Resep Mudah Agar Ramadan Tidak Bikin Isi Kantong Merana

0
1102
peningkatan pengeluaran

Kedatangan bulan suci Ramadan dan diakhiri dengan perayaan Lebaran di Indonesia bukan hanya menjadi bulan beribadah bagi umat Islam. Kedatangan momen perayaan tahunan itu juga melahirkan banyak aktivitas yang menguras isi kantong. Mulai dari belanja makanan yang serba spesial untuk berbuka, pengeluaran mudik, belum lagi belanja hadiah untuk kerabat dan kolega, berlanjut dengan pengeluaran perayaan Lebaran.

Tak ayal, peningkatan pengeluaran rumah tangga pun meningkat tajam selama bulan Ramadan. Pengeluaran yang membengkak di momen tahunan ini sebenarnya agak sulit dihindari. Namun, supaya keuangan Anda tetap sehat, ada trik mudah mengantisipasi peningkatan pengeluaran saat Ramadan. Yuk, simak enam langkah di bawah ini.

1. Buat prioritas pengeluaran

Ada empat pos peningkatan pengeluaran utama yang banyak menguras isi dompet selama Ramadan. Pertama, pos  keperluan Ramadan seperti berbelanja kebutuhan menu berbuka dan sahur hingga pengeluaran menghadiri acara berbuka bersama. Kedua, pos  kebutuhan mudik mulai pembelian tiket mudik, pembelian oleh-oleh atau hadiah untuk kerabat di kampung halaman. Ketiga, pos kebutuhan pribadi Lebaran seperti belanja baju dan kue lebaran. Keempat, pos pengeluaran sosial mulai dari pembayaran zakat harta tahunan, pemberian THR, dan parsel untuk kerabat dan kolega.

Dari empat kelompok kebutuhan tersebut, susunlah prioritas pos terpenting dan mendesak. Misalnya, belanja kebutuhan Ramadan Anda lakukan berbarengan dengan agenda belanja bulanan rutin. Setelah itu, prioritaskan pos pembayaran zakat yang sifatnya wajib, lalu pos pengeluaran THR untuk asisten rumah tangga, sopir, satpam, hadiah untuk keluarga dan kerabat. Prioritas selanjutnya adalah pos kebutuhan mudik seperti tiket mudik, bensin, dan tol. Kemudian, pos kebutuhan terakhir adalah pos pengeluaran Lebaran yang mungkin masih bisa Anda sisihkan atau siasati adalah pembelian baju dan kue Lebaran.

Dari masing-masing pos tersebut, ketahui nominal kebutuhannya dan sumber pendanaannya. Dengan demikian, Anda mengetahui prioritas kebutuhan dan bagaimana mengelola anggaran sesuai prioritas tersebut.

Baca juga: Sudah Gajian, Bagaimana Cara Tepat Mengalokasikan Anggaran? 

2. Antisipasi dengan pendapatan tahunan

Peningkatan pengeluaran seputar Ramadan dan Lebaran termasuk kategori pengeluaran tahunan, terutama untuk pos yang memakan biaya cukup besar seperti kebutuhan mudik, pemberian THR, hadiah dan parsel, juga pembayaran zakat mal atau zakat harta tahunan. Jadi, idealnya, anggaran untuk pengeluaran tahunan tersebut bersumber dari pendapatan tahunan. Dengan begitu, arus kas bulanan rumah tangga tidak perlu terganggu oleh pengeluaran-pengeluaran besar dan sifatnya tahunan saat Ramadan.

Nah, apa saja sumber pendapatan yang bisa Anda gunakan untuk membiayai peningkatan pengeluaran Ramadan dan Lebaran? Pertama, gaji bulanan. Gunakan pendapatan bulanan untuk menutup kebutuhan yang sifatnya rutin. Seperti belanja kebutuhan dapur untuk keperluan buka puasa dan sahur. Anggaran untuk buka puasa bersama juga dapat Anda ambil dari pendapatan bulanan, yaitu dari pos “makan di luar”. Usahakan juga pemakaian bujetnya tetap sesuai rencana tanpa mengganggu pos penting lain seperti pos menabung dana darurat rutin, pembayaran premi asuransi, pembayaran cicilan utang, juga pos investasi untuk tujuan keuangan keluarga.

Kedua, anggaran Ramadan dan Lebaran yang sudah Anda siapkan jauh-jauh hari. Bila Anda selama ini cermat mengelola keuangan, mungkin Anda sudah menyisihkan jauh-jauh hari sebagian pendapatan rutin bulanan atau dari pendapatan bonus tahunan.

Ketiga, tunjangan hari raya (THR). Tunjangan hari raya termasuk pendapatan tahunan yang dapat Anda peruntukkan untuk membiayai keperluan seputar hari raya. THR biasanya cair pada dua minggu sampai satu minggu sebelum hari raya.

Keempat, Anda boleh memakai sebagian dari dana darurat untuk menutup pengeluaran tahunan apabila sumber-sumber pendapatan di atas belum menutup semua kebutuhan. Namun, pastikan untuk “mengembalikan” lagi porsi dana darurat ke jumlah ideal di bulan-bulan mendatang.

Baca juga: 5 Kesalahan Finansial yang Perlu dihindari Para Orang Tua Muda

3. Kantongi rencana menu

Ada begitu banyak daftar peningkatan pengeluaran Ramadan yang harus Anda lakukan. Walau mungkin anggarannya sudah Anda siapkan, jangan lupa untuk tetap menerapkan prinsip a wise and smart spender. Caranya adalah dengan memilih cara paling  hemat di semua lini.

Contohnya, supaya pengeluaran belanja dapur tidak terlalu membengkak, buatlah rencana menu setiap pekan agar Anda bisa berbelanja efektif dan terhindar dari dorongan serakah membeli ini-itu jelang berbuka. Supaya lebih hemat lagi, manfaatkan diskon akhir pekan yang sering ditawarkan peritel supermarket. Anda juga bisa mengoptimalkan tawaran promo alat pembayaran seperti kartu kredit agar mendapatkan deal paling ekonomis.

4. Cerdik berbuka puasa bersama

Bulan Ramadan adalah juga bulan silaturahmi. Anda mungkin menerima banyak undangan berbuka puasa bersama teman lama, kolega, hingga keluarga besar. Supaya dompet tidak ikut merana karena pengeluaran acara buka bersama, Anda bisa menempuh trik-trik mudah antara lain, usulkan acara berbuka puasa berkonsep potluck party di mana semua orang yang terlibat menyumbang makanan dan minuman. Bisa juga dengan menyepakati berbuka puasa di rumah salah satu kerabat atau teman ketimbang janjian berbuka puasa di mal.

Manfaatkan promo dining dari alat pembayaran untuk transaksi makan lebih hemat. Cara lain adalah selektif memilih menu saat berbuka bersama. Pilih saja hidangan pembuka supaya lebih hemat. Sedang menu utama berbuka, ya, nanti saja di rumah. Trik hemat lain adalah memilih undangan iftar yang paling memberikan manfaat saja. Misalnya, yang bisa memperluas networking Anda.

Baca juga: 5 Kesalahan Finansial yang Sering Menjebak Usia 30-an

5. Pilih cara mudik paling ekonomis

Peningkatan pengeluaran Ramadan terbesar salah satunya adalah untuk mudik. Maklum, harga tiket pesawat saat ini relatif mahal. Begitu juga tiket transportasi lain seperti kereta api atau bus. Bila dihitung-hitung, biaya mudik memakai transportasi publik bisa jadi lebih mahal dibandingkan memakai kendaraan pribadi, terlebih bila Anda membawa serta semua keluarga untuk mudik. Jadi, bandingkan dulu cara mudik paling hemat supaya biayanya bisa Anda tekan. Misalnya, mudik bersama teman-teman sedaerah, asal memakai kendaraan pribadi, mungkin dapat menjadi alternatif yang lebih murah ketimbang mudik dengan pesawat terbang.

6. Kreatif memberi hadiah Lebaran

Memberi hadiah Lebaran menjadi tradisi yang sulit dihindari. Supaya tidak membuat pengeluaran makin boros, pikirkan cara paling kreatif memberi hadiah. Misalnya, Anda mungkin biasanya memberikan hadiah Lebaran untuk orangtua berupa baju atau perlengkapan ibadah ditambah parsel Lebaran. Tahun ini, sah-sah saja bila Anda memilih satu jenis saja hadiah yang paling bermanfaat untuk orang-orang tersayang. Untuk keponakan tercinta, selain angpau, Anda bisa juga memberi hadiah berupa buku aktivitas (activity book) yang bisa Anda cetak gratis dari Pinterest. Jadi, hadiah terbaik tidak perlu selalu mahal.

Itulah enam trik menyiasati peningkatan pengeluaran Ramadan. Yang terpenting juga, agar Ramadan tahun depan pengeluaran lebih terantisipasi, mulailah jauh-jauh hari menyisihkan sebagian pendapatan di instrumen reksa dana pasar uang seperti Avrist Ada Kas Mutiara atau Avrist Ada Kas Intan. Yuk, mulai sekarang!