Ada sebuah cerita dari Seattle, Amerika Serikat. Kurang dari dua minggu menjalani masa karantina karena virus corona, Angela dan suaminya merasakan kewalahan antara pekerjaan kantor yang dilakukan di rumah sembari mengasuh anak mereka. Selintas, Angela berpikir, akankah lebih masuk akal untuk resign kerja selama kedua anak mereka juga beraktivitas di rumah saja saat pandemi virus corona?
Mengutip Fortune (April 2020), Angela adalah satu dari 14% perempuan yang dalam survei Syndio Solutions Inc, suatu lembaga konsultan human resources, mempertimbangkan berhenti bekerja karena tuntutan keluarga yang diciptakan oleh krisis virus corona. Sementara, 11% pria mengatakan bahwa mereka berpikir melakukan hal yang sama. Sebanyak 10% pria dalam survei ini mengaku bahwa pasangan atau pasangannya sedang mempertimbangkan untuk berhenti, sementara 6% perempuan memiliki jawaban yang sama. Menurut survei ini, pemikiran untuk resign kerja saat pandemi virus corona ini muncul karena besarnya tekanan yang harus dihadapi antara urusan domestik dan pekerjaan selama masa karantina.
Pertimbangkan dengan matang sebelum resign kerja
Anda tengah mengalaminya? Atau, sedang berpikir untuk ganti pekerjaan karena alasan bosan? Di tengah situasi sulit karena pandemi virus corona seperti ini, pertimbangkanlah dengan matang jika Anda ingin berhenti bekerja atau resign. Jangan gegabah mengambil keputusan. Bisa jadi, situasi tak terkendali yang Anda hadapi saat ini hanya karena Anda belum bisa beradaptasi, bukan tidak bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Hal ini penting, karena di saat krisis seperti saat ini, banyak orang kehilangan pekerjaan. Apakah Anda dengan mudah ingin melepas pekerjaan yang saat ini dimiliki?
Baca juga: Baru Kehilangan Pekerjaan, Bagaimana Cara Mengatur Keuangan?
Berikut beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan sebelum mengambil keputusan berhenti bekerja di masa pandemi virus corona, disarikan dari India Times, April 2020, dan CNBC, Mei 2020:
1. Pertimbangkan kembali situasi yang Anda hadapi
Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini:
- Jika pekerjaan Anda saat ini ditawarkan kepada Anda sekarang, apakah Anda akan menerimanya? Jika tidak, bagaimana pandangan Anda tentang masa depan, apakah berubah?
- Apa tujuan Anda 10 tahun mendatang dan bagaimana Anda akan mencapai sana? Mungkin jawabannya adalah Anda mencari perubahan karier. Tetapi, pastikan bahwa semua bidang kehidupan Anda stabil. Jika kesehatan, hubungan, atau properti Anda membutuhkan pekerjaan yang mendesak dan serius, prioritaskan itu sebelum memulai perjalanan karier baru.
2. Persiapkan berbagai rencana
Jika Anda bulat berhenti atau berganti pekerjaan, persiapkan berbagai rencana. Misalnya, jika Anda gagal dengan keputusan yang Anda ambil, apakah Anda punya opsi lainnya seperti berwirausaha. Identifikasi keterampilan Anda, bersiap untuk ketidakpastian, dan buatlah pilihan yang lebih baik.
3. Pekerjaan yang lebih menjanjikan
Jika Anda berhenti karena ingin mencoba pekerjaan lain yang lebih menjanjikan, pertimbangkan beberapa hal juga. Dalam situasi krisis, yang paling aman adalah pegawai pemerintahan yang di masa depan akan mendapatkan uang pensiun. Jika Anda tak menemukan pekerjaan yang seaman ini, pertimbangkan kembali keputusan Anda.
Baca juga: Cara Sukses dalam Karier, Intip 6 Tips Mencintai Pekerjaan
4. Mengembangkan diri
Guru besar London Business School dan seorang penulis, Herminia Ibarra, mengatakan, situasi pandemi virus corona telah membuat perencanaan ke depan menjadi sulit, terutama ketika menyangkut keputusan besar seperti perpindahan karier. Meski demikian, menurut dia, hal itu bukan berarti Anda harus menahan keinginan itu jika memang telah memiliki rencana berhenti atau berganti pekerjaan. Situasi saat ini juga bisa menjadi langkah awal memulai sesuatu yan baru.
Dalam Harvard Business Review, Ibarra mengungkapkan, ada sejumlah prinsip utama untuk membuat Anda tetap fokus pada sasaran karier, bahkan selama masa-masa sulit. Pertama, mengembangkan diri. Ia menekankan, masuk akal jika kita mempersiapkan berbagai opsi, daripada hanya berpegang pada satu hal. Menurut dia, opsi-opsi yang Anda siapkan bisa jadi lebih realistis daripada yang lain, tetapi dapat peluang baru dan membuat Anda lebih mengembangkan diri untuk sesuatu yang lebih baik.
Mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan membangun jaringan baru adalah rute umum dan penting jika Anda ingin menjajaki karier yang baru. Intinya, menurut Ibarra, lakukanlah pekerjaan baru dan berinteraksilah dengan orang-orang baru. Karena proses ini merupakan kesempatan untuk belajar tentang diri Anda, preferensi, dan ketidaksukaan pribadi.
5. Berhubungan kembali dengan jaringan Anda
Pandemi virus corona membuat adanya jarak sosial sehingga dianggap bukan saat yang tepat untuk membangun jaringan. Meski demikian, Anda masih punya kesempatan yang baik untuk terhubung kembali dengan kontak atau jaringan lama.
Studi menunjukkan bahwa koneksi yang jauh sering kali lebih baik dalam menawarkan perspektif baru dan saran jujur daripada mereka yang dekat. Ibarra merekomendasikan menggambar pada “ikatan aktif”, alias kolega Anda yang pernah dekat tetapi belum pernah berhubungan selama tiga atau lebih tahun.
Baca juga: Money Stories: WFH Selama Pandemi Corona, Lebih Hemat atau Boros?
6. Berbagi cerita dan diskusi
Sebelum mengambil keputusan, penting untuk mendiskusikannya dengan mereka yang Anda percaya bisa memberikan masukan bijak. Menurut Ibarra, tindakan sederhana seperti menceritakan kisah tentang apa yang ingin Anda lakukan, atau mengapa Anda menginginkan perubahan, dapat memperjelas pemikiran Anda dan mendorong Anda maju.
Sebelum mengambil keputusan resign kerja saat pandemi virus corona, pastikan juga Anda memiliki proteksi kesehatan yang aman. Hal ini penting karena di tengah COVID-19, perlindungan kesehatan merupakan prioritas yang harus dimiliki. Percayakan kebutuhan proteksi Anda pada Avrist Assurance yang berkomitmen mengelola risiko finansial Anda dan keluarga ketika jatuh sakit. Selama #DiRumahAja, pastikan pula Anda bisa melawan bosan, salah satunya dengan konten-konten seru #AvGotYouatHome di Instagram Avrist Assurance. Tetap semangat!
