Men are from Mars, women are from Venus. Kata-kata ini menjadi sangat terkenal untuk menggambarkan perbedaan antara pria dan wanita. Bermula dari sebuah buku yang ditulis oleh John Gray, seorang penulis dan konselor hubungan. Pria dan wanita memiliki perbedaan dalam hal psikologis dan emosionalnya. Diskusi soal ini mungkin klise.
Kenyataannya, hal ini berpengaruh dalam perilaku, tak hanya soal membina hubungan, tetapi juga pengambilan keputusan. Perbedaan pria dan wanita ini diyakini pula membuat keduanya berbeda dalam hal pengelolaan keuangan. Ada yang menyebut, dalam hal keuangan, pria cenderung lebih berani mengambil risiko. Sebaliknya, wanita cenderung berhati-hati dan wait and see. Benarkah mitos ini?
Pria vs Wanita dalam Mengelola Keuangan
Soal keuangan, pria dan wanita memang mengambil pendekatan yang berbeda. Ada plus minus masing-masing.
Pengeluaran untuk berbelanja
Pria dan wanita memiliki kebiasaan yang berbeda dalam berbelanja. Candaan ini mungkin pernah Anda dengar, “Kalau Anda melihat seorang pria dan wanita masuk ke mal dan sama-sama ingin berbelanja celana, pria langsung masuk ke satu toko dan keluar lagi dengan sepasang celana. Sementara, wanita bisa memasuki beberapa toko dan menghabiskan uang untuk berbelanja selain yang dia rencanakan sebelumnya“.
Berlebihankah joke ini? Mungkin tidak juga. Money Crashers menuliskan, sebuah studi tahun 2007 oleh Wharton School of Business berjudul “Men Buy, Women Shop” menemukan bahwa wanita cenderung melihat belanja sebagai sebuah aktivitas. Pria hanya berfokus pada tujuan. Mereka ingin pergi ke toko, membeli apa yang mereka inginkan, dan keluar secepat mungkin. Wanita bisa jadi butuh melihat banyak toko dan akhirnya tergoda membeli banyak barang.
Sebuah Survei Pengeluaran Konsumen 2015-2016 menyoroti beberapa perbedaan dalam pilihan pengeluaran antara wanita lajang dan pria lajang. Hasilnya, secara keseluruhan, pria lajang menghabiskan sedikit lebih banyak daripada wanita lajang. Ketika dibedah lagi, ada perbedaan spending keduanya untuk beberapa alokasi pengeluaran. Misalnya, untuk belanja pakaian, wanita menghabiskan lebih banyak uang daripada pria. Namun, dalam hal belanja makanan, ternyata pria lebih “boros” dibandingkan wanita. Sementara, untuk hiburan, baik pria maupun wanita relatif punya pengeluaran yang sama.
Baca juga: 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Anda Mengatur Keuangan Lebih Mudah
Menabung
Untuk urusan menabung, ternyata gambaran antara pria dan wanita menjadi lebih rumit. Sulit untuk mengatakan mana yang “lebih baik” dalam menabung.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa rata-rata pria memiliki simpanan dana darurat hampir dua kali lipat lebih banyak daripada yang dimikili wanita. Sementara, CNBC melaporkan, berdasarkan survei BlackRock 2015, wanita Amerika yang mendekati usia pensiun memiliki tabungan pensiun yang lebih sedikit dari pria. Pria disebut bisa menabung lebih dari tiga kali lipat daripada wanita. Akan tetapi, menurut survei ini, persentase menabung yang dialokasikan wanita dari pendapatannya disebut lebih besar dari pria. Misal, wanita menabung 10% dari pendapatannya setiap bulan, sementara pria 8%. Hasil akhirnya menjadi lebih besar pria karena perbedaan jumlah total pendapatan.
Investasi
Ada banyak penelitian yang dilakukan tentang kebiasaan investasi pria dan wanita. Sebagian besar penelitian itu menyimpulkan, pria cenderung lebih terbuka terhadap investasi yang berisiko. Wanita dianggap sebagai investor yang lebih berhati-hati dengan pandangan ke masa depan. Menurut sejumlah penelitian, rata-rata strategi investasi dan kinerja wanita cenderung lebih stabil daripada rata-rata pria.
Kajian The German Institute for Economic Research (DIW) yang mengevaluasi data tentang perilaku investasi lebih dari 8.000 pria dan wanita menemukan bahwa 38% wanita berinvestasi dalam produk keuangan berisiko, seperti saham, sedangkan persentase pria lebih tinggi, 45%. Seperti dimuat Investopedia pada Juni 2019, DIW tidak terlalu yakin hasil ini menegaskan bahwa perempuan enggan mengambil risiko dalam hal investasi. Wanita akan mengambil lebih banyak risiko jika mereka memiliki lebih banyak uang. Wanita umumnya mengalokasikan sekitar setengah dari jumlah yang dapat diinvestasikan daripada pria. Hal ini membuat mereka lebih berhati-hati, bukan menghindari risiko.
Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Bisa Bikin Bangkrut
Budgeting
Dalam hal budgeting atau alokasi anggaran, perempuan dianggap lebih baik. Medium, dalam salah satu artikelnya, pada September 2018, menyebutkan, perempuan lebih efektif menangani pendapatan dan pengeluaran rumah tangga demi menjamin kenyamanan bagi anggota keluarga. Perempuan lebih disiplin dalam alokasi anggaran untuk pengeluaran seperti makanan, pendidikan anak, dan lain-lain.
Disiplin budgeting ini dinilai sebagai sifat yang membantu memangkas pengeluaran yang tidak perlu dan memastikan bahwa jumlah optimal dialihkan ke tabungan dan investasi. Sifat ini menjadi dasar bagi perempuan untuk membangun keamanan keuangan mereka.
Tujuan Keuangan
Secara keseluruhan, pria dan wanita memiliki tujuan keuangan yang hampir sama, tetapi ada perbedaan dalam hal yang mereka fokuskan. Survei tahun 2018 oleh The Motley Fool menemukan, pria cenderung menempatkan menabung untuk liburan sebagai tujuan keuangan utama mereka, kemudian melunasi utang kartu kredit. Bagi wanita, ini masih menjadi dua tujuan teratas, tetapi dengan urutan yang berlawanan. Wanita lebih cenderung menyebut peningkatan kredit mereka dan melunasi pinjaman sebagai tujuan, sementara pria menyebut membeli rumah, membeli mobil, atau mencari pekerjaan baru. Meskipun pria dan wanita sebagian besar sepakat mengenai tujuan mereka, mereka sangat berbeda dalam berapa banyak uang yang mereka alokasikan untuk tujuan tersebut.
Siapa yang lebih baik?
Penghasilan dan cara masing-masing mengelola keuangan menjadi cermin banyak hal tentang kepribadian mereka. Pria menghabiskan lebih banyak untuk makanan. Di sisi lain, wanita memiliki kecenderungan untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk perawatan dan barang-barang kebutuhan pribadinya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang harus memiliki alokasi anggaran yang sama. Masing-masing bisa menentukan di pos mana mereka harus berhemat, dan di pos mana mereka bisa royal dengan uang yang dimilikinya.
Baca juga: Antara Asuransi Jiwa dan Menabung Dana Darurat, Mana yang Lebih Didahulukan?
Siapa yang lebih baik? Menentukan apakah pria atau wanita yang lebih baik dalam mengelola keuangan, jawabannya bisa jadi sangat subjektif. Dengan mengetahui perbedaan ini, setidaknya Anda bisa memahami kebiasaan masing-masing. Apalagi bagi pasangan, perbedaan pendekatan dalam pengelolaan keuangan ini bisa saling melengkapi satu sama lain.
Misalnya, wanita bisa belajar dari pria yang lebih berani mengambil risiko dalam hal investasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Sementara, pria bisa belajar dari kedisiplinan dan kehati-hatian wanita dengan uang. Mereka dapat menghindari banyak masalah dengan menjadi lebih sadar biaya saat berbelanja, lebih waspada terhadap utang, dan lain-lain.
Jangan lupa proteksi kesehatan
Ini satu hal yang juga penting. Baik pria maupun wanita harus mengalokasikan keuangannya untuk premi asuransi kesehatan yang bisa memberikan proteksi jangka panjang. Produk Avrist Assurance, Avrist Simple Start, menawarkan manfaat tambahan berupa manfaat perlindungan penyakit khusus pria atau wanita. Tertanggung mendapatkan diagnosa penyakit khusus wanita atau pria, seperti kanker payudara dan prostat, dengan uang pertanggungan sebesar Rp5 juta atas manfaat ini. Premi Avrist Simple Start sangat terjangkau, mulai dari Rp198.000 per bulan. Manfaat yang bisa didapatkan sangat banyak, di antaranya:
- Praktis
- Cashless
- Manfaat kamar rawat inap harian
- Manfaat pembedahan
- Manfaat biaya medis
- Manfaat rawat jalan
- Manfaat rawat jalan umum
- Manfaat rawat jalan tambahan
- Manfaat bonus tanpa klaim
Mari, lengkapi kebutuhan asuransi Anda dengan Avrist Simple Start yang senantiasa #AvGotYouAtHome.
