnya untuk suami. Sementara istri tidak perlu-perlu amat asuransi jiwa. Benar tidak, sih? Haha.

Anitara: Apa ya? Sejauh ini belum terpikir. Berupaya hidup sehat saja dari sekarang, supaya sampai tua sehat. Haha.

Baca juga: Baca Ini sebelum Mengoleksi Tas Mewah sebagai Investasi

Strategi mempersiapkan investasi hari tua

Dari apa yang dibagikan para sahabat Avrist Assurance di atas, mereka sudah memiliki gambaran akan seperti apa hari tuanya, dan bagaimana mereka mulai mempersiapkan investasi untuk mewujudkan hari tua seperti yang mereka inginkan. Ada pepatah yang menyebutkan, “Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua adalah sekarang.” Pepatah ini juga berlaku ketika kita bicara soal investasi. Berapapun usia Anda, waktu terbaik untuk mulai berinvestasi adalah beberapa waktu lalu. Tetapi, tak ada kata “terlambat” untuk memulainya dari sekarang.

Langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan investasi hari tua? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Perhitungkan usia produktif hingga usia pensiun Anda

Memperhitungkan usia Anda saat ini dan usia pensiun menjadi dasar awal dari strategi pensiun yang efektif. Semakin lama waktu antara hari ini dan masa pensiun, maka semakin tinggi tingkat risiko yang dapat ditahan oleh portofolio Anda. Jika Anda masih muda dan memiliki lebih dari 30 tahun hingga pensiun, Anda harus memiliki sebagian besar aset dalam investasi yang lebih berisiko, seperti saham.  Pastikan saja keputusan yang Anda buat sesuai dengan usia Anda. Pendekatan investasi juga harus sejalan dengan Anda. Berkonsultasi dengan konsultan keuangan akan membantu untuk menentukan investasi yang bisa Anda persiapkan.

2. Detilkan rencana pensiun Anda

Pecah rencana pensiun Anda menjadi beberapa komponen. Misalnya, Anda akan pensiun dalam waktu 20 tahun lagi, di mana Anda ingin tinggal, apakah anak-anak masih membutuhkan biaya pendidikan saat Anda pensiun, dan apa aktivitas Anda saat pensiun, dan lain-lain. Rencana pensiun multi-tahap ini harus mengintegrasikan berbagai jangka waktu sehingga bisa memperhitungkan kebutuhan likuiditas untuk menentukan strategi alokasi yang optimal dan memilih investasi yang tepat.

Baca juga: Ingin Mulai Berinvestasi Tapi Takut? Bagaimana Cara Mengatasinya?

3. Persiapkan asuransi

Jangan lupa mempersiapkan asuransi. Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan merupakan bagian penting dari rencana dan proses perencanaan pensiun. Merencanakan dengan baik warisan dan perlindungan jiwa, memastikan bahwa aset Anda didistribusikan dengan cara terbaik. Anda juga harus memastikan keluarga tidak akan mengalami kesulitan keuangan saat Anda sakit atau Anda tidak ada.

Produk Avrist Assurance, Avrist Simple Start, bisa menjadi pertimbangan Anda. Dengan premi terjangkau mulai dari Rp198.000 per bulan, banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan. Tertanggung bisa berusia mulai masuk 5 tahun sampai 50 tahun. Anda bisa memilih Avrist Simple Start sebagai asuransi kesehatan keluarga, termasuk si kecil. Tersedia pula berbagai plan Avrist Simple Start, menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. 

Muda hura-hura, tua sejahtera, pasti dambaan semua. Yuk, persiapkan dari sekarang!