Tak Perlu Pusing, Berikut 5 Cara Menyiapkan Biaya Persalinan

0
33856
cara menyiapkan biaya persalinan

Sejak anak masih di dalam kandungan, setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik. Termasuk menyiapkan biaya persalinan. Persiapan persalinan bukan hanya membutuhkan kesiapan mental, fisik, tapi juga finansial. Maklum, biaya bersalin alias melahirkan, tidaklah murah. Namun, jangan bingung, ada cara menyiapkan biaya persalinan.

Biaya bersalin bukan cuma menyangkut biaya jasa dokter kandungan, tetapi juga biaya kamar dan perawatan bayi pasca kelahiran. Bila persalinan Anda melalui cesarean section (C-section), atau disebut juga operasi bedahbiayanya bisa lebih besar. Namun, bukan berarti biaya persalinan tidak bisa diantisipasi. Bila Anda atau pasangan akan melahirkan dalam waktu dekat, Anda bisa menempuh langkah-langkah berikut untuk kebutuhan menyiapkan biaya persalinan.

Cara Menyiapkan Biaya Persalinan

1. Ketahui biaya persalinan

Biaya bersalin ditentukan oleh metode persalinan yang Anda pilih. Metode bersalin pada dasarnya ada dua macam yaitu bersalin normal (vaginal birth) dan persalinan melalui tindakan bedah (cesarean section). Metode bersalin normal lebih murah dari segi biaya dibandingkan persalinan melalui cesarean section.

Mengutip Alodokter, kisaran biaya persalinan normal di rumah sakit pada tahun 2019 berkisar mulai dari Rp4 juta untuk kelas III, hingga puluhan juta rupiah untuk kelas VVIP. Perbedaan harga itu dipengaruhi oleh pilihan kelas kamar, tambahan tindakan (seperti induksi, epidural, dan sebagainya) saat persalinan, juga perawatan bayi pasca persalinan. Rata-rata persalinan normal memakan waktu rawat inap selama 3 hari.

Adapun biaya cesarean section biayanya bisa berkali lipat dari melahirkan normal. Di kawasan Jabodetabek, biaya cesarean section rata-rata mulai dari Rp15 juta hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari kelas kamar perawatan yang dipilih. Biaya ini bisa lebih mahal lagi bila dalam operasi terdapat komplikasi atau bila si buah hati harus dirawat di unit perawatan khusus, atau neonatal intensive care unit (NICU), setelah kelahiran.

Biaya bersalin juga bisa lebih besar bila Anda berniat menambahkan hal-hal di luar medis. Misalnya, Anda ingin didampingi doula, atau pendamping profesional kelahiran, pada saat bersalin. Atau, Anda ingin mengabadikan proses kelahiran dengan menyewa jasa fotografer persalinan, dan lain sebagainya. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan di mana Anda berencana melakukan persalinan. Jangan lupa bandingkan dengan biaya-biaya di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.

Baca Juga: Ini Persiapan Finansial Sebelum Berhenti Jadi Ibu Bekerja

2. Susun rencana persalinan

Setelah mengetahui biaya-biaya terkait persalinan, saatnya Anda menyusun rencana persalinan. Agar lebih antisipatif, buatlah berbagai skenario persalinan atau birth plan, yang terdiri dari rencana bersalin normal dan bersalin melalui tindakan bedah. Semakin detil rencana persalinan, semakin siap diri Anda menjalani persalinan. Misalnya, apakah Anda ingin didampingi suami saat melahirkan, apakah Anda membolehkan tindakan induksi atau suntik epidural, apakah Anda ingin melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), dan lain sebagainya.

Jangan lupa menghitung kebutuhan biaya masing-masing skenario. Sebagai contoh, Anda berniat melahirkan di rumah sakit A di kelas VIP. Di rumah sakit tersebut biaya persalinan normal adalah Rp16 juta-Rp20 juta. Adapun persalinan cesarean section, biayanya mulai Rp30 juta hingga Rp41 juta di kelas kamar yang sama. Asumsi biaya itu bila proses kelahiran tidak ada komplikasi atau kedaruratan. Sebagai antisipasi, ambil skenario termahal. Dengan begitu, kisaran biaya yang harus Anda persiapkan paling tidak sebesar Rp20 juta-Rp41 juta. 

Baca Juga: Para Orang Tua Muda, Hindari Kesalahan Finansial Ini agar Sejahtera

3. Cek tunjangan kelahiran anak

Cara menyiapkan biaya persalinan berikutnya adalah jangan lupa mengecek posisi finansial yang Anda miliki. Bila Anda seorang karyawan, Anda bisa menanyakan pada kantor, berapa besar tunjangan kelahiran anak yang bisa Anda dapatkan. Jangan lupa cek pula tunjangan serupa di tempat kerja pasangan Anda. Kebanyakan perusahaan memberi tunjangan persalinan dalam bentuk pertanggungan biaya (coverage) penuh ataupun pertanggungan biaya terbatas atau plafon tertentu.

Anda bisa bernafas lega bila perusahaan tempat Anda atau pasangan bekerja memberikan tunjangan biaya persalinan 100%. Tapi, bila nilai tunjangan diberikan dalam batas tertentu, maka Anda perlu menyiapkan biaya tambahan apabila biaya persalinan kelak melebihi plafon anggaran yang disediakan. Misalnya, tunjangan kelahiran dari kantor dibatasi maksimal 70% dari total biaya, maka 30% sisanya harus Anda bayar sendiri. Bila Anda dan pasangan sama-sama memiliki tunjangan kelahiran, cari tahu apakah fasilitas tersebut bisa saling melengkapi atau tidak.

4. Antisipasi kondisi darurat

Apabila kantor tempat Anda dan pasangan bekerja tidak memberikan tunjangan kelahiran yang memadai, mau tidak mau Anda harus menyiapkan dana lebih banyak. Bila Anda sudah memiliki asuransi kesehatan, cobalah mengecek apakah asuransi tersebut memiliki manfaat melahirkan. Bila tidak, sepertinya sudah terlambat jika Anda ingin membeli asuransi kesehatan yang memberikan manfaat melahirkan. Pasalnya, manfaat melahirkan dalam asuransi kesehatan umumnya menerapkan masa tunggu yang cukup lama, lebih dari sembilan bulan.

Jangan patah arang. Anda masih bisa menimbang kepesertaan BPJS Kesehatan untuk antisipasi selanjutnya. Namun, jika Anda ingin memakai BPJS Kesehatan untuk melahirkan, Anda harus siap dengan konsekuensinya. Sebab, layanan BPJS Kesehatan sebenarnya hanya memberikan layanan tingkat dasar. Sehingga Anda mungkin tidak akan leluasa memilih dokter yang membantu persalinan, jenis kamar perawatan, ataupun tambahan fasilitas di luar yang sudah disediakan sesuai kelas kepesertaan.

Baca juga: 5 Aplikasi Ini Membantu Anda Atur Keuangan Lebih Mudah

5. Lekas kumpulkan kebutuhan dana

Kini Anda sudah mengantongi informasi kebutuhan biaya persalinan dalam berbagai skenario. Jangan menunda lagi untuk segera menyiapkan kebutuhan dananya. Sebagai gambaran, Anda berniat melakukan persalinan normal di sebuah rumah sakit dengan rentang biaya Rp15 juta hingga Rp40 juta. Sedangkan tunjangan kelahiran dari tempat Anda bekerja hanya memberikan perlindungan maksimal 70% dari total biaya kelahiran.

Dengan begitu, sisa biaya yang perlu Anda siapkan kurang lebih Rp4,5 juta hingga Rp12 juta. Sebaiknya, Anda siapkan tambahan dana sebesar 20% dari yang dibutuhkan untuk mengantisipasi kondisi darurat pasca persalinan. Misalnya, apabila anak Anda harus dirawat di NICU, dan sebagainya.

Kumpulkan kebutuhan dana dengan menabung secara konvensional atau menyisihkannya di instrumen investasi berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang. Ini karena target pemakaian dana kurang dari satu tahun. Sehingga Anda tidak disarankan berinvestasi di instrumen berisiko yang lebih tinggi. Dengan melakukan persiapan dana secara memadai, Anda dapat menyiapkan biaya persalinan tanpa perlu galau lagi soal uang. Semangat, ya!