Gaji Masih Fresh Graduate Ingin Beli Rumah? Begini Caranya!

0
14522
beli rumah

Memiliki rumah sendiri adalah kebutuhan semua orang. Namun, karena harga rumah cukup mahal dan terus naik setiap tahun, membeli rumah tidaklah semudah yang dibayangkan. Terlebih bagi para pekerja muda yang baru memasuki dunia kerja atau fresh graduate. Kalangan fresh graduate yang baru lulus kuliah dan mulai bekerja, kebanyakan masih memiliki penghasilan pas-pasan di kisaran Rp 4 – 5 juta atau sedikit di atas upah minimum provinsi.

Tidak heran bila banyak pekerja muda yang sangsi bisa membeli properti dengan penghasilan fresh graduate. Padahal, dengan tingkat pendapatan sebesar itu, memiliki properti sebenarnya bukan hal yang mustahil. Ketimbang penghasilan habis untuk pengeluaran gaya hidup semata seperti hangouttravelingdan sebagainya, akan lebih baik bila anak muda mulai menimbang membeli rumah.

Bagaimana caranya? Anda bisa jalankan strategi pengelolaan keuangan yang tepat sehingga mimpi punya rumah sendiri bisa segera tercapai. Berikut lima langkah mudah yang bisa Anda jalankan:

1. Tentukan tujuan keuangan

Langkah pertama adalah menentukan tujuan keuangan secara spesifik. Mengapa ini penting? Selain bisa membantu Anda membuat perencanaan strategi yang jelas, memiliki tujuan yang spesifik akan membuat Anda fokus. Misalnya, rumah yang Anda inginkan adalah rumah tapak atau apartemen dengan harga berkisar Rp250 juta. Anda ingin lokasinya tidak terlalu jauh dari fasilitas transportasi publik seperti stasiun kereta rel listrik (KRL)atau halte busway. Untuk mewujudkannya, Anda bisa memakai fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) dari bank dengan beban cicilan maksimal sebesar 30% dari total penghasilan Anda.

Untuk mendapatkan KPR, bank biasanya mewajibkan pembayaran uang muka atau down payment (DP). Bank umumnya mematok besar uang muka sekitar 30% dari harga rumah. Kabar baik bagi para fresh graduate, mulai 1 Agustus 2018 Bank Indonesia membolehkan bank memberikan kredit properti tanpa uang muka bagi nasabah KPR atau KPA pertama.

Baca juga: Memiliki Rumah Sendiri sebelum Usia 30 Tahun dengan 6 Langkah

Ini berarti, bila Anda adalah seorang fresh graduate dan pertama kali mengajukan KPR atau KPA, Anda bisa mendapatkan fasilitas pinjaman pembelian rumah tanpa DP. Tentu setelah Anda dinilai memenuhi kriteria untuk mendapatkan pembiayaan pembelian rumah.

Namun, walau Anda memiliki kesempatan untuk membeli rumah tanpa DP, akan lebih baik untuk tetap mempersiapkan kebutuhan biaya KPR. Misalnya, kebutuhan biaya provisi, biaya administrasi, hingga biaya asuransi. Besar masing-masing biaya tersebut beragam tergantung jenis properti yang Anda beli, tenor kredit, dan usia nasabah saat pengajuan. Untuk lebih aman, bila rumah yang Anda inginkan harganya sekitar Rp250 juta, siapkan minimal Rp10 juta untuk biaya seputar KPR.

2. Hitung kemampuan keuangan

Setelah menetapkan tujuan, lakukan penghitungan kemampuan keuangan. Supaya keuangan pribadi Anda tetap sehat walau mengambil KPR atau KPA, Anda harus berkomitmen membatasi besar beban cicilan maksimal 30% dari total penghasilan rutin. Sebagai contoh, saat ini Anda memiliki penghasilan Rp4,5 juta per bulan. Maka, Anda bisa mengambil cicilan KPR maksimal Rp1,5 juta per bulan.

Baca juga: Jangan Sampai Hobi Membuat Bangkrut, Jalankan Jurus Ini

Apakah ada rumah yang bisa dibeli dengan cicilan maksimal Rp1,5 juta? Jangan khawatir. Banyak pengembang yang menggarap segmen properti ini yang menyasar kalangan fresh graduate. Rumah-rumah yang ditawarkan umumnya masih di bawah Rp250 juta dan termasuk kategori rumah subsidi atau rumah sederhana. Memang sih, lokasinya biasanya jauh dari pusat kota.

Tapi, Anda bisa mengakalinya dengan memilih properti yang tidak jauh dengan fasilitas transportasi publik seperti stasiun KRL. Dengan begitu, mobilitas Anda tetap leluasa kendati tinggal di kota satelit.

3. Bersihkan dompet dari utang

Dengan kondisi penghasilan yang terbilang “ngepas” untuk bisa menyicil pembelian rumah, usahakan juga untuk tidak lagi membebani keuangan dengan beban utang yang lain. Bila saat ini Anda masih memiliki beban utang atau cicilan yang lain misalnya utang kartu kredit, sebaiknya Anda bereskan itu terlebih dulu sebelum mengajukan KPR. Sebaliknya, tahanlah diri lebih dulu untuk tidak mengambil utang atau cicilan apapun setidaknya sampai pengajuan KPR Anda disetujui.

Membersihkan keuangan dari beban utang di luar KPR tak lain supaya ruang keuangan Anda tetap memadai menanggung utang KPR kelak. Selain itu, akan sulit bagi bank untuk menyetujui pengajuan KPR Anda bila beban cicilan Anda sudah terlalu banyak. Bagaimanapun, bank hanya akan memberikan pinjaman pada nasabah dengan keuangan yang dinilai eligible atau mampu menanggung cicilan sekaligus tetap bisa membiayai kebutuhan hidup dasar sehari-hari.

Selain itu, pastikan reputasi kredit Anda tetap terjaga baik. Apabila ada masalah tunggakan utang yang pernah terjadi, lebih baik manfaatkan waktu untuk menyelesaikan terlebih dulu. Pengajuan kredit akan sulit menembus bank ketika reputasi kredit si calon nasabah berwarna merah.

3. Kelola keuangan dengan cermat

Setelah mengetahui besar penghasilan yang perlu disisihkan agar bisa membeli rumah, saatnya kini untuk lebih cermat mengelola keuangan. Aturlah penghasilan agar bisa memenuhi semua tujuan keuangan yang sudah Anda tetapkan. Yang terdekat adalah menyiapkan kebutuhan dana biaya KPR dengan asumsi Anda mendapatkan fasilitas KPR tanpa uang muka.

Baca juga: Sudah Gajian? Bagaimana Cara Tepat Mengalokasikan Anggaran?

Sebagai gambaran, bila penghasilan Anda saat ini berada di kisaran Rp4,5 juta per bulan, bagilah menjadi bagian-bagian penting yang utama. Misalnya, sebanyak 60% penghasilan dialokasikan untuk menutup kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari makan, transportasi, listrik, air, dan lain sebagainya. Lalu, sebesar 10% untuk menambah pos dana darurat atau investasi tujuan keuangan lain. Sebanyak 30% dapat Anda sisihkan untuk menabung persiapan biaya KPR.

Lakukan pembagian alokasi anggaran itu di awal penerimaan gaji. Anda bisa memanfaatkan fitur otodebit di rekening sehingga setiap kali ada penghasilan masuk, otomatis saldo akan terpotong untuk tabungan atau investasi. Dengan begitu, tidak ada lagi cerita gagal menabung.

Kebutuhan biaya hidup juga bisa lebih dihemat dengan menempuh trik mudah seperti rajin membawa bekal makan siang untuk menghemat biaya makan, memakai sepeda motor atau transportasi publik kemana-mana, dan lain-lain.

4. Pikirkan penghasilan tambahan

Usia muda dan masa awal-awal bekerja adalah saat yang tepat untuk menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya. Jadi, selain menikmati masa awal membangun karir, Anda juga bisa menimbang untuk mencari penghasilan tambahan supaya ruang keuangan bisa semakin leluasa kelak saat menanggung beban KPR. Ada banyak ide penghasilan tambahan yang bisa Anda coba. Di era internet ini Anda bisa menjajal menjadi dropshipper atau reseller produk di toko online, atau mencoba menjadi freelance writer, blogger atau vlogger.

5. Mulai cari KPR yang tepat

Ada banyak cara supaya beban cicilan KPR masih masuk dalam kondisi keuangan para fresh graduate. Misalnya, dengan memperpanjang masa tenor cicilan sehingga beban cicilan bisa lebih ringan. Saat ini KPR tersedia untuk berbagai tenor mulai 5 tahun sampai 25 tahun. Cara lainnya adalah dengan menyerahkan DP lebih besar sehingga total utang KPR yang Anda tanggung tidak terlalu besar.

Dengan menerapkan lima langkah di atas, memiliki rumah sendiri bagi para fresh graduate tidak lagi menjadi hal yang mustahil. Berani menjalankan?