Bos Jadi Lebih Nuntut Selama WFH, Bagaimana Menghadapinya?

0
1770
menghadapi bos jadi lebih nuntut

Work from home (WFH) atau bekerja dari rumah membuat banyak orang beradaptasi dengan kesehariannya, entah itu menyusun jadwal, memilih tempat yang kondusif selama bekerja di rumah, maupun menyesuaikan diri dalam berkomunikasi dengan rekan kantor, terutama bos alias atasan. Bagi mereka yang tak terbiasa bekerja remote, adaptasi yang dilakukan pasti lebih keras. Apalagi jika memiliki atasan yang lebih “ngatur” atau lebih “nuntut” selama WFH. Misalnya, selalu mengecek kerjaan setiap dua jam sekali, bahkan mengecek setiap detil dari pekerjaan Anda.

Tipe bos jadi lebih nuntut seperti ini sering dikenal dengan istilah micromanager. Apa itu micromanager? Bagaimana menanganinya agar Anda tak stress saat menghadapi tipe bos yang jadi lebih nuntut seperti ini? Simak ulasan berikut.

Pengertian micromanager

Micromanager adalah tipe atasan yang kerap memberikan pengawasan berlebihan kepada karyawan atau bawahannya. Investopedia (2020), menyebutkan, bos dengan tipe micromanager (bos penuntut) kecenderungannya selalu mengkritik pekerjaan bawahannya daripada memberi tahu apa yang sebaiknya dilakukan dan bagaimana cara terbaik menyelesaikannya. Biasanya, tipikal manajer seperti ini terbentuk karena dia mengadopsi gaya manajemen perusahaan yang fokus pada kinerja tim dan individu sehari-hari.

Namun, sosok dan budaya manajemen seperti ini bisa menurunkan semangat kerja karyawan dan menciptakan tempat kerja yang tidak kondusif. Menjalankan pola kepemimpinan dengan cara ini memang bisa menghasilkan hasil dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang merusak moral karyawan dan perusahaan. Micromanagement memiliki konotasi negatif karena seorang karyawan mungkin merasa bahwa manajernya merendahkan mereka karena dianggap kurang percaya terhadap kompetensi karyawannya.

Seorang manajer yang menerapkan gaya manajemen ini menciptakan suasana dan rasa tidak aman serta kurang percaya diri dalam pekerjaan. Micromanager biasanya akan menggunakan sebagian besar waktunya mengawasi pekerjaan laporan langsungnya dan membesar-besarkan persoalan kecil yang sebenarnya bisa digunakan untuk memperhatikan hal yang lebih signifikan.

Baca juga: Soft Skill yang Perlu Dimiliki Agar Cepat Dapat Promosi Kerja

Bagaimana mengenal tipe bos yang lebih nuntut?

Harvard Business Review (2014) menyebutkan, perhatikan beberapa hal ini untuk mengidentifikasi apakah atasan Anda tipikal micromanager:

  • Tidak pernah puas dengan laporan yang Anda berikan
  • Sering membuat bawahan merasa frustrasi karena yang dilakukan tak sesuai keinginan
  • Selalu melontarkan kritik yang tidak membangun dan cenderung menyakitkan
  • Mengecek setiap saat apa yang dikerjakan para anggota tim
  • Selalu ingin ada dalam setiap bagian yang Anda laporkan, misalnya menuntut selalu di-CC dalam setiap email yang Anda kirim

Cara menghadapi micromanager

Tak mudah menghadapi micromanager karena mereka cenderung melakukan pengawasan ketat, bahkan terhadap hal-hal kecil. Hal ini bisa membuat situasi semakin tidak nyaman saat bekerja dari rumah. Misalnya, selalu mengecek beberapa kali dalam sehari untuk memantau pekerjaan Anda, mencatat daftar detail yang Anda lakukan dalam sepekan. Tanpa disadari, kebiasaan seperti ini justru menyulitkan bawahan menyelesaikan pekerjaannya.

Penulis The Unwritten Rules of Managing Up, Dana Brownlee seperti dikutip dari CNN, Mei 2020 mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa ragu atas kemampuan bawahan dan anggota tim pun akan mempertanyakannya. Menurut Brownlee, atasan meminta begitu banyak pembaruan karena tidak benar-benar mempercayai anak buah.

Namun, Anda tidak dapat mengubah kepribadian si bos. Terjebak di bawah kendali micromanager dapat menyebabkan karyawan melakukan “serangan” balik dan dengan sengaja menahan informasi atau bekerja lebih mandiri.

Menurut penulis buku Secrets to Winning at Office Politics, Marie McIntyre, menghadapi atasan seperti ini bisa menimbulkan kecemasan luar biasa dan bisa berubah menjadi lingkaran setan.

Baca juga: Tips Tetap Produktif Saat Work From Home Selama COVID-19

Namun, jangan putus asa. Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi situasi tidak nyaman dan tekanan sehingga membuat suasana yang lebih kondusif untuk pekerjaan yang Anda lakukan. Berikut beberapa hal yang bisa Anda coba:

  • Fokus pada apa yang Anda butuhkan untuk bekerja dengan efektif dan produktif. Ini jalan tengah untuk menciptakan kenyamanan bagi Anda, dan tentunya hasil pekerjaan yang membahagiakan bagi sang manajer.
  • Cari tahu bagaimana cara berkomunikasi yang mereka sukai. Misalnya, ada beberapa bos yang suka berkomunikasi via email, ada juga yang suka melalui telepon. Dengan mengetahui metode komunikasi yang disukai bos Anda, maka bisa menghindari ada informasi yang terlewatkan dan proses komunikasi berjalan dengan baik. Menurut Brownlee, atasan mungkin akan mengabaikan segala hal lain yang Anda kirim kecuali Anda mulai berkomunikasi dengan cara yang sesuai kemauan mereka,
  • Selalu berikan mereka perkembangan informasi, atau mengundangnya dalam setiap rapat tim. Namun, hanya pertemuan yang benar-benar penting. Hal ini akan membantu mereka menemukan jawaban yang mereka butuhkan sehingga tak selalu memburu Anda melalui pesan atau telepon. Ini cara yang bagus untuk memenuhi keinginan atasan akan informasi mengenai apa yang Anda kerjakan.
  • Berikan sesuatu sebelum bos memintanya. Micromanager biasanya selalu ingin ada informasi baru dan tak melewatkan setiap detail perkembangan. Jangan tunggu sampai mereka menghubungi Anda dan berpotensi mengganggu alur kerja Anda. Buatlah jadwal kapan Anda akan memberikan laporan pekerjaan setiap harinya. Misalnya, Anda akan mengirimkan email setiap sore pukul 16.00, dan menjadwalkan panggilan setiap Jumat untuk laporkan mingguan. Dengan lebih proaktif dan menunjukkan inisiatif, bisa mencegah gangguan sepanjang hari terhadap kerja Anda.

Baca juga: Minta Naik Gaji kepada Atasan, Bagaimana Cara yang Sopan?

Sementara itu, penulis buku “Ask A Manager“, Alison Green mengatakan, jika situasi menjadi sangat tidak kondusif, Anda bisa mengkomunikasikannya kepada atasan bahwa Anda mereka terlalu didikte sehingga merasa sulit berkembang dan lebih produktif melakukan pekerjaan. Sampaikan dengan kata-kata yang baik dan bahwa niat Anda baik untuk mengkomunikasikan hal ini.

Green juga mengingatkan, jangan sampai kritik dan koreksi atasan dengan tipe micromanager ini membuat Anda frustasi sehingga membuat tidak merasa percaya diri. Tanpa disadari, kebiasaan micromanager ini sebenarnya tak terkait dengan ketidakmampuan bawahan, tetapi justru karena ketidakmampuannya mengelola tim.

Jadi, tetap semangat ya! Selama work from home, Anda juga bisa melakukan berbagai kegiatan agar aktivitas #DiRumahAja tidak membosankan. Caranya, coba deh lihat konten-konten seru #AvGotYouatHome di Instagram Avrist Assurance.

Baca artikel #AvGotYouatHome lainnya di sini