4 Kondisi Seseorang Tak Butuh Asuransi Jiwa. Benarkah Demikian?

0
2243
asuransi jiwa

Ada banyak cara untuk menciptakan pengelolaan finansial yang sehat. Salah satunya adalah dengan menghindari risiko kejatuhan finansial dengan memiliki asuransi, termasuk asuransi jiwa. Namun, banyak orang beranggapan, dalam kondisi tertentu, bisa saja seseorang tak membutuhkan asuransi jiwa. Benarkah demikian?

Setidaknya, ada empat kondisi yang sering dijadikan alasan seseorang untuk tidak membeli produk asuransi ini. Padahal, alasan membeli asuransi tersebut adalah melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko kehilangan penghasilan akibat meninggal dunia atau cacat tetap. Jadi, manfaat asuransi jiwa justru dapat dinikmati oleh keluarga yang kita tinggalkan.

Baca Juga: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Belum Punya Asuransi?

Oleh karena itu, sebelum memutuskan apakah Anda butuh atau tidak butuh asuransi jiwa, pertimbangkan kondisi-kondisi berikut:

1. Tidak menjadi tulang punggung

Sebuah artikel yang dikutip dari Money World menyebutkan, bagi mereka yang tak menjadi tempat bergantung secara finansial, bisa saja tak membutuhkan asuransi jiwa. Misalnya, mereka yang belum berkeluarga atau istri yang tidak mencari nafkah.

Akan tetapi, pertimbangkanlah kondisi di luar itu. Jika seseorang tidak memiliki asuransi jiwa, siapa yang akan membayar seluruh biaya pengobatan akhir yang tidak ditanggung asuransi kesehatan? Siapa juga yang akan menutup biaya pemakaman? Dengan adanya asuransi tersebut, keluarga akan tertolong untuk melunasi ini semua.

Baca Juga: Mana Yang Dipilih Anak Muda, Asuransi Jiwa Atau Kesehatan?

2. Memiliki aset yang cukup

Ada yang beranggapan, jika seseorang memiliki aset yang cukup, maka ia tak memerlukan asuransi jiwa. Seberapa besar kriteria aset yang cukup itu? Bagaimana menghitungnya hingga mendapatkan “angka aman” yang benar-benar bisa menjamin kebutuhan keluarga setelah Anda tak ada? Jika ini semua tak bisa dipastikan, sebaiknya Anda tetap mempertimbangkan untuk memiliki asuransi tersebut.

Insurance Information Institute menuliskan, asuransi bisa menjadi sumber tabungan. Beberapa jenis asuransi ini juga ada yang berupa jaminan uang tunai jika tidak dibayarkan sebagai manfaat kematian. Dengan demikian, dapat dipinjam atau ditarik atas permintaan pemilik.

Baca Juga: Menabung Sejahtera Untuk Kesehatan Dana

3. Tidak punya utang

Memiliki kredit yang besar menjadi alasan seseorang memiliki asuransi. Sehingga, banyak orang beranggapan bahwa jika tidak memiliki utang, maka tak wajib punya asuransi jiwa. Padahal, meski Anda tak lagi memiliki utang, seperti cicilan kartu kredit, pinjaman pribadi, kredit mobil, atau kredit rumah, kepemilikan asuransi jiwa tetap harus dipertimbangkan. Mengapa?

Pada kondisi tertentu, ada hal-hal tak terduga yang bisa saja terjadi setelah Anda pergi. Pastikan mereka yang ditinggalkan tak akan terbebani secara finansial. Jaminan dari asuransi jiwa memungkinkan keluarga Anda mengurus tanggung jawab keuangan yang tersisa.

4. Punya warisan

Anggapan lain berpandangan jika seseorang sudah mempersiapkan warisan keuangan, maka asuransi ini tak dibutuhkan. Namun, Anda bisa mempertimbangkan untuk tetap memiliki asuransi jiwa dan menyalurkan uang pertanggungan ke badan amal. Dengan membuat badan amal sebagai penerima UP, Anda dapat memberikan kontribusi yang jauh lebih besar bagi sesama.

 

Nah, secara ringkas, ada tiga alasan mengapa Anda sebaiknya tetap memiliki asuransi jiwa seperti dimuat dalam suatu artikel di Smart Asset berikut:

  • Pengganti penghasilan yang hilang. Ia berfungsi untuk memberikan keamanan finansial bagi orang yang Anda cintai setelah Anda meninggal dunia.
  • Bayar utang. Hanya karena Anda meninggal dunia, bukan berarti utang Anda akan hilang. Ini memungkinkan mereka yang Anda tinggalkan mengurus tanggung jawab keuangan yang menjadi kewajiban Anda.
  • Ketenangan pikiran. Tidak ada yang bisa benar-benar memprediksi masa depan. Memiliki asuransi berarti Anda dan orang yang Anda cintai dapat mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, dan ini akan memberikan ketenangan pikiran.

Untuk memutuskan model asuransi seperti apa yang cocok dengan kondisi Anda, konsultasikanlah pada perencana keuangan. Yang perlu diingat adalah, asuransi jiwa bukanlah untuk Anda semata, tetapi untuk orang-orang yang Anda cintai.