Haruskah Orangtua Punya Asuransi Jiwa?

0
1371
haruskah orangtua punya asuransi jiwa

Menjadi orangtua merupakan anugerah terindah yang tidak dimiliki oleh semua orang. Sehingga, ketika Anda diberikan kesempatan menjadi orangtua, pasti Anda ingin memberikan yang terbaik bagi si buah hati. Tak hanya keturunan, Anda juga pasti akan berupaya memberikan yang terbaik untuk anggota keluarga yang lain, seperti pasangan atau orangtua. Alasan inilah yang kemudian akan menjawab pertanyaan: haruskah orangtua punya asuransi jiwa?

Jawabannya, ya, setiap orangtua memerlukan asuransi jiwa untuk melindungi orang-orang yang dicintai dari dampak finansial yang buruk jika ia tak lagi bisa menopang kehidupan anak-anaknya, pasangannya, dan orang-orang yang bergantung padanya secara ekonomi. Beberapa kejadian yang bisa membuat seorang orangtua tak lagi bisa menopang hidup anggota keluarganya misalnya, kematian, cacat seumur hidup, dan terkena penyakit kritis sehingga tidak lagi bisa bekerja.

Manfaat asuransi jiwa bagi orangtua

Asuransi jiwa merupakan salah satu produk keuangan yang bisa membantu orangtua, baik yang merupakan pencari nafkah ataupun yang tidak bekerja (stay-at-home parents), untuk mengelola risiko finansial di atas. Dengan punya asuransi jiwa, Anda memindahkan risiko ke perusahaan asuransi karena produk ini menyediakan uang pertanggungan (UP) yang bermanfaat sebagai santunan jika tertanggung mengalami risiko wafat.

Dewasa ini, ada banyak asuransi jiwa yang memperluas cakupan perlindungannya. Sehingga, UP tak hanya keluar jika tertanggung wafat, namun juga ketika tertanggung mengalami cacat seumur hidup dan terkena sakit kritis. Kedua risiko ini dilindungi karena menimbulkan dampak hilangnya penghasilan, sehingga bisa menimbulkan bencana finansial bagi keluarga. Umumnya, kedua perlindungan ini tersedia dalam bentuk asuransi tambahan atau rider.

Baca juga: Tips Tetap Produktif Saat Work From Home Selama COVID-19

Secara umum, UP asuransi jiwa bisa digunakan untuk menutup pos finansial yang disingkat menjadi LIFE, yakni loan (utang), income replacement (pengganti penghasilan), final expense (biaya akhir), and et cetera (kebutuhan lain-lain).

1. Utang

UP pada asuransi jiwa bisa digunakan untuk menutup utang orangtua jika ia meninggal. Umumnya, utang yang diakses melalui perbankan atau lembaga pembiayaan sudah dilindungi dengan asuransi jiwa kredit. Namun, untuk utang informal, seperti utang pada teman, kerabat, pegadaian, perusahaan, atau koperasi, belum dilindungi oleh asuransi jiwa kredit. Karenanya, keberadaan UP asuransi jiwa bisa menolong keluarga untuk melunasi utang tertanggung ketika ia wafat.

2. Pengganti penghasilan

UP pada asuransi jiwa bisa menjadi pengganti penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan jika orangtua wafat. UP ini bisa dibayarkan sekaligus atau setiap bulan. Alternatif lain, UP ini juga bisa dijadikan modal usaha sehingga menghasilkan sumber pendapatan baru bagi keluarga.

Baca juga: 3 Tujuan Keuangan Ini Bisa Tercapai dengan Menabung Saham, Lho

3. Biaya akhir

UP asuransi jiwa juga dapat digunakan untuk menutup biaya akhir jika orangtua wafat. Ada bermacam-macam contoh biaya akhir, seperti perawatan selama di rumah sakit jika orangtua harus menjalani pengobatan sebelum wafat; biaya perawatan di rumah seperti home care, gaji perawat, atau sewa perlengkapan medis; dapat juga digunakan untuk biaya persemayaman; upacara adat seperti Ngaben di Bali, Rambu Solo di Toraja, atau Saur Matua di Tapanuli; acara keagamaan seperti tahlilan atau misa arwah; biaya pemakaman atau kremasi; dan bahkan biaya pajak untuk harta warisan.

Baca juga: Ingin Mulai Pola Hidup Ramah Lingkungan Tapi Tidak Boros, Bagaimana Caranya?

4. Biaya lain-lain

Dan yang terakhir, UP asuransi jiwa bisa digunakan untuk keluarga yang ditinggalkan untuk mencapai rencana-rencana di masa depan. Dengan begitu, orangtua dan anggota keluarga dapat menjalani hari-hari serta aktivitas dengan tenang. Sebab, keluarga tak perlu khawatir masa depan akan runyam apabila penghasilan terhenti akibat wafat. Bermacam-macam biaya lain-lain itu misalnya dana pendidikan, dana pensiun, dana wisata rohani, dana liburan, dana tambahan untuk tabungan atau investasi, warisan, dan sebagainya.

Dengan penjelasan di atas, semoga kini Anda semakin memahami manfaat asuransi jiwa, baik bagi orangtua yang menjadi tulang punggung keluarga maupun bagi orangtua yang tidak bekerja (stay-at-home parents). Mari, miliki pikiran yang tenang dan lindungi keluarga tercinta dengan memiliki asuransi jiwa.