Cara Menyiapkan Dana Pensiun Untuk Freelancer Agar Sejahtera

0
4550
menyiapkan dana pensiun untuk freelancer

Setiap orang pasti memiliki harapan menjalani kehidupan di masa tua yang nyaman dan sejahtera. Anda tentu juga memiliki cita-cita serupa. Ketika sudah menua, secara alami tingkat produktivitas juga akan menurun sehingga besar kemungkinan Anda pun sudah tidak lagi aktif bekerja dan mendapatkan penghasilan seperti saat ini. Sedang di saat yang sama, kebutuhan hidup menuntut terus dipenuhi. Itulah mengapa, setiap orang perlu memikirkan persiapan pensiun bila ingin masa tua kelak tetap sejahtera. Termasuk bagi Anda yang saat ini bekerja sebagai freelancer atau pekerja mandiri. Bagaimana cara menyiapkan dana pensiun untuk freelancer agar hidup sejahtera?

Berbeda dengan karyawan yang umumnya mendapatkan tunjangan pensiun dari perusahaan, seorang freelancer tidak memiliki keuntungan tersebut. Ketiadaan tunjangan pensiun dan pola pendapatan yang cenderung tidak pasti menjadi tantangan terbesar bagi para pekerja mandiri agar tetap bisa mewujudkan masa pensiun sejahtera. Meski begitu, Anda yang berstatus sebagai freelancer tidak perlu cemas. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, Anda tetap bisa menyiapkan dana pensiun untuk freelancer dengan baik. Berikut langkah yang bisa Anda siapkan.

Baca juga: 4 Langkah Mudah Menyiapkan Pensiun Dini

Cara Menyiapkan Dana Pensiun Untuk Freelancer

1. Ketahui kebutuhan dana pensiun

Supaya bisa mewujudkan masa pensiun yang nyaman, para pekerja mandiri sejak awal sudah harus berinisiatif membangun dana pensiun sendiri. Langkah pertama yang perlu Anda tempuh untuk adalah mengetahui berapa sebenarnya dana pensiun yang Anda butuhkan. Cara mengetahuinya tidak sulit.

Yang perlu Anda tentukan adalah, pada usia berapa Anda akan pensiun atau tidak lagi memiliki penghasilan, asumsi usia harapan hidup, perkiraan dana yang Anda butuhkan untuk hidup sehari-hari, juga waktu yang Anda miliki untuk menyiapkan kebutuhan dana pensiun tersebut.

Contoh, Anda berniat pensiun di usia 55 tahun dengan asumsi usia harapan hidup hingga 65 tahun. Kebutuhan hidup Anda sehari-hari saat ini sekitar Rp7 juta per bulan. Setelah dikurangi cicilan atau tagihan, anggap saja kebutuhan dana menjadi Rp5 juta per bulan. Saat ini Anda berusia 27 tahun sehingga Anda memiliki waktu sekitar 28 tahun untuk mengumpulkan dana tersebut. Dengan asumsi inflasi per tahun 10%, maka total kebutuhan dana Anda saat pensiun 28 tahun lagi hingga tutup usia sekitar Rp13,79 miliar.

2. Siapkan strategi pengumpulan dana

Untuk mengumpulkan dana sebesar Rp13,79 miliar selama 28 tahun, Anda bisa menimbang beberapa pilihan strategi. Pertama, berinvestasi rutin di instrumen investasi yang mampu tumbuh tinggi. Beberapa instrumen investasi yang berpeluang tumbuh di atas inflasi ada cukup banyak. Misalnya, reksa dana, saham, obligasi jangka panjang, properti, dan lain sebagainya.

Baca juga: Strategi Investasi Saham agar Meraup Untung

Namun, tidak semua instrumen investasi tersebut dapat Anda gunakan dengan metode cicilan investasi atau investasi berkala. Investasi properti, misalnya, membutuhkan modal yang cukup besar. Bagi investor ritel, memilih berinvestasi rutin di reksa dana atau saham (menabung saham) lebih realistis. Anda memiliki waktu 28 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun tersebut. Berapa yang harus diinvestasikan agar dana pensiun sebesar Rp13,79 miliar terkumpul? Anda bisa berinvestasi rutin di produk investasi yang mampu tumbuh 25% per tahun, dengan menyetor Rp580.511 per bulan selama 28 tahun.

Kedua, mengikuti program Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri. Bagi pekerja mandiri, kepesertaan JHT BPJS Ketenagakerjaan meminta Anda menyetorkan iuran sebesar 2% dari penghasilan yang dilaporkan. Jadi, bila pendapatan Anda Rp7 juta, maka iuran yang Anda setorkan adalah sebesar Rp140.000 per bulan.

Ketiga, membuka rekening Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pribadi. Prinsip DPLK tidak berbeda dengan JHT BPJS Ketenagakerjaan. Dana yang Anda setorkan akan dikelola oleh pengurus DPLK ke instrumen investasi dalam jangka panjang supaya bisa tumbuh tinggi. Dana yang sudah terkumpul bisa Anda ambil saat usia pensiun dan bisa juga dibelikan produk anuitas yang memberikan pendapatan rutin setiap bulan bagi Anda hingga tutup usia.

3. Sehatkan keuangan pribadi

Mengumpulkan dana pensiun termasuk rencana keuangan jangka panjang yang membutuhkan komitmen kuat. Maka itu, semakin dini Anda memulai, akan semakin mudah bagi Anda untuk mewujudkan target dana kelak. Hanya saja, sembari mengumpulkan dana pensiun, pastikan keuangan pribadi Anda sudah cukup sehat.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Dilakukan Demi Keuangan Sehat

Paling tidak ada dua hal yang perlu Anda cermati perihal kesehatan keuangan. Yaitu, beban utang dan kecukupan dana darurat. Apabila pendapatan yang Anda miliki saat ini masih banyak tersedot oleh beban utang, akan lebih mendesak bagi Anda untuk menyelesaikan beban utang tersebut. Upayakan menjaga beban cicilan setiap bulan memakan tidak lebih dari 30% penghasilan rutin.

Selain itu, jangan lupa pula memperhatikan kecukupan dana darurat. Bila Anda masih lajang, jumlah dana darurat yang memadai adalah minimal sebesar tiga kali biaya bulanan Anda. Sisihkan pendapatan secara rutin hingga nilai dana darurat Anda memadai.

4. Jangan lupakan asuransi

Seorang freelancer tidak menikmati tunjangan kesehatan sebagaimana karyawan di sebuah perusahaan. Padahal risiko finansial akibat kondisi sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia tetap ada dan tidak memandang apakah status seseorang itu karyawan atau pekerja mandiri.

Maka itu, sebaiknya jauh-jauh hari Anda mengelola risiko kerugian finansial tersebut dengan berasuransi. Bila Anda saat ini menjadi tulang punggung keluarga, pastikan Anda memiliki asuransi jiwa yang menjadi jaring pengaman bagi keluarga yang Anda tanggung. Begitu juga asuransi kesehatan yang bisa memberikan Anda manfaat perlindungan dari risiko kerugian akibat kondisi sakit. Sisihkan paling tidak 5%-10% dari penghasilan rutin untuk membiayai kebutuhan asuransi melalui pembayaran premi asuransi.

Dengan empat cara menyiapkan dana pensiun untuk freelancer, seorang pekerja mandiri siap untuk masa pensiun, dan hidup dengan sejahtera. Mudah, bukan?