Pandemi Masih Lama. Milenial, Sebaiknya Tunda Dulu 5 Pengeluaran Ini

0
1674
pengeluaran milenial saat pandemi

Pandemi corona telah mengubah secara drastis banyak segi kehidupan. Dari mulai cara orang menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, menjaga imunitas tubuh, berkomunikasi, dan lain sebagainya. Pengelolaan pengeluaran pribadi juga dituntut ikut berubah seiring semakin tingginya ketidakpastian kondisi perekonomian. Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) masih besar karena banyak bisnis yang tak mampu bertahan akibat gempuran wabah COVID-19. Apa saja pengeluaran yang perlu ditunda bagi para milenial?

Kementerian Ketenagakerjaan RI seperti dikutip CNBC Indonesia, Mei 2020, mencatat, jumlah pengangguran telah bertambah lebih dari 2 juta orang akibat rontoknya perekonomian sejak terjadi pandemi corona. Angka itu diperkirakan akan terus berlanjut kendati masyarakat mulai diajak memasuki fase new normal dan kembali beraktivitas di tengah ancaman pandemi yang masih besar. Supaya keuangan Anda tetap aman dalam jangka panjang, ada baiknya lebih bijak mengatur pengeluaran selama pandemi belum berakhir. Salah satunya adalah menghindari pengeluaran besar yang masih bisa ditunda. Berikut lima jenis pengeluaran besar yang lebih baik Anda tunda dulu setidaknya hingga kondisi perekonomian lebih stabil.

1. Makan di luar rumah

Kebiasaan yang harus hilang sama sekali semenjak pandemi corona melanda adalah makan di luar rumah alias dining-out. Anda mungkin sering makan di restoran bersama teman atau keluarga kala akhir pekan tiba. Begitu pandemi corona melanda, kebijakan physical distancing mau tidak mau menghilangkan kebiasaan itu demi menghindari risiko tertular COVID-19. Selama kebijakan #DiRumahAja berlangsung, tradisi makan di luar rumah banyak berganti dengan food-delivery. Kini, kala fase new normal hendak diberlakukan, besar kemungkinan restoran akan mulai kembali dibuka hingga masyarakat bisa menikmati lagi makan di luar rumah.

Namun, ada baiknya Anda menunda dulu rencana makan di luar rumah. Selain membuka risiko tertular karena pandemi corona di Indonesia sebenarnya belum mereda, pengeluaran dining-out juga terbilang cukup besar. Rata-rata sekali makan di restoran kelas menengah bersama pasangan bisa menghabiskan minimal Rp300.000. Di tengah ancaman PHK yang masih besar akibat kelesuan ekonomi, menunda pengeluaran untuk dining-out adalah langkah bijak. Lebih baik Anda alihkan anggaran dining-out tersebut untuk menambah saldo dana darurat. Cara lain, mulailah mencoba memasak sendiri menu ala restoran di rumah. Selain hemat, cara itu bisa mendorong Anda lebih kreatif menjalankan aktivitas #DiRumahAja.

Baca juga: Trik Mudah Kelola Uang agar Bisa Makan di Restoran Tiap Bulan

2. Langganan TV kabel

Hidup dalam ketidakpastian akibat tingginya ancaman penyakit dan kelesuan perekonomian memang bisa berimbas buruk pada psikologis seseorang. Secara alamiah, orang akan mencari hiburan lebih banyak sebagai pelepasan atau katarsis. Menonton film favorit mungkin menjadi salah satu pilihan katarsis. Namun, bukan berarti perlu berlangganan TV kabel, kan? Pengeluaran untuk berlangganan TV kabel termasuk dalam pos hiburan yang nilainya cukup besar bila dibandingkan dengan efektivitas pemanfaatannya.

Sering terjadi seseorang berlangganan TV kabel dengan biaya tetap hingga Rp400.000 per bulan tapi sebenarnya hanya sempat menontonnya seminggu sekali. Bila Anda belum yakin bisa menyisihkan waktu untuk menontonnya secara rutin, lebih baik pengeluaran untuk langganan TV kabel ditunda sementara selama krisis corona ini. Namun, supaya kebutuhan hiburan tetap terpenuhi tanpa mengganggu keuangan, Anda bisa memilih penawaran berlangganan paling ekonomis. Saat ini sudah cukup banyak pilihan on-demand streaming movies yang harganya murah tak sampai Rp60.000 per bulan. Atau, kamu bisa pilih berlangganan streaming yang memasang harga per film saja.

Baca juga: Tetap Trendi Tapi Keuangan Sehat, Ikuti Trik Ini

3. Pakaian dan aksesori lain

Ancaman wabah penyakit bisa dihindari dengan menjaga kebersihan lingkungan dan imunitas tubuh, juga mengurangi aktivitas di luar rumah kendati fase new normal mulai diberlakukan. Karena lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, kebutuhan membeli pakaian beserta aksesori lain sebenarnya berkurang signifikan. Selama krisis corona ini masih berlangsung, Anda bisa berhemat cukup banyak dengan menunda pengeluaran untuk membeli baju dan aksesori fashion lain.

Selama work from home, Anda tetap bisa mengenakan pakaian yang sudah ada di lemari pakaian. Gunakan kreativitas untuk memadupadankan pakaian hingga tidak tampil membosankan. Begitu juga pengeluaran untuk membeli sepatu juga aksesori lain seperti tas, jam tangan dan sebagainya. Lebih baik menundanya lebih dulu dan mengalihkan anggarannya untuk pos lain yang lebih penting seperti tambahan saldo dana darurat, menambah pos premi asuransi, perlengkapan healthcare, dan lain-lain.

4. Homeware dan furniture rumah

Lebih sering menjalankan aktivitas di rumah memang kadangkala membuat seseorang jadi tergerak untuk “mendandani” rumah agar lebih enak dilihat. Misalnya, melengkapi sudut-sudut rumah dengan pot-pot bunga nan indah. Atau, menata taman rumah dengan menambahkannya berbagai tanaman idaman. Beberapa orang bahkan rela mengeluarkan uang untuk menambah berbagai furniture seperti rak buku baru, gorden hingga berbagai macam peralatan dapur yang tadinya tidak terpikirkan untuk dimiliki.

Boleh-boleh saja Anda tergerak untuk mendandani rumah supaya lebih nyaman dan sesuai selera. Misalnya, karena Anda lebih sering bekerja di dalam rumah, membeli meja kerja untuk menunjang produktivitas bekerja masih bisa dipahami. Hanya saja, pastikan Anda membeli memang untuk kebutuhan mendesak. Bila kebutuhannya tidak terlalu penting, sebaiknya tunda dulu pengeluaran untuk homeware dan furniture. Terlebih nominal pengeluaran untuk membeli perlengkapan rumah seringkali cukup menguras kantong. Jadi, lebih baik fokus dulu pada pos kebutuhan yang lebih penting.

Baca juga: Tak Bisa Liburan, Kenapa Kita Tetap Butuh Cuti Selama WFH?

5. Pengeluaran impulsif lain

Yang termasuk jenis pengeluaran impulsif pada dasarnya adalah segala jenis pengeluaran untuk barang atau sesuatu yang sebenarnya tidak Anda butuhkan. Sebagai contoh, saat Anda tengah surfing di akun media sosial, mata Anda menangkap promo gadget dengan harga terdiskon. Lengkap dengan fasilitas cicilan 0% memakai kartu kredit yang bisa dimanfaatkan.

Anda pun mendadak merasa butuh kendati harga diskon gadget tersebut masih terbilang mahal dibanding harga gadget lain full price. Lekas sadari godaan itu dan jangan turuti godaan berbelanja impulsif. Gagdet Anda masih baik-baik saja dan bisa menunjang aktivitas secara optimal. Jadi, tidak ada urgensi membeli gadget baru, terlebih di tengah pandemi seperti sekarang.

Nah, itulah lima jenis pengeluaran yang sebaiknya Anda tunda selama krisis corona belum berakhir. Lebih bijak bagi Anda untuk menerapkan prinsip hidup hemat dan fokus hanya pada kebutuhan yang penting saja. Agar masa isolasi Anda tetap menyenangkan, dapatkan konten-konten menarik ala #AvGotYouAtHome di Instagram Avrist AssuranceStay healthy!