Berhitung Untung-Rugi Ikut Arisan

0
52793
arisan

Berapa banyak arisan yang Anda ikuti? Coba berhitung. Mungkin ada yang hanya mengikuti satu atau dua arisan. Tetapi, bagi mereka yang punya aktivitas sosial tinggi, jaringan luas, perkumpulan arisan bisa jadi berderet. Misalnya, ada arisan teman kantor, orangtua siswa di sekolah, arisan keluarga, arisan teman sehobi, arisan alumni sekolah, dan lain-lain.

Alasan mengikuti arisan juga bisa beragam. Beberapa perempuan pernah berbagi cerita, alasan mereka mengikuti arisan karena ingin menjaga hubungan. Ya, bagi sekelompok orang atau komunitas, arisan dijadikan sarana untuk menjaga silaturahmi. Tujuannya, agar anggota komunitas bertemu rutin, minimal satu bulan sekali.

Lainnya, ada yang beralasan ikut-ikutan, gengsi, dan ada pula yang menganggap arisan adalah kesempatan untuk menabung.

Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Tidak Disadari Bisa Bikin Bangkrut

Bentuk arisan juga beragam. Umumnya, arisan dalam bentuk uang. Akan tetapi, kini banyak pula berkembang arisan barang (elektronik, perabotan rumah, dan lain-lain), dan arisan logam mulia.

Apa pun alasannya, sebaiknya Anda bijak dan pilih-pilih ikut arisan. Mengapa? Agar Anda tidak tekor! Bayangkan, jika Anda ikut terlalu banyak arisan, pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulan pasti lebih besar. Pertimbangkan, apakah alokasi untuk arisan akan mengganggu pos-pos rutin lain yang seharusnya menjadi prioritas?

Tujuan arisan

Anda perlu tahu tujuan mengikuti arisan. Pada dasarnya, arisan menjadi ajang sosialisasi dan silaturami. Jadi, tak tepat jika Anda mengikuti arisan karena alasan ingin menabung. Mengapa? Karena nilai yang Anda keluarkan setiap bulan dengan yang Anda dapatkan di akhir periode arisan adalah sama. Uang Anda tidak bertambah banyak karena arisan tidak mengenal imbal hasil. Bahkan, uang Anda bisa jadi lebih kecil karena biasanya mereka yang mendapatkan arisan harus mentraktir anggota lainnya.

Baca juga: Baru Mulai Berkeluarga? Ketahui 5 Prioritas Keuangan Penting Ini

Nah, jika Anda memang ingin berinvestasi, alihkan bujet arisan itu ke produk investasi seperti reksa dana, saham, atau obligasi ritel. Jika Anda ingin memiliki produk investasi sekaligus proteksi, Anda juga bisa mempertimbangkan asuransi.

Beberapa hal yang harus Anda pahami soal arisan

1. Arisan bisa membuat Anda lebih boros. Mengapa? Lebih banyak arisan yang Anda ikuti, maka biaya yang Anda keluarkan bisa lebih besar. Biaya itu tak hanya untuk iuran rutin arisan, tetapi juga transportasi dan konsumsi. Apalagi, jika arisan digelar di rumah makan atau tempat berbayar. Anda harus merogoh kocek lebih besar.

2. Jika Anda mengikuti arisan barang, bisa jadi barang itu bukan yang Anda butuhkan. Misalnya, pada suatu waktu tertentu, ada peralatan rumah tangga yang menjadi tren. Tak sedikit yang mengadakan arisan untuk memiliki barang tersebut. Namun, ketika Anda mendapatkan hasilnya, belum tentu barang itu benar-benar Anda butuhkan. Bisa jadi alasan Anda mengikuti arisan tersebut hanya karena tak ingin ketinggalan tren.

4. Risiko ada anggota yang kabur sebelum periode arisan selesai. Risiko ini bisa diminimalisir dengan mengadakan arisan bersama orang-orang yang dikenal baik. Dengan demikian, mereka yang mengikuti arisan bisa menjaga komitmennya.

Manfaatkan arisan untuk beberapa hal ini

Tapi, ada juga lho manfaat ikut arisan. Seperti yang telah disampaikan di atas, arisan bisa menjaga silaturahmi dengan keluarga atau teman. Anda juga bisa menggunakan arisan untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Selain itu, beberapa hal di bawah ini bisa jadi manfaat yang Anda dapatkan dari mengikuti arisan:

  • Seorang pakar keuangan, seperti dikutip dari Kontan, menyebutkan, semakin awal mendapatkan hasil arisan, akan semakin besar keuntungan yang didapatkan. Keuntungan itu terkait nilai waktu atas uang alias time value of money. Semakin lama, nilai uang akan semakin kecil. Hal ini akan terasa saat putaran arisan berlangsung lama karena banyaknya peserta. Bahkan, ada yang sampai 3 tahun, lho!
    Mendapatkan arisan lebih awal, bisa dianalogikan Anda mendapatkan pinjaman lunak dari peserta yang lain.
  • Memperluas jaringan. Tak sedikit yang berhasil membangun bisnis dari jaringan arisan. Maka, pertimbangkan juga siapa saja anggota arisan yang Anda ikuti. Adakah yang potensial untuk dijajaki menjalin hubungan bisnis?

Tips agar tak tekor

Bijaklah dalam hal alokasi dana untuk arisan. Dalam pengelolaan anggaran, ada istilah fixed cost dan variable costFixed cost adalah dana yang Anda keluarkan dengan besaran sama setiap bulannya; variable cost adalah pos dana yang angkanya bisa berubah, seperti tagihan listrik dan air.

Baca juga: 7 Rahasia Sukses Mengelola Keuangan Keluarga untuk Single Income

Bagaimana mengelola dana arisan agar tak mengganggu pos bulanan?

1. Arisan bisa dimasukkan dalam fixed cost, karena angka yang Anda keluarkan tak berubah setiap bulannya.

2. Pastikan pengeluaran untuk arisan tidak mengganggu pengeluaran pokok, seperti kebutuhan rumah, dana pendidikan anak, premi asuransi, tabungan rutin, dan lain-lain. Arisan bisa masuk dalam anggaran lifestyle. Besarannya sebaiknya tak lebih dari 10% pendapatan.

3. Tetapkan penggunaan dana arisan. Sejak awal mengikuti arisan, apapun bentuknya, Anda harus sudah menetapkan peruntukannya. Misalnya, jika dapat arisan, maka Anda tabung untuk dana pendidikan, deposito, dan lain-lain. Menentapkan tujuan ini perlu agar uang tersebut tak “menguap” begitu saja.

4. Jangan gunakan uang hasil arisan untuk belanja rutin. Jika Anda menggunakan uang hasil arisan untuk belanja kebutuhan sehari-hari atau barang yang berusia pendek seperti baju atau sepatu, maka Anda tidak mendapatkan manfaat yang lebih besar dari uang hasil arisan.

Walaupun memberi manfaat dalam hal menjaga hubungan sosial, sebaiknya ada manfaat lain dari arisan yang bisa Anda dapatkan. Jangan sampai Anda mengendapkan uang dalam waktu lama, namun berakhir dengan tekor. Tidak mau, kan?