Tak Bisa Liburan, Kenapa Kita Tetap Butuh Cuti Selama WFH?

0
4067
butuh cuti selama WFH

Isu kesehatan mental menjadi konsen saat sebagian besar orang menjalani aktivitas di rumah selama masa pandemi penyakit virus corona 2019 atau COVID-19, termasuk bekerja. Tak semua bisa dengan mudah beradaptasi dengan work from home (WFH) alias bekerja dari rumah. Kenyataannya, memang tak semudah yang dibayangkan. Berbagi konsentrasi dengan urusan lain di rumah dan tekanan pekerjaan, ditambah potensi distraksi yang bisa mengganggu fokus kita saat bekerja. Selain itu, belum adanya kepastian sampai kapan situasi seperti ini akan dijalani, menjadi beban tersendiri. Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama bekerja dari rumah? Jawabannya, butuh cuti selama WFH!

Ya, jika break sejenak di sela waktu bekerja tak cukup membantu, tak ada salahnya mengambil cuti dua atau tiga hari. Mengapa butuh cuti saat WFH? Setidaknya, Anda bisa benar-benar menarik diri sejenak dari urusan pekerjaan, demi kesehatan mental. Meski tak bisa ke mana-mana, “detoks” pekerjaan akan membuat Anda rileks dan mengambil kesempatan untuk menyegarkan pikiran. Berikut alasan kenapa kita tetap butuh cuti selama WFH?

Memahami ancaman kesehatan mental selama WFH

Sebagian mungkin sudah terbiasa menjalani kerja remote, tetapi tidak dengan sebagian lainnya. Melansir Forbes (2020), pendiri One Mind, Garen Staglinmenyebutkan, selama masa pandemi ini, banyak karyawan yang tanpa mereka duga menghadapi ancaman kesehatan mental. Ia menekankan, penting untuk menyadari potensi ancaman ini. Dua hal yang menjadi penyebabnya adalah, isolasi yang harus dijalani (menjalani aktivitas di rumah) dan kelelahan. Kelelahan ini muncul karena kita harus berbagi fokus untuk dua hal, urusan pekerjaan dan pribadi, dalam waktu bersamaan. Perubahan yang dihadapi selama bekerja dari rumah bisa membuat kita tertekan ketika tak bisa mengatur waktu, dan segala sesuatu seolah menjadi tumpang tindih.

Baca juga: Jangan Kasih Kendor, Begini Cara agar Tetap Berkembang Saat Work from Home

Bagi yang sudah terbiasa bekerja remote, pasti tak butuh adaptasi yang terlalu berat. Namun, bagi mereka yang terbiasa dengan “kehidupan kantor” konvensional dan interaksi sosial satu sama lain, pergeseran ke pekerjaan jarak jauh ini bisa menimbulkan kejenuhan hingga penurunan kesehatan mental. Setelah berbulan-bulan bekerja dari rumah, pasti ada kebutuhan untuk mempertahankan hubungan dengan rekan kerja atau atasan. Tak hanya untuk menjaga kinerja, tetapi juga untuk kesehatan emosional dan mental. Teknologi bisa membantu membangun dan menjaga komunikasi dengan rekan kantor. Namun, bagaimana dengan tekanan pekerjaan? Terkadang, kita tak bisa menghindarinya dan komunikasi jarak jauh tak selalu bisa menyelesaikan masalah.

Apakah bekerja dari rumah menyebabkan depresi? Menurut Healthline, sebuah laporan yang dikeluarkan European Foundation for the Improvement of Living and Working (2017), menyebutkan, 41% karyawan yang bekerja jarak jauh melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bekerja di kantor, yang sebesar 25%. Tekanan psikologis karena pekerjaan dapat memicu depresi.

Sementara, menurut survei tahun 2018 yang dilakukan Mental Health America,  sekitar 71% orang ingin bekerja dari rumah untuk mengurangi stres karena lamanya perjalanan ke kantor. Sekitar 75% responden survei juga mengaku bahwa bekerja dari jarak jauh berpotensi membantu mereka mengurangi stres terkait gangguan selama hari kerja.

Kenapa butuh cuti selama WFH?

Situasi pandemi virus corona memang membatasi gerak kita untuk liburan, mencari ketenangan. Tetapi, mengambil cuti dan membebaskan diri dari urusan serta tekanan pekerjaan pasti akan sangat berpengaruh dalam situasi seperti saat ini. Selama bekerja dari rumah, tanpa disadari, kita memiliki ruang yang minim untuk memisahkan antara kehidupan pribadi dan bekerja. Bahkan, ada situasi yang membuat kita seolah 24/7 untuk urusan pekerjaan. Selalu aktif, tidak pernah mati.  Tekanan-tekanan ini dapat membawa efek samping terhadap fisik dan mental. Oleh karena itu, disarankan mengambil hari libur atau cuti dengan alasan yang berkaitan dengan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Baca juga: Agar Tak Kesepian, Ini Cara Bersosialisasi Meski #diRumahAja

Beristirahat membantu kita mengingat bahwa waktu kerja terbatas dan ada saatnya kita harus berhenti. Kapan saat yang tepat mengambil cuti? Hanya Anda yang tahu kondisinya. Tetapi, pastikan saat mengambil cuti tak ada deadline atau pekerjaan penting yang harus diselesaikan sehingga Anda bisa menarik diri sejenak.

Mengambil waktu istirahat dari pekerjaan sepanjang hari akan mempersiapkan pikiran dan mental kita. Jika Anda mendapati diri Anda mulai tidak fokus, tidak bisa beristirahat dengan benar, atau tidak bisa melepaskan diri dari urusan pekerjaan, hal terbaik yang bisa dilakukan dilakukan adalah mundur dan mengambil cuti.

Yang bisa dilakukan selama cuti di rumah saja

Lalu, apa yang bisa dilakukan selama mengambil cuti dan harus di rumah saja?

  • Matikan ponsel

    Matikan ponsel Anda saat cuti. Ini merupakan detoksifikasi dari segala “gangguan” yang mungkin muncul terkait pekerjaan.

  • Meditasi

    Lakukan meditasi. Ambillah salah satu tempat di rumah Anda sebagai lokasi melakukan meditasi. Meditasi dapat memberi Anda rasa keseimbangan dan ketenangan. Bagi yang terbiasa melakukannya, akan muncul kedamaian batin dan memberikan perasaan tenang. Bahkan, jika Anda hanya mampu bermeditasi selama beberapa menit, akan sangat bermanfaat selama masa bekerja dari rumah. Cobalah meditasi sekitar tiga menit hingga lima menit.

  • Jalan-jalan

    Berjalan-jalan bermanfaat bagi kesehatan mental dan kesehatan fisik Anda. Jalan kaki secara teratur dan cepat dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Ambil waktu selama 10 menit atau lebih untuk berjalan, menari, atau mencoba beberapa gerakan olahraga di rumah.

  • Lakukan hal yang disenangi

    Selama cuti, lakukan hal-hal yang Anda senangi. Misalnya memasak, membaca buku, atau mungkin menonton serial drama Korea.

Baca juga: #AvGotYouatHome Menemani Ramadhan Anda Selama #diRumahAja

Jika cara ini tak cukup banyak membantu kondisi psikologis Anda, manfaatkan layanan konsultasi online terkait kesehatan mental. Jangan anggap remeh persoalan ini. Ya, Anda butuh cuti selama WFH. Pastikan juga pikiran Anda tenang karena memiliki perlindungan kesehatan yang memadai. Percayakan kebutuhan proteksi Anda pada Avrist Assurance yang berkomitmen mengelola risiko finansial Anda dan keluarga ketika jatuh sakit. Agar aktivitas Anda #diRumahAja tidak membosankan, coba intip konten-konten seru #AvGotYouatHome di Instagram Avrist Assurance. Tetap semangat!

Baca artikel #AvGotYouatHome lainnya di sini